Matamata.com - Indoenesian Idol 2018 kini telah usai. Kini saatnya para peserta alumni Indonesian Idol 2018 menjalani pertarungan yang sesungguhnya di dunia musik Tanah Air.
Dari beberapa peserta Indonesian Idol 2018, Marion Jola dan Bianca Jodie yang kini mengubah namanya menjadi Brisia Jodie, sudah terjun ke industri musik Indonesia.
Marion Jola dan Brisia Jodie belum lama ini merilis single lagu pertama mereka.
Brisia Jodie berhasil menarik minat musisi Yovie Widianto untuk membuatkannya lagu.
Namun tidak sendiri, pada lagu barunya ini Jodie bernyanyi bersama putra Yovie Widianto, yakni Arsy Widianto.
Lagu berjudul 'Dengan Caraku' resmi rilis pada 1 Juni lalu. Lagu ini bisa didengar di iTunes, JOOX, Spotify Music dan lainnya.
Lagu milik Jodie sendiri bernuansa mellow, balad, yang pokoknya tipe suara Jodie banget.
Instagram @arsywidianto
Sementara Marion Jola berhasil menggaet musisi keren seperti Nino RAN, Ilman dan Lale Maliq & D'Essentials yang tergabung dalam project Laleilmanino yang berlaku sebagai penulis single.
Sama seperti Jodie, pada single lagu pertamanya ini, Marion ditemani Rayi RAN sebagai rekan duetnya.
Single lagu Marion Jola feat Rayi RAN bertajuk 'Jangan' juga baru saja rilis pada 8 Juni lalu.
Berbeda jauh dari single lagu Jodie yang lebih ke mellow dan halus, single lagu Marion lebih bernuansa nge-beat, ya ala-ala khas lagu-lagu RAN.
Insagram @akbarmoose
Nah, setelah keduanya merilis single perdana mereka. Pada tanggal 14 Juni lalu, Marion Jola dan Brisia Jodie secara bersamaan merilis video klip.
Sesuai dengan genre keduanya yang bertolak belakang, video klip lagu 'Dengan Caraku' milik Brisia Jodie seolah menyasar pada kaum milenial.
Dengan setting sekolahan dan anak-anak SMA. Pada video klipnya, Jodie sendiri diposisikan sebagai pelajar SMA yang sedang berhadapan dengan kekasihnya yang cemburu.
Video klip Marion bisa menyasar ke milenial juga dewasa. Syuting video klip dilakukan di dalam studio.
Marion Jola bernyanyi dan menari sekenanya, se-enjoy dia. Marion dan Rayi memakai style hip-hop yang swag abis.
Serta warna properti dan sentuhan tone yang anak muda banget, bisa lah bikin penonton nggak cuma sekali doang muternya.
Sama-sama rilis di YouTube pada tanggal 14 Juni, hingga saat artikel ini ditulis, lagu 'Dengan Caraku' milik Brissia Jodie feat Arsy Widianto sudah ditonton sebanyak 348,661 viewers.
Sementara single 'Jangan' milik Marion Jola feat Rayi RAN, sudah ditonton sebanyak 275,451 viewers.
Buat kalian yang belum nonton video klip lagu keduanya, berikut Matamata.com sajikan untuk kalian.
Brisia Jodie feat Arsy Widianto-Dengan Caraku
YouTube/ArsyWidiantoVEVO
Marion Jola feat Rayi RAN-Jangan
YouTube/MarionJolaVEVO
Tag
Berita Terkait
-
Salma Salsabil Mendadak Batal Tampil di Prambanan Jazz 2025, Netizen Berspekulasi Dirinya Tengah Hamil
-
Yovie Widianto dan Tiara Andini Kisahkan Cinta Tak Berbalas di Proyek Kolaborasi Tanpa Cinta
-
Audisi Indonesian Idol Season XIII Peserta Membludak, Maia Estianty: Di Musim Ini Banyak Cowok yang Bagus
-
Brisia Jodie Diselingkuhi, Mantan Kekasih Bahkan Sampai Hamili LC: Tuhan Itu Baik
-
Heboh! Anang Hermansyah Dituding Sudutkan Ghea Indrawari soal Pernikahan
Terpopuler
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar
-
Lupa Daratan, Uji Nyali Ernest Prakasa Membongkar Ego Seorang Bintang lewat Vino G. Bastian
-
Miss Tourism International Indonesia 2024, Nagia Halisa Meriahkan 'Safari Bazaar Putaran 16'
-
Coba Selundupkan Reptil Dilindungi ke Luar Negeri, WNA Mesir Diciduk di Bandara Soekarno-Hatta
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia