Matamata.com - Dunia hiburan tentu tak bisa lepas dari peran artis-artis cilik. Kerana mereka dunia hiburan jadi lebih berwarna bukan?
Keberadaan para artis cilik ini juga tak bisa dianggap remeh. Semua bidang di dunia hiburan hampir semuanya ada peran artis cilik. Dari dunia musik, akting hingga presenting.
Karakter polos dan apa adanya dari artis cilik ini yang menjadi daya tarik tersendiri buat penonton.
Baca Juga:
Kece Abis, 8 Momen Mantan Artis Cilik saat Pemotretan Lagu Anak
Dari dulu hingga sekarang, eksistensi artis cilik ini selalu dibutuhkan di dunia hiburan. Tak main-main sebagai apresiasi terhadap bakat mereka, berbagai penghargaan bergengsi baik di dunia musik maupun akting juga mengkategorikan khusus untuk artis-artis cilik ini lho.
Satu contoh penghargaan Festival Film Indonesia untuk kategori Pemeran Anak Terbaik. Penelusuran Matamata.com, penghargaan ini diadakan sejak tahun 2014 sebagai penghargaan khusus. Saat itu artis cilik Tissa Biani Azzahra dan Nengkabau Sunting yang dinobatkan. Ini setelah mereka masing-masing memukau di dalam berperan, Tissa di film 3 Nafas Likas dan Nengkabau di film Sokola Rimba. Namun di tahun berikutnya, Pemeran Anak Terbaik menjadi kategori tetap. Tambahan sebelumnya penghargaan ini diberinama Pemain Cilik Terbaik di tahun 1973 - 1992.
Beda lagi dengan penghargaan musik tertinggi Tanah Air, Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards. Di ajang ini punya empat kategori untuk anak yakni Artis Solo Anak-anak Terbai, Duo/Group/Kolaborasi Anak-anak Terbaik, Pencipta Lagu Anak-anak Terbaik dan Penata Musik Lagu Anak-anak Terbaik.
Baca Juga:
Selamat Hari Anak Nasional! Nostalgia dengan 5 Artis Cilik Idola Anak 90an
Munculnya anak-anak berbakat ini di dunia entertainment juga tentu dengan proses berbeda dari masa ke masa. Apalagi di zaman sekarang sudah serba canggih dengan adanya teknologi seperti internet yang memperkenalkan sosial media di dalamnya.
Tak hanya soal cara mereka memulai debut di dunia hiburan. Style dan keceriaan yang dibawakan juga beragam setiap generasinya.
Nah, Matamata.com kali ini menyajikan pembahasan artis cilik setiap generasinya dengan warna-warninya yang tentu khas di zamannya.
Baca Juga:
Tasya Kamila dan 5 Mantan Artis Cilik Ini Sudah Jadi Istri Orang
Kepoin yuk! Sekalian nostalgia nih.
Artis Cilik Gererasi 60-80an
Generasi milenial dan generasi Z mungkin kurang mengenal nama-nama yang bakal dibahas di sini. Namun buat generasi zaman old pasti bisa bernostalgia.
Artis-artis cilik ini sudah muncul sejak tahun 60an. Penelusuran Matamata.com setelah mengulik berbagai sumber menemukan nama Fenty Effendy, Anna Mathovani, Nenny Triana hingga Lilis Suryani. Mereka semua ini dikenal sebagai penyanyi cilik di zamannya.
Lagu 'Gang Kelinci' misalnya yang dipopulerkan Lilis Suryani masih sering dibawakan penyanyi cilik lainnya hingga sekarang. Wow! Berarti usia lagu itu sudah 50 tahun lebih.
Ada juga Ahmad Albar. Artis senior ini dulu mengawali kariernya sebagai bintang film cilik di film anak berjudul Djendral Kantjil (1958). Terbukti namanya hingga kini masih dikenal, meski dirinya tak fokus di dunia akting saja, seiring berjalannya waktu pentolan God Bless tumbuh di dunia musik hingga sekarang.
Meski sudah ada artis cilik di tahun 60-an, namun dunia artis cilik mulai dilirik terutama penyanyi cilik mulai tahun 70-an. Ini dengan munculnya penyanyi cilik Adi Bing Slamet dan Ira Maya Sopha.
Sesuai usianya, mereka pun membawakan lagu genre anak-anak. Misalnya Adi Bing Slamet punya hits yang berjudul 'Mak Inem Tukang Latah' atau Ira Maya Sopha dengan lagu 'Senyum di Musim Bunga'. Sebelum mereka berdua, ada nama Chicha Koeswoyo yang mempopulerkan lagu 'Helli'. Bahkan disebut-sebut Chicha ini adalah pelopor penyanyi cilik. Putri Nomo Koeswoyo ini penyanyi cilik pertama yang merilis album rekaman di Indonesia lho.
Penyanyi cilik ini muncul ke publik dan dikenal sejak ada program lagu anak di TVRI, satu-satunya stasiun televisi di Indonesia saat itu.
Di tahun itu, beberapa muncul dengan membawa nama besar orangtuanya, misalnya Chicha Koeswoyo, Reza Koeswoyo, Adi Bing Slamet, Yoan Tanamal, Ari Ariyanto, Beno Benyamin, Fitria Elvi Sukaesih, Vien Isharyanto hingga Santi Sardi. Namun ada juga yang bisa dikenal tanpa embel-embel nama orangtuanya seperti Dina Mariana, Diana Papilaya dan Ira Maya Sopha. Meski begitu, talenta mereka semua memang patut diacungi jempol.
Sudah mampu memikat hati penonton terutama anak-anak sepantarannya, penyanyi-penyanyi cilik itu juga membuat album duet yang sukses besar. Di sini Adi Bing Slamet yang paling sering dipasangkan dengan beberapa penyanyi seperti Chicha, Ira Maya, Diana, Iyut Bing Slamet dan Fitria.
Sementara itu, di dunia akting penyanyi cilik di atas juga ada yang mencoba dunia peran seperti Adi Bing Slamet. Ada beberapa filmnya saat bocah di antaranya Tiga Sekawan (1975), Anak Emas (1975), Koboi Cilik (1977) dan ada beberapa judul lainnya. Bisa dibilang Adi Bing Slamet ini kariernya tak pernah reduh hingga dewasa. Diketahui ia masih terlibat sinetron Warteg DKI (2017-2018).
Salain Adi, ada juga bintang cilik lainnya seperti Rano Karno, Faradilla Sandy, Santi Sardi, Georgiana Grae Supit, yang mendapatkan penghargaan Pemain Cilik Terbaik di FFI.
Bagaimana dengan artis cilik 80an?
Pasti pada tahu Bondan Prakoso kan? Nah dia salah satu artis cilik yang berjaya di tahun 80an dengan lagu hits-nya berjudul Si Lumba Lumba.
Namun sebelum ada Bondan (karena dia muncul di tahun 1988), awal hingga pertengahan tahun 80an sempat redup dengan lagu anak-anak. Meskipun ada beberapa penyanyi cilik seperti Hana Pertiwi dan Sheren Regina Dau muncul dengan albumnya. Hanya saja tak setenar penyanyi cilik sebelumnya. Mungkin era ini seperti era zaman now yang sedikit redup akan penyanyi cilik dengan lagu anak-anak sesuai usianya.
Sedangkan di dunia film ada beberapa nama yang berhasil menyabet penghargaan sebagai Pemain Cilik Terbaik versi Piala Citra. Misalnya Ryan Hidayat dengan film Anna Maria, Kiki Amalia di film Nakalnya Anak-Anak, dan Dani Marsuni di film Serangan Fajar.
Sheren Regina Dau yang kurang beruntung di dunia tarik suara justru mendapat apresiasi di dunia seni peran. Dari filmnya berjudul Si Badung (1989), ia mendapatkan Piala Kartini sebagai pemain cilik terbaik. Terakhir di tahun 1989, ada artis cilik Ferry Octora yang juga mendapatkan penghargaan Piala Citra karena film Tragedi Bintaro.
Selain yang mendapatkan penghargaan bergensi, ada juga aktor Lukman Sardi yang sempat mencuri perhatian saat muncul sebagai artis cilik di film Anak-Anak Tak Beribu tahun 1980.
Ngomong-ngomong soal munculnya artis cilik di dunia akting ini biasanya di awali dari dunia teater. Hingga akhirnya mereka merambah ke layar lebar.
Artis-artis cilik di era 60an hingga 80an ini bernyanyi atau akting sesuai usianya. Mereka keluar dengan lagu anak-anak atau main film bergenre anak-anak atau keluarga.
Soal lagu anak, di sepanjang era ini lirik-lirik lagu anak punya tema sederhana seperti keluarga, binatang, makanan dan hal-hal kecil yang pas didengar anak-anak. Musinya pun bersemangat dan penuh keceriaan.
Artis Cilik 90-an sampai 2000an
Waktunya anak generasi 90-an nostalgia nih!
Betapa sepanjang tahun 90an hingga 2000an awal bertaburan bintang cilik di dunia hiburan Tanah Air. Ini seiring dengan munculnya banyakprogram anak-anak yang mendapatkan hati penonton, bukan cuma anak-anak tapi semua kalangan.
Di awal tahun 90-an, muncul penyanyi-penyanyi cilik seperti Puput Melati, Enno Lerian hingga grup Trio Kwek Kwek yang terdiri dari Leony, Dhea Ananda dan Alfandy. Diikuti di tahun-tahun berikutnya penyanyi cilik Chikita Meidy merilis album Kuku Ku (1994), Joshua Suherman dengan album Cit Cit Cuit (1995), Renaldy Denada Rachman dengan lagu 'Ole Ole' hingga Agnez Mo atau dulu dikenal Agnez Monica.
Artis cilik di tahun 90-an masih terus berjaya dengan lagu anak-anak yang tak hanya mempermanis dunia hiburan. Lagu anak ternyata berperan penting di industri musik Indonesia. Teknologi yang semakin canggih membuat lagu dan video klip juga semakin menarik.
Bahkan hingga awal tahun 2000an penyanyi cilik bisa menjadi ikon dan lagu-lagu mereka semuanya hits. Artis cilik di atas juga masih tetap eksis dan semakin merilis banyak single dan album di awal tahun 2000an. Bahkan beberapa tak hanya menyanyi melainkan merambah ke dunia iklan hingga akting.
Artis-artis cilik di awal tahun 2000an juga semakin banyak yang hits. Sebut saja Tina Toon, Sherina Munaf hingga Tasya Kamila.
Artis-artis cilik di era ini juga tak lepas dari penghargaan atas karya-karya mereka. Joshua, Tasya Kamila, Sherina hingga Tina Toon pernah mendapatkan penghargaan dari AMI Awards beberapa kali.
Selain penyanyi cilik, dunia artis cilik juga diramaikan dengan bintang-bintang cilik di dunia akting maupun presenting. Apalagi stasiun televisi mulai banyak bermunculan sehingga tak hanya ada TVRI. Acara pun menjadi beragam.
Munculnya artis-artis cilik di era ini juga salah satunya berkat program TV bernama Lenong Bocah yang pertama kali tayang tahun 1990 di TPI (sekarang MNC TV). Acara komedi tradisional Betawi ini berhasil mengangkat nama artis cilik seperti Okky Lukman, Mellissa Grace, Lia Waode hingga Ruben Onsu.
Sinetron dan film juga turut andil memperkenalkan artis-artis cilik. Meskipun beberapa sinetron dan film memang dibintangi dari penyanyi-penyanyi cilik.
Misalnya film-film anak seperti Joshua oh Joshua (2000) atau Petualangan Sherina (2000) juga jadi film yang disukai penonton dan masih sering diputar ulang di TV hingga sekarang. Benar-benar tak termakan usia ya.
Namun ada artis cilik yang muncul dari sinetron misalnya Marshanda. Namanya semakin dikenal publik setelah berperan sebagai Lala di Sinetron Bidadari. Masih dari sinetron yang sama, ada Nia Ramadhani hingga Cecep Reza yang punya akting mumpuni.
Acara Anak-anak di TV
Sudah disinggung sedikit di atas, munculnya artis-artis cilik di tahun 90-an hingga 2000an sangat didukung dengan adanya banyak program anak-anak di televisi. Fyi, berbagai stasiun TV swasta mulai berdiri dan bisa dinikmati publik dari tahun 90-an. Misalnya RCTI (1992), TPI (1991), SCTV (1993), Indosiar (1995) dan TV-TV lain menyusul di tahun-tahun berikutnya.
Dari banyaknya program, Stasiun TV mengkhususnya program acara anak yang akhirnya dinanti-nantikan saat itu.
Mari mulai dengan berbagai macam acara musik anak. Program-program inilah yang membuat lagu-lagu anak bisa jadi hits lho di zamannya. Anak 90-an masih ingat apa saja nggak?
Tralala... Trilili..., satu program anak yang dipandu Agnez Mo. Ia kadang ditemani dengan Feri ME atau Indra Bekti. Acara yang tayang di RCTI sejak 1998 ini menyuguhkan lagu-lagu anak. Tak hanya lagu, acarnya pun dikemas tips atau membuat DIY sederhana.
Ada juga program Ci Luk Ba di SCTV yang dipandu si artis cilik Maissy. Atau Dunia Anak Anak yang juga tayang di stasiun TV ini. Program ini tempat kumpulnya artis cilik seperti Trio Kwek Kwek, Saskia, Cindy Cenora, Geovani hingga Boboho. Di acara ini mereka memutar lagu-lagu populer anak-anak.
Dan masih banyak lagi acara musik anak di antaranya Pesta Ceria (Indosiar), Klak-Klik (Indosiar), dan Kring Kring ... Olala (TPI). Mana nih yang bikin kamu kangen wahai anak 90-an?
Oke beranjak ke ragam acara anak lainnya seperti Pesta Anak yang dipandu Ria Enes dan boneka legendarisnya, Susan. Di program itu, anak-anak bisa menampilkan bakat-bakatnya seperti menyanyi, menari hingga sulap.
Sempat di bahas sebelumnya, Lenong Bocah juga jadi satu acara favorit di 90-an nih. Mungkin ini bisa dibilang acara komedia anak pertama kali yang tayang di TV. Bahkan Lenong Bocah ini sempat vakum namun kemudian hadir kembali dengan berbagai versi seperti Lenong Bocah Gress (TPI), Lenong Abang None (TPI), New Lenong Bocah (Global TV), dan Lenong Bocor (Indosiar).
Saking populernya Lenong Bocah, pada 2004 pernah diangkat ke layar lebar dengan judul Tina Toon & Lenong Bocah The Movie.
Dari uraian di atas, artis cilik 90-an hingga awal 2000an masih didominasi penyanyi cilik dengan lagu-lagu anak-anak. Artis-artis cilik ini juga semakin mewarnai dunia anak-anak karena memiliki program acara sendiri.
Sementara itu untuk artis cilik yang terjun ke dunia akting, mereka kebanyakan bermain di film atau sinetron bergenre anak atau keluarga.
Eksistensi artis-artis cilik di era ini juga masih hingga sekarang. Ada yang masih menjadi artis sesuai bakatnya dulu. Namun tak jarang yang beralih profesi di dunia entertainmentnya. Misal Joshua Suherman yang dulu dikenal penyanyi cilik, kini lebih fokus stand up comedy dan menjadi YouTuber.
Ajang Pencarian Bakat Penyanyi cilik 2000-an
Awal tahun 2000-an anak-anak masih dimanjakan dengan keceriaan lagu-lagu anak dari bintang-bintang cilik seperti Tasya Kamila, Sherina, Tina Toon hingga si Ciccio dengan lagu Kebelet Pipis.
Pertengahan pertengahan tahun 2000-an beda lagi. Kemunculan bintang cilik juga didukung adanya ajang pencarian bakat menyanyi.
Seperti diketahui, stasiun TV Indosiar mulai mengenalkan program ajang pencarian bakat yakni Akademi Fantasi Indosiar (AFI) pada 2003. Acara ini pun booming.
Uniknya pengembangan acara AFI itu dibuat khusus AFI Junior sebagai ajang pencarian bakat menyanyi untuk anak-anak pada 2004. Penyanyi Kiki CJR, Alika Islamadina, hingga Kamasean Matthews. Jadi bintang-bintang yang muncul dari ajang tersebut dan eksis hingga kini.
Konsep pencarian bakat menyanyi anak juga diadakan stasiun TV RCTI dengan program Idola Cilik (2008). Dari ajang ini melahirkan Angel Pieters, Ify Alyssa, Sivia Azizah hingga Bastian Steel.
Ajang pencarian bakat anak ini juga masih terus ada dari tahun ke tahun. Meski konsepnya sama, ada beberapa ajang pencarian bakat anak-anak Indonesian Idol Junior (2014) hingga The Voice Kids Indonesia (2016).
Hanya saja ajang ini tak murni menyanyikan lagu-lagu anak. Penyanyi-penyanyi cilik ini juga membawakan lagu orang dewasa baik berbahasa Indonesia maupun berbahasa Inggris.
Juaranya juga dikontrak pihak TV dan dibuatkan lagu. Hanya saja lagu-lagu mereka tak bisa sebooming lagu-lagu anak di era sebelumnya.
Menjamurnya Sinetron Anak-anak
Generasi 90-an memang dimanjakan dengan berbagai hiburan yang disajikan televisi. Tak hanya program musik anak atau film anak yang bisa ditonton di bioskop. Sinetron bergenre anak-anak juga mulai menjamur.
Sinetron semakin menjamur dengan munculnya stasiun TV Swasta. Berbagai sinetron muncul termasuk yang bergenre anak-anak. Nah, di situ artis-artis cilik mulai dikenal publik.
Stasiun yang paling rajin bikin sinetron anak-anak antara lain MNC (TPI) dan RCTI. Misalnya MNC dengan sinetron Si Entong (2005) yang mengadopsi cerita Abu Nawah tapi versi Betawi. Di sini dikenal beberapa artis cilik seperti Fachri Muhammad, Kemal Fathurrakhman (Memet), Rana Cynthia (Ipeh), hingga Niesrina (Siti). Mereka pun kini sudah pada dewasa dan vakum.
Ada juga sinetron legendaris Ronaldowati (2008) di MNC. Artis cilik Nona Than Sakinah, Omo Kucrut hingga Tommy Kaganangan jadi idola anak kecil saat itu.
Sementara itu di RCTI ada serial anak berjudul Eneng dan Kaos Kaki Ajaib (2007). Artis cilik Jessica Anastasya dan Umay Shahab jadi populer namanya.
Munculnya si Baim Cilik di sinetron Doo Bee Doo (2007-2008) yang sangat menggemaskan. Gara-gara sinetron itu nama Baim melejit dan menjadi idola cilik karena kepolosannya. Sinetron-sinetron selanjutnya pun menggunakan popularitas namanya seperti Baim Anak Sholeh, Buku Harian Baim dan Bintang untuk Baim. Baim juga sempat bermain sinetron Tarzan Cilik.
Sementara itu di stasiun lain seperti SCTV ada juga sinetron Tangisan Anak Tiri (2004) yang membuat nama Dhea Anissa atau Dhea Imut dan Gisela Cindy.
Bintang-bintang cilik beranjak remaja pun hadir di beberapa FTV series. Yang paling konsen di FTV adalah SCTV. Contohnya 2007 ada Jungkir Balik Dunia Sissy. Nama Putri Titian pun langsung melambung waktu itu disamping ada juga nama Jourast Jordy (pemain Lorong Waktu di tahun 90-an).
Di stasiun ini memang sedikit beda karena berani menampilkan drama persahabatan dan percintaan anak-anak yang beranjak dewasa. FTV Ajari Aku Cinta (2007) yang diperankan Gita Gutawa dan Haikal Kamil, Heart Series (2007) yang apik diperankan Yuki Kato, Irshadi Bagas, Ranty Maria, Kevin Julio hingga Esa Sigit.
Berlanjut ke sinetron Kepompong yang pada 2008 sangat digemari ABG. Nama artis cilik Derby Romero yang dulu dikenal di Petualangan Sherina kembali naik. Ada juga Aryani Fitriana, Dinda Kirana, Tania Putri dan Mikha Tambayong.
Meski genre sinetronnya bukan lagi anak-anak, namun mereka masih terhitung artis cilik karena di bawah 15 tahun.
Artis Cilik 2010-an hingga Sekarang
Anak-anak generasi ini sering dibilang paling kekurangan idola cilik. Benarkah?
Artis-artis cilik mulai dari 2010-an makin ke sini semakin banyak. Ajang-ajang pencarian bakat menyanyi terus diadakan dari tahun ke tahun. Seperti yang sempat dibahas di atas, Indonesian Idol Junior dan The Voice Kids Indonesia melahirkan penyanyi anak-anak baru.
Misalnya yang paling baru saat ajang Indonesian Idol Junior 2018 lalu. Ada Anneth, Deven dan Raisya sebagai idola baru. Sayangnya walaupun mereka penyanyi cilik, mereka lebih sering menyanyikan lagu orang dewasa.
Ajang pencarian bakat anak ini tak hanya di dunia musik saja. Contohnya ajang Little Miss Indonesia (2013) di SCTV. Ajang ini juga melahirkan bintang-bintang cilik yang jago di dunia akting dan presenting seperti Alifa Azzara Lubis dan Aqila Herby. Keduanya sama-sama sukses di dunia hiburan saat ini.
Artis cilik juga muncul dari iklan lho. Contoh saja Afiqah (2012), bocah imut yang menjadi bintang iklan biskuit. Dari situ, Afiqah mendapat banyak tawaran acara baik film maupun sinetron. Ini karena ia begitu memikat dengan keimutan dan kepolosannya.
Boyband dan Girlband anak-anak
Sejak kemunculan SM*SH sebagai pioner boyband di dunia entertainment pada 2010, ternyata membuat artis-artis cilik juga berkarier membentuk boyband dan girlband.
Contoh idola boyband paling nyata adalah Coboy Junior. Boyband yang terdiri dari empat personel yakni Iqbaal Ramadhan, Aldi Maldini, Teuki Rizky (Kiki) dan Bastian Steel ini dibentuk pada 2011. Single 'Kamu' yang mereka rilis rupanya mendapat sambutan baik dari publik. Meski banyak yang mengkritik karena dianggap terlalu dewasa lagunya untuk anak-anak. Apalagi memang lagu 'Kamu' ini bercerita soal cinta-cintaan.
Meski begitu, Coboy Junior nyatanya bisa salah satu boyband hits di tahun-tahun tersebut. Lagu-lagu mereka juga tak semuanya soal cinta-cintaan. Dari album pertama mereka yang bertajuk CJR banya juga lagu soal kasih sayang ke orangtua, maupun lagu bertema semangat.
Selain lagu, mereka juga bermain di beberapa judul film misalnya Coboy Junior The Movie (2013).
Coboy Junior ini mampu bertahan menjadi idola dengan boybandnya sampai 2017. Sempat berganti nama menjadi CJR di tahun 2014 karena Bastian Steel keluar.
Dari idola cilik, kini pun personel Coboy Junior sudah tumbuh menjadi remaja yang sukses di dunia entertainment baik sebagai penyanyi solo atau pemain film.
Tentu boyband anak-anak tak hanya Coboy Junior. Ada juga Super7 yang muncul pada 2011. Best Friend Forever (Sahabat) jadi single perdananya yang laris di pasaran. Mereka tak hanya menyanyi, pada 2012 mereka merilis FTV 'Best Frieds Forever'. Kerennya mereka juga dapat penghargaan 'Duta Lingkungan' di tahun yang sama.
Sementara itu, muncul pula girlband cilik di tahun-tahun itu. Ada Swittins yang juga lahir di 2011. Girlband yang terdiri dari lima personel ini merilis single 'Belum Cukup Umur'.
Muncul juga tiga gadis belia yang tergabung di girlband Winxs pada 2012. Lagi-lagi single yang mereka keluarkan bertema cinta seperti 'Malu Tapi Mau' dan 'Crush On You'.
Terakhir di rangkuman versi Matamata.com, ada girlband Lollipop yang juga muncul pada 2011. Mereka membawakan lagu Rinni Wulandari berjudul 'Aku Bukan Boneka'. Hanya saja karena mereka anak-anak ada lirik yang diganti yang awalnya ditujukan buat pasangan jadi buat sahabat.
Sayangnya memang eksistensi boyband dan girlband itu tak lama sebagai anak-anak. Seiring berjalannya waktu mereka tumbuh menjadi remaja dan mencoba peruntungan sebagai artis remaja.
Kalau dilihat dari rangkuman di atas, bintang-bintang cilik sudah bergeser ke arah cinta-cintaan yak. Ini bukan soal lagu saja. Sinetron dan film juga lebih banyak cerita cinta monyet anak-anak SD, SMP dan SMA.
Misalnya satu sinetron yang cukup disorot adalah 'Hanya Kamu' (2016) yang tayang di RCTI. Selain personel Coboy Junior dan Winxs, ada juga Prilly Latuconsina yang bermain di sinetron itu. Sinetronnya pun lebih bercerita soal kehidupan anak-anak SMP yang mulai cinta-cintaan.
Angin Segar Idola Cilik
Imej artis cilik yang sudah tak polos lagi atau lebih banyak cinta-cintaan tak selamanya di era sekarang. Terutama soal lagu anak-anak yang sudah nyaris tak ada.
Buktinya di tahun 2014 masih ada bintang cilik Adyla Rafa Naura Ayu atau Naura muncul dengan lagu anak-anak yang sesuai umur anak-anak.
Setidaknya Naura sudah merilis 4 album antara lain Dongeng (2014), Langit Yang Sama (2016), Ost Naura & Genk Juara (2017) dan Katakanlah Cinta (2018). Selain menyanyi, Naura juga membintangi beberapa judul film berteman anak-anak.
Putri Nola B3 ini bahkan sering dibanding-bandingkan dengan Sherina karena keduanya seolah menjadi idola cilik di masanya masing-masing.
Kerennya, Naura juga pernah menggelar konser tunggal sendiri lho. Soal penghargaan, Naura juga sudah membawa piala AMI Awards tiga tahun berturut-turut.
Selain Naura, ada juga Zara Leola yang sukses menjadi penyanyi cilik dan bintang film. Putri Enda Ungu ini muncul sejak 2016. Beda dengan Naura, lagu-lagu Zara lebih banyak berbahasa Inggris lho.
Soal kontribusi lagu anak, Romaria dirasa juga menyumbang lagu anak di tengah dahaganya lagu yang sesuai dengan usia anak-anak.
Adik Bastian Steel ini merilis beberapa single seperti Malu Sama Kucing (2014), Jangan Ngambek Aja (2015) hingga yang terbaru Sepuluh (OST Koki Koki Cilik 2) (2019).
Angin segar berikutnya soal lagu anak adalah putra Anji, Saga Omar Nagata. Kepolosan Saga dalam bernyanyi dan membuat lirik yang apa adanya inilah the real idola cilik. Sudah dua lagu Saga yang viral. Lagu pertamanya bertajuk 'Telur Dadar' dan yang kedua berjudul 'Lagu Ikan'. Hebatnya Saga ini menciptakan lagunya sendiri lho.
Selebgram cilik
Boomingnya aplikasi sosial media Instagram di tahun 2016 membuat seseorang gampang sekali menjadi selebriti atau biasa disebut selebgram. Ini juga berlaku untuk anak-anak lucu yang akhirnya menjadi selebgram cilik.
Selebgram cilik ini ada yang berasal dari anak artis maupun orang biasa. Lagi-lagi dengan menjual kelucuan dan kepolosan, anak-anak ini bisa mendapat banyak like dan pujian lewat kolom komentar postingan Instagram. Semakin banyak pula followernya, semakin menjadi selebgram bocah-bocah kecil ini.
Dari kalangan anak artis yang menjadi selebgram antara lain Gempita Nora Marten. Imutnya Gempi mampu menarik perhatian netizen. Meski Gempi tak punya akun Instagram sendiri, namun potretnya di setian postingan orangtuanya, Gisella Anastasia dan Gading Marten mampu menghasilkan likes lebih banyak.
Ada juga Rafathar Malik Ahmad, putra Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mencuri perhatian di Instagram. Bahkan kini keluarga ini juga merambah dunia YouTube. Nah, Rafathar sendiri sering dibikinkan segmen tersendiri karena memang punya daya tarik besar buat penggemar.
Selebgram cilik bukan dari kalangan keluarga artis adalah Baby Moonella. Bocah berpipi tembeng dengan gaya rambut panjang dan poninya yang menggemaskan mampu menarik 1,2 juta netizen untuk mem-follownya. Seiring dengan ketenarannya di dunia maya, Baby Moonella juga sering diundang ke TV.
Ada juga selebgram cilik bernama Mayesa Hafsah Kirana atau biasa akrab disapa Kirana. Potretnya mencuri perhatian setelah diunggah di akun sang ibu, Retno Hening. Apalagi ibunya juga membagikan ilmu parenting di setiap postingan soal Kirana.
Dunia maya rupanya memang berpengaruh terhadap ketenaran artis cilik. Banyak artis cilik yang akhirnya viral di media sosial karena aktingnya. Misalnya Radja Nasution.
Radja awalnya hanyalah artis cilik yang bermain di sinetron Cinta Suci. Buat yang tak suka menonton sinetron mungkin tak kenal artis cilik itu. Namun gara-gara akting ikoniknya, ia menjadi viral di mana-mana.
Yap, Radja ini punya gaya khas yang akhirnya melekat di pikiran publik. Ini saat dia beradegan mengucapkan kata 'sayang' yang ia ucapkan dengan genit menjadi 'sheyeng'.
Sama seperti Radja yang terkenal karena aktingnya, ada juga Muhammad Adhiyat juga langsung menarik publik saat debut pertamanya di film Pengabdi Setan. Ia bahkan mendapatkan penghargaan Pemeran Anak Terbaik 2017. Hal ini pula yang membuat kariernya sebagai artis cilik semakin bersinar.
Dari rangkuman beragam artis cilik di era 2010 hingga sekarang yang membedakan dengan masa terdahulu adalah adanya sosial media. Ini yang memudahkan artis-artis cilik semakin terkenal. Belum lagi semakin banyak platform digital yang bisa dimanfaatkan siapa saja termasuk anak kecil untuk menunjukkan bakatnya, misalnya YouTube.
Berita Terkait
-
Naifah Jadi Juara 'Superstar Junior 2024', Siap Berkarier di Jakarta, Dewan Juri Joshua: Keren Banget
-
Menarik! Sheila Dara, Rifky Balweel hingga Adi Bing Slamet Bintangi Film 'Start Up Never Give Up'
-
Gempita dan Rafathar Main Tenis Bareng, Rayyanza Nangis saat Ditinggal Pulang
-
Ngeri! Natasha Germani dan Joshua Suherman Punya Cerita Liburan Tragis Dalam Film 'Cerita Sofi'
-
Joshua Suherman Bahagia Rasakan 'Tendangan' Calon Buah Hati, Clairine: Anakku Sama Jojo Cowok
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Suara Hati Wong Cilik dalam Lagu-lagu Film Ambyar Mak Byar: Saat Cinta, Musik, dan Perjuangan Menjadi Satu
-
Kerugian Miliaran Rupiah Ditanggung Ahmad Dhani Cs Imbas Penundaan Konser Dewa 19
-
Dari Relationship hingga Life Skills: Insight Berharga dari Festival of Twenties
-
Muda dan Bergerak: Pameran Moda-Modif Dipersembahkan di Galeri Rumah DAS
-
Next Generation Visinema: Michael Rainheart dan Febri Darmayanti, Wajah Baru Perfilman Indonesia Lewat 'Hutang Nyawa'