Tur Kuratorial Pameran Moda-Modif di Rumah DAS [Istimewa]

Matamata.com - Galeri Rumah DAS, sebuah ruang alternatif di Yogyakarta menjadi saksi persembahan dari Pameran Seni Moda-Modif. Mempertemukan 17 seniman muda, pameran ini dibuka oleh seniman senior, F.X. Harsono pada Jumat (20/12/2024).

Rintik hujan dan langit yang sendu tak menutupi rasa bangga dalam diri F.X. Harsono. Seniman kontemporer kelahiran Blitar ini menilai Moda-Modif sebagai kesempatan yang tepat untuk para seniman muda mengeksplorasi seni.

Melalui sambutannya, F.X. Harsono menuturkan pesan yang cukup menarik kepada para seniman muda. Berkarier lebih dari 30 tahun di dunia seni, F.X. Harsono merespons pernyataan soal intervensi atas penciptaan sebuah karya.

Baca Juga:
Penutupan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024: Jathilan Hingga Sendratari Ramaikan Suasana

"(Mereka bilang), 'penciptaan karya tidak bisa diintervensi oleh orang lain'. (Pernyataan) itu omong kosong. Saya tidak pernah mengikuti penciptaan karya yang menolak intervensi. Mengapa? Karena dalam kehidupan kita sehari-hari, kita menerima banyak intervensi," tutur F.X. Harsono sebagai tamu istimewa dalam pembukaan Pameran Moda-Modif.

F.X. Harsono dalam Pembukaan Pameran Moda-Modif [Suara.com/Yulia Rosdiana Putri]

Pesan tersebut diiringi dengan peresmian pembukaan pameran, yang disimbolkan melalui penyerahan karya grafis milik seniman muda Andi Firda. 

Sisi lain, sebelum memulai tur kuratorial yang dinantikan, dua kurator Moda-Modif, Hilmi Reyhan dan Polanco S. Achri menyampaikan optimisme atas karya-karya yang bisa dipersembahkan dengan baik oleh para seniman muda.

Baca Juga:
Kemeriahan Anniversary DRW Skincare Ke-9 Dilengkapi Konser Sheila On 7 dan Festival Jepang

Dilema hingga ketidakpercayaan kerap dihadapi oleh para seniman muda. Namun keraguan-keraguan tersebut tidak menjadi hambatan, justru kesempatan untuk terus memainkan eksplorasi diri.

“Sangatlah menarik ketika terma muda ini dilihat dalam kasus seniman. Seniman muda seringkali berada dalam situasi dilema; karena muda di sini disamaartikan dengan awam dan belum berpengalaman," tutur kurator Moda-Modif, Hilmi dan Polanco.

"Pameran MODA-MODIF ingin menunjukkan bahwa seniman muda memiliki serangkaian modal berupa daya, tenaga, dan keinginan untuk bereksplorasi. Dari sana, gerak sebagai tema menjadi penting untuk diperhatikan," kata mereka menyambung.

Baca Juga:
Selamat! Film Bangsal Isolasi yang Dibintangi Wulan Guritno Raih Penghargaan 'Asean Film Festival 2024'

Dyan Anggraini, pemilik Rumah DAS bersama para seniman [Suara.com/Yulia Rosdiana Putri]

Perwakilan Galeri Rumah DAS, Achmad Fiqhi W.D. menambahkan beberapa kata dalam sambutannya. Tiga kata mengesankan disampaikan oleh Direktur Rumah DAS tersebut, yang mempertebal potensi besar yang bisa dikembangkan oleh para seniman muda.

Menguak secuil proses kuratorial, Achmad Fiqhi menegaskan bahwa Moda-Modif tak sekadar 'tawaran estetis' yang dibatasi oleh persoalan angka, melainkan bentuk sumbangsih nyata para seniman yang muda dan mampu menujukkan eksistensinya.

"Sejatinya semangat itulah yang diniatkan hadir di tengah-tengah kita melalui tajuk ‘Moda Modif’. Sebuah kata yang mampu meringkus ekspresi “muda dan bergerak”, yang tentu tidak sekadar tawaran “matematis” (usia dan jumlah peserta), berkat ketepatan kurator merangkum seluruh instrument yang disumbang-sajikan para peserta,", Direktur Rumah DAS, Achmad Fiqhi menambahkan.

Baca Juga:
Gelar 'Jajarans Festival' yang ke-5, Nagita Slavina Suka Varian Mi dan Bihun

Selain Achmad Fiqhi, pemilik Rumah DAS, Dyan Anggrieni turut hadir di tengah-tengah seniman muda, kurator, awak media, hingga tamu undangan. Berdiri membersamai lima mahasiswa yang magang di Rumah DAS, Dyan Anggraeni menunuukkan senyuman manisnya.

Dyan bercerita mengenai kisah di balik sebuah lukisan berukuran 250 x 150 cm yang terpajang di 'rumahnya'. Berjudul Five Stage of Grief, lukisan tersebut ternyata adalah bukti dari dorongan serta tantangan yang diberikan oleh Dyan kepada kelima mahasiwa yang magang di Rumah DAS.

Lukisan tersebut bukan sekadar menuangkan visualisasi dari duka yang kerap diabaikan, namun sekaligus penggambaran atas 'lima kepala' yang bersedia berbagi rasa hingga spirit estetis yang mereka  miliki.

Tim Moda-Modif bersama para seniman [Istimewa]

Five Stage of Grief hanya satu dari sekian keindahan yang bisa dinikmati di Galeri Rumah DAS untuk beberapa hari ke depan. Pameran Moda-Modif ini dipersembahkan hingga 11 Januari 2024.

Selain pameran di dalam ruangan galeri, para penikmati seni bisa mengikuti rangkaian acara lainnya. Rangkaian acara tersebut diringkas oleh Matamata.com (Suara.com) sebagai berikut.

03 Januari 2025: Lokakarya Lukis Gerabah

04 Januari 2025: Tur Kuratortial dan Bincang-Bincang Hangat #2; Pojok Seni Rupa Anak

05 Januari 2024: Baca Buku Bersama #2; Secangkir Cengkrama: Menyesap Teh, Mendengar Kisah

10 Januari 2024: Tur Kuratorial dan Bincang-Bincang Hangat #3; Lokakarya Cetak Tinggi

11 Januari 2024: Pasar SETUPON dan Penutupan Pameran Moda-Modif.

Jangan lewatkan kesempatan dan mari merayakan seni melalui Moda-Modif!

Load More