Pojok Seni Rupa Anak dalam rangkain penutupan Pameran Moda-Modif [Istimewa]

Matamata.com - Alam mendukung digelarnya penutupan Pameran Moda-Modif dengan suasana terbuka yang mengusir kebosanan. Pameran yang dipersembahkan di Rumah DaS ini resmi ditutup pada Sabtu (11/1/2025) kemarin.

Selayaknya, acara penutupan ini mampu menggeser bagian pembukaan yang dibalut rintikan hujan dan keintiman dalam ruangan. Alih-alih terjebak dalam ruang galeri, pengunjung berinteraksi langsung dengan 'aktor-aktor' yang telah dipersiapkan.

Keunikan yang familiar dan membumi serta merakyat dirasakan oleh Matamata.com ketika hadir secara langsung. Melewati lorong, pengunjung disambut dengan meja registrasi untuk mendapatkan koin-koin berwarna emas.

Baca Juga:
Penutupan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024: Jathilan Hingga Sendratari Ramaikan Suasana

Koin-koin ini wajib dimiliki setiap pengunjung demi merasakan secara nyata ruang kolaborasi di balik tulisan rumah DaS di depan. Koin-koin ini adalah pintu bagi satu agenda terbesar di penutupan Moda-Modif, Pasar Setupon.

Pasar Setupon dalam rangkaian penutupan Pameran Moda-Modif di Rumah DaS [Istimewa]

Serupa namanya, Pasar Setupon adalah pasar yang digelar khusus pada hari Sabtu Pon sesuai dengan penanggalan kalender Jawa. Event pasar alternatif ini sebenarnya sudah unjuk diri sejak lama dan digandrungi beragam kalangan, dari sepasang kekasih hingga pekerja yang berwelas asih.

Pasar Setupon bisa dibilang keputusan terbaik dari pihak Rumah DaS dalam rangkaian Pameran Moda-Modif. Selain merangkul penggemar seni, Pasar Setupon bisa merangkul erat mereka yang sekadar datang untuk bersenang-senang.

Baca Juga:
Selamat! Film Bangsal Isolasi yang Dibintangi Wulan Guritno Raih Penghargaan 'Asean Film Festival 2024'

Kerajinan tangan hingga beragam makanan disajikan seperti pasar pada umumnya. Namun yang begitu spesial adalah keberadaan koin-koin pengganti uang, yang mewakili jiwa gotong royong antara pembeli dan penjual.

Shop-Learn-Chill, begitu lah pihak Moda-Modif menyebutnya. Pada ruang ini, penjual dan pembeli bukan sekadar penjual dan pembeli.

Penjual dan pembeli adalah aktor yang melaksanakan tugas untuk merealisasikan konsep blue-economy. Konsep di mana diskusi 'terjadi' secara intensional dan santai, baik dalam berbagi ilmu ataupun curahan hati.

Baca Juga:
Gelar 'Jajarans Festival' yang ke-5, Nagita Slavina Suka Varian Mi dan Bihun

Lokakarya Secangkir Cengkerama dalam rangkaian penutupan Pameran Moda-Modif di Rumah DaS [Istimewa]

Bila haus dan ingin mengenang masa kecil, pengunjung bisa menikmati es puter berbagai rasa. Bila terasa lapar, donat hingga sandwich bisa jadi pilihan utama. Bahkan Coto Makassar disediakan hanya dengan menukar empat koin emas.

Beranjak sejenak, ada ragam kerajinan yang diidam-idamkan. Gelang, kalung, hingga pouch yang bisa diserasikan dalam penampilan dijejer dengan indah nan menggoda.

Sisi dalam sedikit berbeda dari tenant-tenant yang berlindung di bawah naungan pohon. Tepat di ruang baca, digelar agenda Pojok Seni Rupa Anak.

Anak-anak diajak tidak hanya untuk membuat karya seni. Mereka diperkenalkan dengan sumber dari segala ide untuk seni, termasuk tumbuhan di sekitar.

Kemudian di sisi dalam yang lain, Secangkit Cengkerama: Sesi Teh Tematis diisi dengan banyak tawa dan rasa penasaran. Merasakan pengalaman yang datang sekali-kali, pengunjung diperkenalkan pada bilik di balik daun-daun teh yang kerap diabaikan, terutama oleh pecinta tren kopi.

Para seniman di balik keindahan Pameran Moda-Modif di Rumah DaS [Istimewa]

Take Over Kedai dan Lokakarya Cetak Saring turut meramaikan penutupan Moda-Modif dalam suasana yang sama. Live Coding Music dan Visual dan Lokakarya Watercolor ditambah sebagai pernak-pernik yang tidak ketinggalan untuk dirayakan.

Meski telah usai, semangat dan visi yang ditorehkan para seniman serta panitia akan terus terkenang. Khususnya, upaya dari 17 seniman muda untuk memastikan masa depan seni di Indonesia terus berjalan di tengah ketidakpastian.

Ekspresi akan terus diupayakan meski tantangan terus berdatangan. Ruang-ruang baru akan terus tercipta meski terhalang dengan mata-mata yang mulai dibutakan oleh warna.

Kesenian dari generasi demi generasi akan terus dihidupkan, meski dalam ruang dan waktu yang berbeda. Selamat tinggal, Moda-Modif dan sampai jumpa di perayaan berikutnya.

Untuk informasi yang lebih lanjut mengenai ruang kolaboratif, Rumah DaS, bisa mengunjungi laman resmi www.pojokrumahdas.com. Sementara bagi yang ketinggalan menikmati Pameran Moda-Modif, bisa menilik dalam katalog, bit.ly/e-KatalogPameranModaModif.

Load More