Matamata.com - Kisah nyata soal persaingan Henry Ford dan Enzo Ferrari di tahun 1966 memang jadi dasar cerita film bertajuk Ford v Ferrari garapan sutradara James Mangold ini.
Namun sejatinya, film yang memiliki durasi dua jam 23 menit ini memfokuskan kisah dari desainer otomotif terkenal Carroll Shelby dan pengemudi balap mobil Ken Miles yang bekerja di bawah Ford.
Mereka pun ditantang oleh Ford agar dapat melaju jadi pemenang dalam ajang balapan 24 jam Le Mans yang dijuarai oleh Ferrari berturut-turut.
Alur Cerita
Film dimulai dengan apik menggambarkan betapa 'ngeri' ajang balapan 24 jam Le Mans yang akan dilalui oleh pemain utama dari sudut padang Carroll Shelby.
Alur pun berlanjut dengan sangat smooth sampai kepada penggambaran perusahaan Ford hingga konflik antara Ford dan Ferrari secara detail yang terasa imbang diceritakan.
Barulah penonton dihadapkan pada perjuangan dan pengorbanan Carroll Shelby dan Ken Miles di bawah naungan Ford ke ajang balapan 24 jam Le Mans dengan mobil Ford GT40 MkII secara perlahan namun sangat pas.
Akting Pemain
Untuk pemain sendiri, chemistry antara Christian Bale yang memerankan Ken Miles dan Matt Damon sebagai Carroll Shelby sedikit tampak kaku di awal namun mulai dimaklumi karena sangat mencair di akhir dan bisa membuat penonton hanyut dalam persahabatan mereka.
Mimik wajah hingga aksen Inggris dari Christian Bale bisa dibilang sangat mirip menggambarkan Ken Miles yang dikenal sebagai 'pembalap urakan'. Bisa saja nama Christian Bale dicatut jadi nominee Oscars tahun ini.
Sedangkan Mollie Miles yang diperankan oleh Caltriona Balfe, mampu dihidupkan dengan ciamik dalam setiap adegan manis maupun kocak.
Tracy Letts dan Remo Girone pun cukup kental dalam memerankan CEO dua perusahaan mobil ternama dengan watak yang berkebalikan.
Film ini pun bisa dibilang sangat adil dalam pembagian peran, mulai dari Henry Ford, Enzo Ferrari, hingga para eksekutif Ford dipaparkan dengan begitu rapi dan membuat penonton terbawa arus konflik yang dihadirkan.
Sensasi Balapan
Lalu bagaimana dengan gambaran balapan mobil di film ini? James Mangold sukses membuat penonton merasakan bagaimana bergerak dalam laju kecepatan 7000 RPM yang dipacu oleh para pembalap.
Tak hanya itu, penonton disuguhkan pandangan pengendara pada trek paling menarik di dunia. Akan lebih menarik jika penonton memilih ruang bioskop 4D. Hal ini jelas soal menghidupkan sensasi balapan keren yang ditampilkan sutradara.
Singkatnya, film balap-balapan yang satu ini nggak membosankan dan menghadirkan kisah persahabatan, kompetisi, hingga penggambaran sebuah perusahaan mobil besar dengan porsi yang pas.
Jangan khawatir untuk kamu yang bukan pencinta dunia otomotif, drama yang dibangun penulis skenario akan tetap membuatmu ingin mengacungkan jempol untuk film yang satu ini.
'Momen terbaikku adalah melawan Ferrari dalam World Championship di tahun 1965 dan bekerja dengan Ford untuk memenangkan Le Mans di tahun 1966' (Carroll Shelby)
Berita Terkait
-
Bandit Tayang Perdana di JAFF 2025: Drama Aksi tentang Pelarian & Balas Dendam
-
Ketika Cerita Bertemu Nada: Inovasi Massive Music yang Mengubah Proses Musikal Film
-
Jadi Pocong di Film 'Riba', Fanny Ghassani Merasa Tak Berdaya
-
Bintangi Film 'OZORA', Chicco Jerikho Merasa Melawan 'Abuse of Power'
-
Dua Film Indonesia Kembali Bersinar di QCinema 2025, Menbud: Bukti Narasi Lokal Mendunia
Terpopuler
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
Terkini
-
Ketika Cerita Bertemu Nada: Inovasi Massive Music yang Mengubah Proses Musikal Film
-
Kolaborasi Netflix dan Dee Lestari: Tiga Novel Ikonis Diadaptasi Menjadi Original Series
-
JAFF Market 2025: Kolaborasi Amar Bank dan JAFF Market, Bawa Semangat Film Indonesia Mendunia
-
Dari Identitas hingga Realita Sosial: MAXstream Studios Hadirkan Film Pendek Terbaik Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
Transformasi Pencarian Musik: Massive Music Tawarkan Solusi Berbasis Data di JAFF Market 2025