Matamata.com - Film Tjoet Nja Dhien yang diproduksi pada 1988 diputar kembali di bioskop. Film tersebut direstorasi ulang oleh pihak pemerintah Belanda dengan dana miliran rupiah.
Eros Djarot selaku sutradara film tersebut angkat topi pada pemerintah Belanda. Sebab dana yang digelontorkan tak main-main.
"Kalau nggak salah itu sampai 3 miliar (rupiah) merestorasinya. Kita sih nggak dapet duit sama sekali tapi terima kasih sudah direstorasi supaya film seperti ini tidak hilang dan hasilnya bagus," kata Eros Djarot di XXI Plaza Senayan, Kamis (20/5/2021).
Christine Hakim selaku pemeran Tjoet Nja Dhien juga merasakan hal yang sama. Ia membeberkan alasan pemerintah Belanda merestorasi filmnya.
Baca Juga:
Ayu Dewi Antusias Jadi Pengisi Suara Film Raya and The Last Dragon
"Ide restorasi ini datang dari pihak Belanda, mas Eros yang menulis cerita asli dan sutradara, pihak sana menyebut ini satu-satunya film tentang kolonialisme yang tidak menyudutkan kolonial," ujar Christine Hakim.
Disuguhkan dari sudut pandang berbeda soal penjajahan, Christine Hakim menyebut Eros juga melakukan berbagai riset dari buku sejarah dan sejarawan lokal dan Belanda. Ia pun menegaskan film ini tak mengarahkan ke satu sisi saja yang salah.
"Ini ada sudut pandang berbeda yang justru penting untuk situasi sekarang, bagaimana Tjoet Nja Dhien menghadapi orang-orang disekelilingnya, mas Eros tidak membuat ceritanya hitam atau putih, itu yang dilihat oleh pihak sana," katanya.
Baca Juga:
Ditanya Bakal Bikin Film Soal Palestina, Hanung Bramantyo Belum Berani
Menteri BUMN Erick Thohir yang juga hadir di pemutaran kembali film Tjoet Nja Dhien mengungkap kebanggaannya. Dia berharap film ini bisa menjadi pemicu semangat sineas lain untuk menghasilkan karya berkualitas yang tak dimakan zaman.
"Ini salah satu cara untuk kita menghargai karya anak bangsa dan juga mengingat sejarah perjuangan para pahlawan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang cinta atas karya seninya, bangsa yang tak lupa akan sejarahnya," ujar Erick Thohir usai menonton film tersebut.
"Hari ini kita lihat bagaimana di tahun 80-an saja kita bisa buat karya sebagus itu, semoga ini jadi pemicu bagi sineas lainnya," katanya lagi.
Baca Juga:
3 Fakta Comeback Perdana Aespa, Rilis Remake Lagu OST Film Fast & Furious
Pemutaran kembali film Tjoet Nja Dhien memberi kesempatan ke masyarakat dan para pecinta film untuk menikmati kembali film yang menyabet 8 Piala Citra di Festival Film Indonesia pada 33 tahun silam. Film Tjoet Nja Dhien juga pernah ditayangkan di Festival Film Cannes, Perancis, pada 1989.
Direstorasi di Belanda, teknologi film Tjoet Nja Dhien kini telah disesuaikan sehingga gambarnya lebih tajam dan terang.
Saat ini film Tjoet Nja Dhien hanya bisa disaksikan di lima bioskop di Jakarta. Masing-masing di Pondok Indah Mall 1, Plaza Senayan, Trans Studio Mall Cibubur, Blok M Square dan Bekasi.
Pemutaran perdana sengaja dipilih pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei kemarin. Jika sambutan penonton antusias, film akan tayang lebih lama di bioskop dan kemungkinan akan diputar di berbagai kota lainnya di Indonesia.
Berita Terkait
-
Biodata dan Agama Christine Hakim, Sering Dikira Kristen, Padahal...
-
Bikin Bangga, Begini Komentar Sutradara The Last of Us soal Akting Christine Hakim dan Yayu Unru
-
Terbaik Kebanggan Bangsa, Christine Hakim Akhirnya Bongkar di Balik Layar The Last of Us
-
7 Film Populer Christine Hakim, Kemunculannya di The Last of Us Bikin Heboh
-
Perkara Filter Kuning, Kemunculan Indonesia di The Last of Us Tuai Pro Kontra: Bikin Sakit Mata
Tag
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Muda dan Bergerak: Pameran Moda-Modif Dipersembahkan di Galeri Rumah DAS
-
Next Generation Visinema: Michael Rainheart dan Febri Darmayanti, Wajah Baru Perfilman Indonesia Lewat 'Hutang Nyawa'
-
Cine-Concert Samsara: Sebuah Simfoni Cahaya dan Suara
-
Kenali Ciri-ciri Pasangan Red Flag Seperti Arya yang Diperankan Ibrahim Risyad, Jangan Sampai Terjebak dan Menyesal!
-
Identitas Sinema Asia Terjawab di JAFF 2024: Yohanna Sabet 5 Piala, Happyend Bawa Pulang Golden Hanoman