1. Yayasan Soekarseno
Dengan viralnya berita tentang sekolah yang dibangunnya di pedalaman kaki Gunung Salak tersebut, Cinta Laura Kiehl dan ibunya akhirnya mulai membagikan potret sekaligus sejarah sekolah tersebut. Rupanya, selama ini Cinta dan keluarganya memiliki sebuah yayasan sosial yang bernama Yayasan Soekarseno. Melalui yayasan tersebut, keluarga Cinta mulai membangun sekolah-sekolah di daerah kaki Gunung Salak.
2. Alasan Pembangunan Sekolah
Di kanal YouTube milik Cinta Laura Kiehl, ibu Cinta, Herdina Kiehl, menceritakan awal mula pembangunan sekolah-sekolah tersebut. Kala itu, sekolah-sekolah di pedalam kaki Gunung Salak yang tak jauh dari tempatnya tinggalnya tersebut dalam keadaan memprihatinkan dan roboh semua. Melihat kualitas pendidikan yang rendah di sana, nenek, ibu, dan tante-tante Cinta Laura pun mendirikan Yayasan Soekarseno untuk membangun daerah tersebut.
3. Total 11 Sekolah
Sejak tahun 2003, Yayasan Soekarseno milik keluarga Cinta Laura tersebut telah merenovasi dan membangun 10 sekolah dasar, baik negeri maupun swasta. Selain itu, Cinta juga mendirikan satu sekolah menengah bernama SMP Pangerasan.
4. SMP Pangerasan
Rupanya, nama SMP Pangerasan ini sudah pernah muncul di berita tentang Cinta Laura sejak satu dekade lalu. Namun, pemberitaan tersebut hanya mengatakan bahwa Cinta membantu pendanaan sekolah tersebut. Tidak banyak yang tahu bahwa sekolah tersebut dibangun oleh yayasan milik keluarga Cinta Laura.
5. Penampakkan Gedung dan Ruang Kelas
Meskipun berada di daerah pedalaman, keadaan SMP Pangerasan tergolong bagus dan baru dengan cat berwarna biru. Setiap ruang kelasnya pun tampak cantik dengan berbagai macam dekorasi yang menarik. Koleksi buku di perpustakaannya pun cukup banyak.
6. Kegiatan Ekskul di SMP Pangerasan
Tidak hanya menyalurkan dana, Cinta juga memastikan anak-anak yang bersekolah di sana bisa mandiri secara finansial. Karena itulah, diadakan beberapa program ekstrakulikuler untuk mengembangkan talenta mereka dan menambah pendapatan keluarga. Salah satunya adalah kelas menjahit, yang hasilnya akan dijual untuk menambah pendapatan mereka.
7. Kegiatan Pembelajaran Selama Pandemi
Selama pandemi ini, SMP Pangerasan juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat namun juga sesuai dengan keadaan masyarakat di sekitarnya yang masih sulit mendapatkan akses internet. Karena itu, beberapa hari sekali murid-murid akan datang ke sekolah secara bergantian untuk mengumpulkan tugas sekolah. Selain itu, guru-guru juga melakukan home-visit ke setiap rumah.
Itu dia 7 potret sekolah yang dibangun Cinta Laura. Tidak hanya cantik dan berbakat, Cinta juga berhati malaikat, ya. Semoga ada lebih banyak orang yang meniru jejaknya.
Berita Terkait
-
Langit Musik dan RCTI Gelar Indonesian Music Awards 2024, Ini Daftar Nominasinya
-
Cinta Laura dan Thariq Halilintar Cipika-cipiki saat Bertemu, Cara Menghargai Aaliyah Massaid Disorot
-
Cinta Laura, Vidi Aldiano, Ramengvrl hingga Basboi Turut Memeriahkan Gelaran HSS Series 5
-
Sambut Lebaran Idulfitri 1445 H, Cinta Laura Fokus Ibadah dan Tak Beli Baju Baru
-
Cinta Laura Akui Suka Pacaran Sama Brondong, Masih Belum Ada Target Menikah
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Generasi Muda Bicara Ekonomi: Youth Economic Summit 2024 Cetak Optimisme Baru untuk Indonesia
-
Ashira Zamita, Ogah Nikah Muda Karena Menjadi Saksi Kengerian Pernikahan yang Dialami Sang Kakak
-
Oka Antara yang Ambisius dan Kisahnya Menghadapi Pilkada Penuh Ketegangan
-
Totalitas Febby Rastanty di Film Wanita Ahli Neraka: Dari Adegan Berat hingga Latihan Jadi Istri yang Baik
-
Boney M 50th Anniversary Tour Menghidupkan Kembali Kejayaan Era Disco di Jakarta