Matamata.com - Sinopsis Jenderal Soedirman ini cocok sekali untuk kalian baca setelah berbagai euforia Hari Kemerdekaan Indonesia selesai. Pasalnya, film ini tidak membahas perjuangan para pahlawan dalam memerdekan Indonesia, tetapi justru perjuangan mereka pasca kemerdekaan. Intip di sini Sinopsis Jenderal Soedirman.
Berbeda dengan beberapa film tentang pahlawan nasional lainnya, film Jenderal Soedirman ini sama sekali tidak membahas kehidupan pribadinya atau kisah hidupnya selama ini. Justru, film ini fokus mengisahkan perjuangan Jenderal Soedirman dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang belum stabil dan kuat pada saat itu.
Kalian pasti sudah tahu dari pelajaran sejarah selama ini kala pada tahun 1945 Indonesia belum bisa dikatakan merdeka seutuhnya. Keadaan NKRI pada saat itu masih lemah dan belum memiliki fondasi kepemerintahan yang kuat. Belum lagi, masih ada banyak ancaman dari pihak penjajah Belanda, yang saat itu masih menguasai beberapa wilayah di Indonesia dan berpotensi untuk kembali menyerang dan menjajah Indonesia.
Meskipun demikian, para pejuang kemerdekaan tidak tinggal diam. Pada mulanya, Indonesia membuat kesepakatan dengan Belanda tentang aturan batas wilayah kekuasaan Belanda dan Indonesia yang tertulis dalam Perjanjian Renville. Perjanjian tersebut resmi diakui sejak tanggal 17 Januari 1948.
Namun rupanya, Belanda mengingkari perjanjian tersebut pada akhirnya. Tidak hanya menyatakan bahwa perjanjian tersebut sudah tidak berlaku lagi, tetapi Belanda yang dipimpin oleh Jenderal Simons Spoor (Eric Van Loon) juga mulai menyerang Yogyakarta, yang pada waktu itu merupakan ibukota Indonesia, pada tanggal 19 Desember 1948.
Tidak hanya itu, Soekarno (Baim Wong) dan Mohammat Hatta (Nugie) juga ditangkap dan diasingkan ke Pulau Bangka pada waktu itu. Mendengar kabar tersebut, Jenderal Soedirman (Adipati Dolken) yang pada waktu itu sedang sakit paru-paru akut nekat melancarkan perang gerilya terhadap Belanda. Meskipun harus menempuh perjalanan panjang dan berat selama 7 bulan lamanya, Jenderal Soedirman terus menahan rasa sakit karena penyakitnya dan kunjung menyerah.
Dalam sinopsis Jenderal Soedirman ini, kalian akan membaca bagaimana besarnya tekad dan pengorbanan Jenderal Soedirman dalam melawan penjajah, persis seperti apa yang ada di dalam buku sejarah. Perang gerilya yang dilakukannya secara sembunyi-sembunyi dengan terus berpindah tempat dalam waktu cepat tersebutlah sangatlah tidak mudah. Bersama 12 rekannya, Jenderal Soedirman merencanakan taktik perang tak terduga untuk melumpuhkan pos-pos penjagaan Belanda di setiap titik sepanjang Yogyakarta hingga Kediri dan akhirnya kembali ke Yogyakarta lagi.
Belanda yang saat itu telah berhasil melumpuhkan dan menguasai Kota Yogyakarta tiba-tiba saja dibuat kelimpungan. Pasalnya, dari kedalaman hutan, Jenderal Soedirman dan pasukan kecilnya tiba-tiba saja menyiarkan bahwa Republik Indonesia masih berdiri kokoh kemudian menyerang satu persatu pos penjagaan Belanda secara tiba-tiba.
Berkat taktik tersebut, pasukan Belanda pun kelabakan dan mulai kehabisan logistik. Apalagi, mereka tidak pernah berhasil melacak keberadaan pasukan gerilya yang dipimpin oleh Jenderal Soedirman ini. Pada akhirnya, taktik perang gerilya ini berhasil. Belanda yang sudah kehabisan cara untuk melawan balik akhirnya bersedia menandatangani Perjanjian Roem-Royen dan mengakui kedaulatan Indonesia.
Meskipun berakhir bahagia dan memuaskan, pengorbanan yang harus dibayar oleh Jenderal Soedirman tidaklah sedikit. Di tengah perjalanan, penyakitnya pernah kambuh cukup parah sehingga ia harus ditandu oleh rekan-rekannya. Saat berusah kabur dari kejaran pasukan Belanda, salah satu rekan Jenderal Soedirman yang bernama Karsana gugur akibat terkena tembakan.
Tidak hanya itu saja, peperangan tersebut semakin mencekam karena ada seseorang yang memberitahukan keberadaan mereka kepada pihak Belanda. Beruntungnya, Jenderal Soedirman didampingi oleh rekan-rekan prajurit yang sangat lokal sehingga mereka selalu berhasil lolos dari kejaran Belanda.
Itulah sinopsis Jenderal Soedirman, film yang memberi kita pelajaran tentang betapa tidak mudahnya mempertahankan kemerdekaan Indonesia ini. Begitu besarnya jasa Jenderal Soedirman ini, nama beliau selalu digunakan sebagai nama jalan di hampir semua daerah se-Indonesia untuk mengenang jasa beliau. Bahkan, kehadiran film ini juga menjadi pengingat jasa beliau yang tak ada bandingannya tersebut. Selamat menonton!
Berita Terkait
-
Peraih Penghargaan 'Ahmad Tohari Awards 2025', Khansa Maria Luncurkan Novel 'GUIWU'
-
Mertua Adipati Dolken Ternyata Konglo! Satu Circle dengan Bambang Trihatmodjo dan Rosano Barack
-
Canti Tachril Dihujat Dan Dicap Jelek, Ternyata Ayahnya Memiliki Jabatan Mentereng: Penguasa Plaza Indonesia
-
Canti Tachril Kerap Diejek Jelek, Background Keluarga Konglomerat Disorot: Bapaknya Penguasa...
-
Link Nonton Bayi Ajaib Full Movie Kualitas HD, Film Horor Vino G Bastian
Terpopuler
-
Peduli Bencana Alam! Vicky Prasetyo bersama Tim Solidarity Squad, Salurkan Bantuan 30 Ton Sembako ke Aceh
-
Anggota DPR Dorong OJK Cabut Aturan Penagihan Utang Lewat Pihak Ketiga
-
Menteri LH Temukan Kerusakan Hulu DAS di Aceh, Diduga Dipicu Aktivitas Ilegal
-
Prabowo Instruksikan Pemenuhan Air Bersih dan Toilet bagi Pengungsi Bencana di Sumatera
-
Indonesia Mantap di Posisi Kedua Klasemen Medali SEA Games 2025
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia