Matamata.com - Dono Warkop dikenal sebagai pelawak legendaris Indonesia yang sampai saat ini karyanya selalu dikenang. Sebelum meraih sukses di Jakarta, Dono Warkop dulu tumbuh di Klaten, Jawa Tengah bersama keluarganya.
Pelawak bernama lengkap Wahyu Sardono ini kabarnya sempat tinggal di Jalan Garuda, Dukuh Kargan, Desa Delanggu, Klaten, Jawa Tengah. Di rumah inilah Dono tumbuh bersama orang tuanya.
Seperti apa potret rumah Dono Warkop yang kini jadi kenangan tersebut? Simak ulasannya berikut.
1. Dono menempati rumah di Klaten ini bersama orang tuanya sampai tahun 1970-an sebelum ia hijrah ke Jakarta untuk kuliah dan berkarir sebagai pelawak.
2. Rumah Dono di kampung halaman ini dibangun di pinggir jalan dan punya struktur bangunan satu lantai dengan desain khas zaman dahulu.
3. Meski masih gagah berdiri, rumah Dono tersebut sudah mulai mengalami kerusakan di bagian atap dan dindingnya.
4. Salah satu sisi rumah Dono yang gentengnya sudah mulai pecah dan ditambal dengan beberapa seng dan kayu.
5. Di bagian teras terdapat beberapa kursi duduk seadanya seperti dari kursi makan dan potongan sofa sudut yang sudah jebol.
6. Di bagian samping rumah juga terdapat jendela dua daun pintu dengan desain khas rumah Belanda.
7. Ada pula pintu dan jendela kaca yang sepertinya baru saja dibangun oleh si penghuni rumah.
Demikianlah 7 potret rumah Dono Warkop di kampung halamannya di Klaten yang jarang tersorot.
Berita Terkait
Terpopuler
-
BGN Perketat SOP MBG, Distribusi Makanan Kini Hanya Sampai Depan Pagar Sekolah
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar
-
Lupa Daratan, Uji Nyali Ernest Prakasa Membongkar Ego Seorang Bintang lewat Vino G. Bastian
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia