Matamata.com - Mahesa Santoso X Rafi Daeng melanjutkan perjalanan karyanya setelah sukses merilis single ber-genre pop yang berjudul “If Only” pada Mei 2021. Kini, mereka hadir kembali dengan single instrumental berjudul “Sci-Push”.
Dalam “Sci-Push”, Mahesa Santoso X Rafi Daeng berkolaborasi dengan pemain biola kenamaan Yogyakarta, Danu. Single ini dirilis secara digital pada hari Jumat, 17 September 2021.
Kolaborasi tak berhenti sampai di situ, pasalnya Mahesa Santoso X Rafi Daeng dan juga Danu dibantu oleh musisi-musisi hebat seperti Milfarasi (Gitar) dan Andreas DC (Bass).
“Sci-Push” merupakan lagu instrumental bernuansa Jazz yang dibalut dengan sedikit elemen Progressive Rock. Pada awalnya, lagu ini terinspirasi dari tingkah lucu binatang peliharaan.
Lagu ini memvisualisasikan betapa mereka dapat melakukan aksi-aksi yang tidak bisa ditebak. Terkadang mereka ingin dimanja, tetapi tak jarang pula mereka penuh dengan amarah. Tugas kita sebagai manusia adalah untuk memperhatikan dan menyayangi mereka.
Lagu “Sci-Push” diciptakan oleh Mahesa Santoso dan Rafi Daeng. Instrumen dalam lagu ini direkam oleh Rafi Daeng, Danu, Andreas DC, Milfarasi, dan Pandu Wicaksono. Mixing dan Mastering dilakukan oleh Sasi Kirono (Satrio Piningit Studio).
Berita Terkait
Terpopuler
-
Dari Jakarta Hingga Jayapura, Special Screening Film Timur Banjir Antusiasme Penonton
-
BGN Perketat SOP MBG, Distribusi Makanan Kini Hanya Sampai Depan Pagar Sekolah
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia