Matamata.com - Distorsi pada kehidupan secara sosioekonomi muncul karena adanya pandemi Covid-19. Untuk melindungi peserta didik dan pengajar, di sektor pendidikan dilakukan penghentian pembelajaran tatap muka sejak Maret 2020, dan baru diperbolehkan dilaksanakan kembali di sepertiga akhir tahun 2021, tetap dengan pembatasan.
Saat diputuskan harus melaksanakan pembelajaran dari rumah, muncul kekhawatiran adanya learning loss secara masif, yang dapat menyebabkan terjadinya suatu generation gap. Kekhawatiran ini pula yang dirasakan para insan pendidikan Trimurti Senior High School.
Langkah darurat yang dilakukan Trimurti Senior High School dalam melaksanakan pembelajaran di awal masa pandemi adalah mengambil moda daring, dengan berusaha memanfaatkan fasilitas sekolah yang sudah ada, apa adanya, , sambil mempersiapkan pelatihan kilat guru dan pengadaan kilat fasilitas sekolah.
Baca Juga:
Ruangguru Gelar Program #PelatnasUTBK Bantu Pelajar Sukses Hadapi UTBK
Trimurti Senior High School sudah memiliki aplikasi ujian online dan akses internet sekolah, yang belum kami gunakan secara maksimal, diantaranya aplikasi Learning Management System (LMS) dan aplikasi Video Conference (VC). Selama 2 minggu pertama pembelajaran dari rumah, Trimurti Senior High School melaksanakan penugasan mandiri melalui aplikasi ujian online, yang dipandu wali kelas lewat media Whatsapp.
Guru dan tenaga pendukung sekolah berjibaku untuk berlatih, menyiapkan, dan mengenalkan ke siswa terkait aplikasi LMS dan VC yang dipilih dan dipakai sekolah. Setelah 2 minggu berlalu, pembelajaran kemudian diorganisasikan melalui LMS, didukung aplikasi VC dan ujian daring.
Sudah berhasil menggunakan aplikasi pendukung untuk melaksanakan pembelajaran daring, ternyata belum menjamin proses belajar berjalan dengan baik, dan learning loss dapat dihindari. Dalam proses pembelajaran, ditemukan bahwa keterlibatan siswa cukup rendah dan banyak aktivitas belajar yang terlewatkan.
Hal ini terjadi karena siswa belajar di rumah yang jauh dari pantauan guru, begitu juga orang tua siswa yang ternyata tidak selalu bisa memantau karena bekerja atau aktivitas lain.
Baca Juga:
10 Pesona Sabrina Anggraini, Baru Saja Dilamar CEO Ruang Guru Belva Devara
Belum lagi beberapa siswa yang memiliki kesulitan akses internet dan/atau peralatan pembelajaran daring. Dari sisi guru, ditemukan bahwa mereka kesulitan untuk mengontrol belajar siswa karena hanya dapat berkomunikasi secara online.
Selain itu, guru juga kesulitan mendapatkan bahan ajar lengkap materi tertentu yang dapat ditempatkan di LMS. Hal ini akhirnya memunculkan keluhan orang tua, yang mengakibatkan siswa tidak mendapatkan pembelajaran yang cukup dan tingkat kepuasan mereka terhadap sekolah pun menurun.
Menemui hambatan belajar pelik seperti itu, Trimurti Senior High School melakukan evaluasi diri. Permasalahan utamanya sebenarnya ada dalam pola pikir dalam melaksanakan pembelajaran daring.
Sebelumnya ada anggapan, guru adalah kontrol utama pembelajaran dan orang tua atau keluarga di rumah hanya sebagai pemantau. Trimurti Senior High School masih menganggap pembelajaran sebagai proses transfer materi sebanyak-banyaknya.
Baca Juga:
6 Fakta Sabrina Anggraini, Calon Istri CEO Ruang Guru Belva Devara
Akhirnya diputuskan, perlu perubahan pola pikir dan merancang pembelajaran blended learning plus yang efektif untuk memaksimalkan proses pembelajaran daring atau hibrida, melakukan tatap muka terbatas bagi siswa yang kesulitan akses internet dan/atau peralatan pembelajaran daring.
Kembangkan Konsep Blended Learning Plus
Konsep blended learning plus pertama yang dikembangkan di Trimurti Senior High School adalah membangun sinergi antara sekolah, siswa, dan rumah. Di sini, dilakukan proses pelaporan kehadiran dan capaian belajar siswa secara rutin.
Setiap guru melakukan pendataan presensi dan hasil penugasan kecil untuk mengukur capaian belajar siswa dalam proses pembelajaran tersebut. Hasil pendataan ini dikumpulkan dan direkapitulasi oleh wali kelas, da kemudian dilaporkan kepada orang tua melalui grup aplikasi chat online.
Baca Juga:
Cara Nekat CEO Ruangguru Belva Devara PDKT sama Puteri Indonesia
Hal ini dilakukan setiap hari, sehingga orang tua dapat melihat perubahan capaian pembelajaran siswa. Apabila ditemukan ketidakaktifan atau kesulitan belajar, wali kelas langsung melakukan konfirmasi ke orang tua untuk dicarikan solusi.
Konsep blended learning plus kedua adalah membangun pembelajaran yang esensial. Guru melakukan pemetaan materi pembelajaran yang esensial dan sampingan untuk siswa. Proses pembelajaran diutamakan untuk penguasaan materi esensial dan materi sampingan yang digunakan sebagai pengayaan bagi siswa.
Konsep blended learning plus ketiga, membangun pembelajaran yang relevan, kaya, dan menarik. Pembelajaran mengambil tema yang dikaitkan dengan topik-topik di lingkungan sekitar siswa. Pembelajaran dibentuk dalam bentuk aktivitas, seperti membuat video, proyek, dan sebagainya.
Sekolah menjalin kerjasama dengan penyedia konten belajar interaktif terkemuka, yaitu “Ruangguru” untuk memberi variasi sumber belajar. Sekolah menyediakan perangkat tatap muka daring yang memungkinkan guru bisa melakukan aktivitas mengajar lebih leluasa, seperti webcam wide angle, headset nirkabel, dan green screen.
Setelah mengembangkan dan melaksanakan blended learning plus, hasilnya sangat positif dalam proses pembelajaran daring yang kami lakukan. Saat ini, keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran daring mendekati 100%.
Orang tua banyak yang menyatakan rasa puas dengan proses belajar yang sudah dilakukan siswa. Ternyata, jumlah persentase siswa Trimurti Senior High School yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) juga mengalami peningkatan.
Untuk pengembangan ke masa depan, Trimurti Senior High School akan konsisten meningkatkan kompetensi guru dengan pembekalan dan pengembangan menuju pembelajaran paradigma baru, meluaskan konsep blended learning plus ke proses Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), serta menjajaki integrasi teknologi pendidikan masa depan, seperti Machine Learning dan Augmented Reality/Virtual Reality (AR/VR).
Berita Terkait
-
5 Kesalahan yang Harus Dihindari Calon Mahasiswa saat Memilih Jurusan Kuliah
-
Ruangguru Gelar Program #PelatnasUTBK Bantu Pelajar Sukses Hadapi UTBK
-
Belva Devara Pacari Puteri Indonesia: Gak Kebayang Anaknya Sepintar Apa
-
Ganteng Abis, Intip 5 Gaya Kasual Belva Devara di Luar Tugas Resmi
-
Belva Devara Mundur dari Stafsus Jokowi, 5 Komentar Respect Netizen
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Muda dan Bergerak: Pameran Moda-Modif Dipersembahkan di Galeri Rumah DAS
-
Next Generation Visinema: Michael Rainheart dan Febri Darmayanti, Wajah Baru Perfilman Indonesia Lewat 'Hutang Nyawa'
-
Cine-Concert Samsara: Sebuah Simfoni Cahaya dan Suara
-
Kenali Ciri-ciri Pasangan Red Flag Seperti Arya yang Diperankan Ibrahim Risyad, Jangan Sampai Terjebak dan Menyesal!
-
Identitas Sinema Asia Terjawab di JAFF 2024: Yohanna Sabet 5 Piala, Happyend Bawa Pulang Golden Hanoman