Matamata.com - Marilyn Monroe adalah ikon pop culture yang akan selalu dikenang oleh dunia. Kisah hidupnya sudah diangkat ke banyak film layar lebar. Terbaru, Netflix merilis film biopik Marilyn Monroe yang berjudul Blonde pada 28 September 2022.
Andrew Dominik sutradara Blonde menyebut jika film garapannya itu adalah satu dari sepuluh film terbaik yang mengisahkan kehidupan Marilyn Monroe dalam sejarah perfilman. Walau Dominik mengeluarkan klaim demikian, nyatanya Blonde menerima kritik tajam dari kritikus film dan penggemar. Meski dihujani kritik, akting Ana De Armas menjadi hal yang paling dipuji dari keseluruhan film Blonde.
Bahkan potongan dialog Ana De Armas di akhir trailer resmi Blonde, paling tidak sudah menggambarkan sebagian besar perasaan Marilyn Monroe yang coba diangkat dalam film ini. Dirangkum MataMata.com dari berbagai sumber, berikut sederet fakta film Blonde yang sudah dinantikan tapi justru menuai banyak kritik.
Baca Juga:
Viral Ruben Onsu Live Barengan di Dua Acara TV, Netizen Merinding: Tolong Jelaskan
1. Diangkat dari novel fiksi
Film Blonde diangkat dari novel fiksi karya Joyce Carol Oates dengan judul sama. Novelnya sendiri sudah terbit pada tahun 2000 silam. Latar yang diambil dalam Blonde adalah tahun 1950-1960an yang merupakan masa emas dari kesuksesan seorang Marilyn Monroe. Versi novel menceritakan kehidupan Marilyn, seperti hubungannya dengan sang ayah yang menolak kehadirannya. Ada pula cerita tentang dugaan pembunuhan terhadapnya. Sejumlah pria yang hadir dalam hidupnya juga dimunculkan tapi dengan nama samaran.
2. Berangkat dari gerakan anti kekerasan seksual
Baca Juga:
Lirik Lagu Hello - TREASURE, Lagu dari Album The Second Step: Chapter Two'
Blonde digarap dan dilatarbelakangi oleh gerakan anti kekerasan seksual #MeToo. Seperti diketahui Marilyn Monroe adalah salah satu korban kekerasan seksual. Hal ini membuatnya mengalami masalah psikologis hingga menderita dan mengalami banyak kepedihan. Pergulatan psikologis Marilyn Monroe inilah yang coba diangkat Andrew Dominik dalam Blonde.
3. Butuh waktu 10 tahun untuk temukan pemain utama
Andrew Dominik awalnya memilih Jessica Chastain dan Naomi Watts sebagai daftar pemeran Marilyn Monroe. Tapi seiring waktu berjalan, sosok Ana De Armas menarik perhatian Dominik. Paling tidak butuh waktu selama 10 tahun untuk menemukan pemeran yang cocok. Aktris asal Kuba tersebut sukses menjalani casting pada 2019 lalu. Ana De Armas sendiri mencuri perhatian dengan penampilannya dalam film box office Knives Out juga film James Bond No Time to Die.
Baca Juga:
Muncul di Trailer Ketiga The Idol, Jennie BLACKPINK akan Banyak Perankan Adegan Hot?
4. Rating NC-17
Blonde diberi rating NC-17 yang merupakan rating tertinggi bagi penonton dewasa. Artinya hanya penonton berusia 18 tahun ke atas yang boleh menontonnya. Rating NC-17 diberikan pada film yang memuat konten seksual secara eksplisit dan jelas. Selain adegan seksual, adegan kekerasan seksual yang ada dalam Blonde juga terdapat dalam versi novelnya. Adegan itu adalah pemerkosaan oleh salah satu eksekutif Hollywood.
5. Tuai banyak kritik tajam
Baca Juga:
11 Potret Kedekatan Rossa dan Member Super Junior, Udah Bestie Banget
Sejak dirilis pada akhir September lalu di Netflix, Blonde segera mencuri perhatian. Diakui atau tidak kisah tentang Marilyn Monroe memang selalu dinanti. Sayangnya, Blonde mendapat kritik tajam dari kritikus film dan penggemar Marilyn. Dilansir dari The New York Times, Manohla Dargis mengungkapkan kelegaannya bahwa Marilyn Monroe tak perlu menderita karena menonton Blonde yang disebutnya menjijikan. Ia bahkan menyebut Blonde sebagai hiburan nekrofilia yang mengeksploitasi Monroe. Netizen dunia pun turut melontarkan kritik mereka lewat Twitter atas kekecewaan film baru tentang Marilyn Monroe itu.
6. Terselamatkan akting Ana De Armas
Seperti disebutkan tadi, Blonde mendapat kritik tajam. Namun, akting Ana De Armas berhasil menyelamatkan Blonde sehingga ada celah untuk pujian bagi film tersebut. Hal ini juga sudah diakui oleh Andrew Dominik yang diungkap pada Screen Daily ketika promosi beberapa waktu lalu. Bahwa menurutnya akting Ana De Armas adalah satu hal yang tak mungkin dikritik. Dan benar adanya, akting Ana De Armas banjir pujian.
7. Totalitas Ana De Armas
Salah satu hal yang membuat kagum adalah totalitas Ana De Armas untuk perannya. Ia harus dirias selama sekitar 3,5 jam, kepalanya juga ditutup dengan latek agar rambutnya sepenuhnya tertutup sebelum memakai wig. Saat melihat wig yang identik dengan warna rambut Marilyn Monroe, Ana bahkan sampai menitikkan air mata karena haru dan bangga. Tak sampai di situ, Ana berlatih bicara dengan aksen Marilyn sekitar 9 bulan agar bisa bicara dengan lembut dan menggoda.
Blonde fokus pada pergulatan psikologis dari Marilyn Monroe yang harus mengalami berbagai kepedihan karena kepopulerannya. Tentang dirinya yang asli, Norma Jean dan Marilyn Monroe yang dielu-elukan karena kamera terus menyorotnya. Meski banyak kritik yang dilayangkan pada film ini karena dianggap mengeksploitasi sosok Marilyn tapi, lewat Blonde masyarakat akan tahu kepedihan dalam hati Monroe di balik senyumnya yang menggoda.
Berita Terkait
-
Rachel Vennya Buka Suara usai Disebut Mirip Mpok Alpa, Tanggapannya Tak Terduga
-
10 Potret Rina Nose Cosplay Jadi Artis, Terkini Tiru Gaya Swag Lisa BLACKPINK
-
Rachel Vennya Cosplay Jadi Marilyn Monroe, Netizen Malah Sebut-sebut Mpok Alpa dan Boiyen
-
9 Artis yang Pernah Memerankan Marilyn Monroe, Terbaru Ana de Armas dalam Blonde
-
Film Blonde Resmi Tayang, Ternyata Ana de Armas Sempat Ziarah ke Makan Marilyn Monroe
Tag
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Muda dan Bergerak: Pameran Moda-Modif Dipersembahkan di Galeri Rumah DAS
-
Next Generation Visinema: Michael Rainheart dan Febri Darmayanti, Wajah Baru Perfilman Indonesia Lewat 'Hutang Nyawa'
-
Cine-Concert Samsara: Sebuah Simfoni Cahaya dan Suara
-
Kenali Ciri-ciri Pasangan Red Flag Seperti Arya yang Diperankan Ibrahim Risyad, Jangan Sampai Terjebak dan Menyesal!
-
Identitas Sinema Asia Terjawab di JAFF 2024: Yohanna Sabet 5 Piala, Happyend Bawa Pulang Golden Hanoman