Yohanes Endra | MataMata.com
Island Vibes. (Matamata.com)

Matamata.com - Berawal dari bantu teman, berkembang menjadi sebuah gerakan. Itulah inti dari Island Vibes, sebuah album berisi sembilan lagu dan satu bonus track yang merupakan kolaborasi antara sejumlah musisi reggae terbaik di Indonesia seperti Coconuttreez (yang memakai nama CTTZ untuk proyek ini), S2B Family, Richard D Gilis dan masih banyak lagi.

“Takkan Abis (East Indies)”, single pertama yang menampilkan vokal oleh Kamga dan Lawa, akan tersedia di platform-platform musik digital pada 28 Juni 2024, dan album Island Vibes sendiri akan dijual dalam format CD di Island Vibes Reggae Party, sebuah tur yang diselenggarakan TMC dari 3 Juli hingga 3 Agustus dan akan singgah di 10 kota.

Album Island Vibes dalam format digital dan piringan hitam akan segera menyusul, dan film dokumenter mengenai pembuatan albumnya akan tayang di bioskop CGV Mataram pada 2 Agustus. Tiket dan info mengenai Island Vibes sudah bisa diakses melalui situs islandvibesmusic.id.

Baca Juga:
Saat Ardhito Pramono Berjuang Demi Cinta, Tetap Bertahan Meski Dikelilingi Ketegangan

Island Vibes. (Matamata.com)

Asal Usul Island Vibes

Island Vibes berawal dari terlibatnya tim Riverbrick Creative Lab di konser Langsamkan II yang diadakan Coconuttreez di Bandung pada Januari 2023. Selain melepas dua single bersama penyanyi kolaborator Melanie Subono dan Conrad Good Vibration, konser tersebut menjadi bukti keseriusan Coconuttreez untuk terus berjalan usai wafatnya Steven Kaligis, vokalis mereka, pada tahun 2021. “Enggak bisa dipungkiri bahwa Coconuttreez sedih banget, tapi istri almarhum bilang ‘Kalian harus jalan dan jangan berhenti sampai sini,’ ” kata Rival “Pallo” Himran, bassis dari band tersebut yang tadinya bernama Steven & Coconuttreez lalu diganti menjadi Coconuttreez saja atas permintaan Steven sendiri. “Beberapa bulan sebelum meninggal, almarhum sudah mencopot nama Steven. Itu sudah tanda dari semesta bahwa harus tetap gerak.”

Setelah diskusi antara pihak Riverbrick dengan Coconuttreez, akhirnya disepakati bahwa jalan paling tepat menuju fase baru Coconuttreez adalah dengan memberangkatkan mereka ke Gili Trawangan untuk berkarya, karena di sanalah mereka akan menemukan suasana dan sistem pendukung yang sudah lama menjadi bagian dari akar mereka.

Baca Juga:
Terungkap! Naura Hakim dan Adinda Thomas Suka Hal Romantis, Begini Kisahnya

Album Island Vibes

Sebelum berangkat ke Gili Trawangan, Riverbrick selaku produser eksekutif mengajak EQ Puradiredja untuk menggarap musik untuk proyek tersebut. Walau EQ lebih dikenal sebagai produser musik jazz seperti Indra Lesmana atau urban pop macam album-album awal Maliq & D’Essentials, ia dinilai cocok karena merupakan sosok yang tak perlu diragukan kapabilitasnya. Apalagi almarhum Steven di album solonya pernah membawakan ulang “Terserah”, lagu EQ di duo Humania. “Ini adalah tantangan untuk memproduseri album reggae yang keren banget bareng anak-anak ini,” kata EQ. “Mereka datang ke rumah gue di Bogor dan mengobrol sampai pagi. Dari obrolan itu sampai yang, ‘Oke, ayo kita lakukan. Ini bisa seru.’ Itu kata kuncinya: ‘Ini bisa seru.’

Pada Februari 2023, rombongan Coconuttreez bersama para EQ dan tim Riverbrick berangkat ke Gili Trawangan dan menempati sebuah ruang rapat di Wah Resort yang diisi kiriman peralatan studio rekaman dari Jakarta dengan total berat 800 kilogram. Di sanalah mereka mengembangkan materi lagu yang sudah dipersiapkan dari Jakarta serta menulis karya-karya baru dari nol. Mulai dari merapikan studio hingga membuat lagu dan mengisi rekaman, mereka banyak dibantu teman-teman musisi setempat seperti S2B Family, Richard D Gilis dan Lawa Amq.

Baca Juga:
The Sounds Project 7 Hadirkan Lebih dari 90 Nama untuk Line Up Utama

Musisi-musisi lain dari Jakarta pun diajak, seperti Kamga yang mengisi vokal di “Takkan Abis”, Njet Barmansyah yang bernyanyi di “Always”, Nyonyo dari Dreads Conspiracy yang bersuara di “Anthem”, serta Alvons Freedom yang diberi kesempatan mengisi empat lagu termasuk “Tak Harus Sempurna”, lagu Ray D’Sky alias almarhum Aray Daulay yang dibawakan kembali untuk album ini. Prosesnya begitu mengalir sampai Lucas Petter – seorang turis yang sedang berlibur dan tak sengaja ketemu tim Island Vibes saat bermain di Sama Sama Reggae Bar – ditodong mengisi lagu “Ratu yang Dibanggakan” saat diketahui ternyata ia bermain trombon di band Inggris Chainska Brassika.

Itulah yang membuat konsep proyek ini bergeser dari album Coconuttreez menjadi album kolaborasi. Menurut EQ, “Makanya kami namakan albumnya Island Vibes karena itulah intinya: suasana yang kami jalankan di pulau itu. Tak sekadar pulaunya, tapi persaudaraannya. Jadi ini yang kami coba gambarkan di album. Mudah-mudahan orang bisa rasakan bahwa album ini lumayan ajaib.”

Untuk memperkaya albumnya, mereka menggaet Andre “Dre Day” Ennis, produser reggae asal Jamaika yang mendapat penghargaan Grammy berkat mixing garapannya di album Rapture milik Koffee. Rekam jejaknya bersama artis-artis seperti Koffee, Sean Paul, Kabaka Pyramid dan masih banyak lagi menjadikannya pilihan yang tepat untuk mendekatkan musik reggae Indonesia dengan Jamaika. Semakin dekatnya reggae Indonesia dan Jamaika ini ditandai dengan “Takkan Abis” versi West Indies yang menampilkan vokal oleh Lutan Fyah dengan lirik yang ditulisnya bersama Kabaka Pyramid.

Baca Juga:
Ungkit Nafkah usai Keponakan Lahir, Wendy Cagur Sindir Telak Ayu Ting Ting: Sama Keluarga Perhitungan!

Secara keseluruhan, album Island Vibes adalah ekspresi penghargaan terhadap para pelopor musik reggae Indonesia yang telah mendahului seperti Imanez, Aray Daulay dan Steven, serta sekaligus memberi sesuatu yang baru. “ ‘Takkan Abis’ kami sulap jadi reggae funk. ‘Anthem’ itu metal tapi reggae. Harapan gue ini menyegarkan musik reggae Indonesia,” kata EQ.

Sedangkan bagi Coconuttreez sendiri, mereka berharap Island Vibes semakin membuktikan bahwa mereka adalah band yang masih hidup dan layak diperhitungkan. “Di Island Vibes ini kami benar-benar cari identitas yang sudah lama ditanamkan di diri kami dan dieksplor oleh teman-teman produser kami,” kata Pallo. “Kami bisa menghasilkan sesuatu yang bisa mewakili Coconuttreez dan sesuatu yang baru juga di pandangan orang-orang, bahwa musik Coconuttreez enggak asal bikin. Ada sesuatu yang spesial yang bisa dilihat di musiknya. Eksplor yang mendalam.”

Island Vibes. (Matamata.com)

Island Vibes Reggae Party

Kebersamaan Island Vibes tak sebatas di album namun berlanjut ke Island Vibes Reggae Party, tur besar dengan produksi canggih yang diselenggarakan oleh Riverbrick dan TMC. Tur ini akan mampir di Tangerang pada tanggal 3 Juli, Jakarta pada 5 Juli, Bandung pada 10 Juli, Purwokerto pada 13 Juli, Yogyakarta pada 17 Juli, Semarang pada 20 Juli, Malang pada 24 Juli, Banyuwangi pada 27 Juli, Sanur, Bali pada 31 Juli dan Mataram, Lombok pada 3 Agustus. Tur akan ditutup dengan sebuah pertunjukan intim yang pada 10 Agustus di rumah spiritual Island Vibes, yakni di Sama Sama Reggae Bar, Gili Trawangan.

Di setiap pertunjukan, album Island Vibes akan dibawakan oleh CTTZ, Richard D Gilis, S2B Family, Alvons Freedom, Lawa Amq, Kamga, Conrad Good Vibration dan Radit Echoman. Mereka tak hanya membawakan lagu-lagu di album tersebut, namun juga karya masing masing. “Konsernya sama seperti albumnya: konser kolaborasi yang mengisi Island Vibes ini,” kata Aulia Mahariza dari TMC mengenai suguhan utama yang rencananya akan berisi 28 lagu tersebut. “Tur Island Vibes Reggae Party ini mempermudah kami untuk memperkenalkan albumnya dan memberi tahu siapa yang ada di album ini dan karya mereka apa saja, biar orang jadi tahu S2B Family, Richard D Gilis, Alvons Freedom dan Lawa Amq itu siapa.”

Di samping menu utama Island Vibes dengan para kolaboratornya, tur Island Vibes Reggae Party juga akan menampilkan musisi pendamping yang berbeda-beda di tiap titik. Nama nama yang turut diajak pun tidak main-main, mulai dari para legenda seperti Tony Q Rastafara, Tipe-X dan Shaggydog hingga nama-nama yang relatif baru seperti Rub of Rub, Dhyo Haw dan The Nameks. “Semoga tur ini menguatkan silaturahmi teman-teman band reggae. Setiap titik itu kami mengajak teman-teman. Intinya, menguatkan kebersamaan reggae Indonesia,” kata Pallo.

Island Vibes Reggae Party ini akan menjadi suguhan yang semakin spesial karena didukung oleh produksi multimedia arahan Taba Sanchabakhtiar serta sistem hologram oleh G Studios yang akan menampilkan kembali Steven di panggung bersama CTTZ. Steven versi hologram ini juga akan berduet dengan artis manusia digital ternama, Arbie Seo.

“Kami berusaha memberi kesadaran yang lebih dalam kepada pecinta reggae dan pecinta musik pada umumnya bahwa ini tingkat yang baru dari musik reggae di Indonesia,” kata Aulia. “Harapannya mudah-mudahan musik reggae di Indonesia makin berkembang dengan banyaknya kolaborasi antara sesama musisi.”

Sebuah permulaan

Melalui album Island Vibes dan tur Island Vibes Reggae Party, diharapkan musik reggae Indonesia semakin maju dan hubungan antar orang-orang di dalamnya menjadi semakin erat. “Ini selebrasi untuk memberikan penghargaan terhadap pionir-pionir gerakan reggae di Indonesia yang telah mendahului seperti Imanez, Aray Daulay dan Steven. Mudah-mudahan ini sebuah titik awal untuk berkumpulnya musisi reggae di Indonesia, dan mudah-mudahan bisa kasih warna baru dan nuansa baru di musik reggae Indonesia ke depannya.” kata EQ.

Sebagai kata penutup, beginilah harapan dari tim Riverbrick: “Kami harapannya berkah untuk semua orang saja. Berkah untuk yang mengerjakan, untuk yang mendengar, untuk semua silaturahmi yang terputus dan tersambung kembali, baik dari artis ke artis, artis ke penggemar, penggemar ke penggemar, Indonesia dengan Jamaika. Bahwa musik reggae adalah musik yang bisa dinikmati semua orang, yang benar-benar bisa dinikmati kapan saja. Semoga semua pesan yang kami mau coba sampaikan dengan Island Vibes ini bisa diterima.”

Load More