Matamata.com - Kumpulan film pendek Quarantine Tales dari Dian Sastrowardoyo, yakni Nougat, Kotak dan Daybreak salah satu yang diputar dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024 di Empire XXI Yogyakarta.
Dian Sastrowardoyo ternyata memiliki kesan tersendiri dari ketiga film pendek karyanya tersebut, salah satunya Kotak yang mana ibu 2 anak ini memiliki cerita sendiri di balik film pendek tersebut.
Artis 42 tahun ini mengatakan dirinya terpikirkan membuat film tersebut ketika sedang mendaki dengan suami, Maulana Indraguna dan anak-anaknya saat pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Klaim Unggul 50,07 Persen di Pilkada 2024, Rano Karno: Ini Kemenangan Jakarta
Saat itu, Dian Sastrowardoyo baru mengetahui suaminya, Maulana sangat tidak nyaman berada di tengah alam.
"Aku kebayang cerita ini karena hiking sama anak suami pas pandemi. Ternyata sampai sana suamiku jijikan banget sama alam," ujar Dian Sastrowardayo dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024 di Empire XXI Yogyakarta, Senin (2/12/2024).
Berbeda dengan dirinya yang justru merasa sangat nyaman berada di tengah alam, karena orangtuanya memang mengajarkannya mengenal alam sejak kecil.
Baca Juga:
Febby Rastanty Pernah Alami Perjuangan Luar Biasa Lepas dari Toxic Relationship dan Cowok Red Flag!
Sementara, suaminya justru merasa terganggu dengan bunyi serangga hingga tubuh terasa gatal-gatal, sehingga tak betah berlama-lama berada di tengah alam.
"Ibuku memperkenalkan alam dengan lebih baik, suamiku justru terganggu mendengar bunyi serangga dan gatal-gatal ketika di alam sehingga pengen cepat pulang," ujarnya.
Baca Juga:
Bio One Jadi Sad Boy, Pendam Rasa Jadi Secret Admirer yang Berakhir Ditinggal Nikah!
Ibu 2 anak ini beranggapan seseorang tak mungkin mengenal alam, jika tak pernah diperkenalkan sejak dini.
"Aku jadi merenung bagaimana kalau manusia modern jauh alam, gimama kita bisa mengharapkan anak cucu kita bisa jaga alam kalau mereka gak mengenal alam. Gimana caranya mereka kenal kalau gak diajarin," ujarnya.
Situasi itulah yang digambarkan Dian Sastro dalam filmnya tanpa dialog yang berjudul Kotak. Artis 42 tahun ini mencoba menggambarkan bagaimana seseorang bisa jauh dari alam karena sebuah pola asuh dan inner child mereka.
Baca Juga:
El Rumi Nyoblos di TPS 025 Pondok Indah, Ini Harapannya untuk Gubenur Jakarta
"Lewat film ini aku membahas kenapa orang bisa jauh dengan alam karena pola asuh dan inner child," ujarnya
Sebab, Dian Sastro menyimpulkan penyebab suaminya tak nyaman berada di alam akibat pola asuh orangtuanya yang tak pernah mengenalkannya sejak dini.
Sementara, Dian Sastro mengatakan orangtuanya memperkenalkan alam dengan sangat baik ketika dirinya masih kecil.
"Karena mungkin suamiku gak nyaman di alam itu krn pola asuh, akhirnya aku juhga berusaha memgajarkannya ada hal lain yg bisa dinikmati, seperti pemandangannya," jelasnya.
Dalam hal ini, Dian Sastro sengaja menggunakan elemen kotak dalam filmnya untuk menggambarkan batasan berpikir seseorang tentang alam.
Dian Sastro membayangkan seseorang bisa jadi terlalu membatasi pikirannya sendiri, sehingga tak menyukai alam.
"Elemen kotak dalam film yang terbuat dari akrilik itu adalah metafora dari batasan alam pikir kita, bisa jadi kita ini terlalu membatasi pikiran kita sendiri tentang alam," jelasnya.
Berita Terkait
-
Sedih! Berurai Air Mata, Asri Welas Sesali Keputusannya untuk Bercerai dengan Galiech
-
Next Generation Visinema: Michael Rainheart dan Febri Darmayanti, Wajah Baru Perfilman Indonesia Lewat 'Hutang Nyawa'
-
Voucer Tiket Film 'Sorop' Digelapkan, MD Pictures Laporkan Dua Orang Oknum Percetakan
-
Jadi Putri Keraton, Happy Asmara Mencintai Anak Tukang Sapu: Menyalahi Aturan
-
Kenali Ciri-ciri Pasangan Red Flag Seperti Arya yang Diperankan Ibrahim Risyad, Jangan Sampai Terjebak dan Menyesal!
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Next Generation Visinema: Michael Rainheart dan Febri Darmayanti, Wajah Baru Perfilman Indonesia Lewat 'Hutang Nyawa'
-
Cine-Concert Samsara: Sebuah Simfoni Cahaya dan Suara
-
Kenali Ciri-ciri Pasangan Red Flag Seperti Arya yang Diperankan Ibrahim Risyad, Jangan Sampai Terjebak dan Menyesal!
-
Identitas Sinema Asia Terjawab di JAFF 2024: Yohanna Sabet 5 Piala, Happyend Bawa Pulang Golden Hanoman
-
Euforia JAFF MARKET 2024: Pasar Film Pertama di Indonesia Rengkuh Capaian Memuaskan