Matamata.com - Sukses dengan All in For You, Aftershine hadir kembali dengan single berjudul Maturnuwun Gusti. Single ini sudah bisa dinikmati di YouTube sejak pertengahan Januari 2025 lalu.
Bercerita mengenai rasa syuku, ada yang berbeda dari single Aftershine kali ini. Seorang musisi perempuan ternyata digaet sebagai kolaborator.
Aftershine menggaet musisi kelahiran Purwodadi, Dinda Teratu. Kehadiran Dinda membawakan angin segar dalam single Aftershine yang disambut baik oleh penggemar ini.
Namun di balik kesuksesan dan sambutan baik penggemar, ada perjuangan yang harus dilakoni oleh Aftershine.
Bersama lima personil lainnya, Andika (gitaris Aftershine) bercerita soal apa yang terjadi di balik layar. Waktu menjadi tantangan berat yang sempat dilakoni Aftershine kala berkolaborasi dengan Dinda Teratu.
"Tantangannya itu terutama waktu karena Mbak Dinda Teratu memiliki job sendiri. Job dia lebih ramai dari Aftershine," ungkap Andika kepada Matamata.com pada Rabu (22/1/2025).
"Jadi kalau minta take vocal dan take video, itu susah menentukan waktunya. Saat Mbak Dinda free, kita yang nggak free," sambung Andika.
Selain waktu, kesehatan juga sempat menjadi hambatan dalam proses kolaborasi antara Aftershine dan Dinda Teratu.
"Pernah Mbak Dinda di Jogja tapi karena sakit, nggak jadi take video. Jadi diundur," terang Hasan, vokalis Aftershine.
Kolaborasi Aftershine dan Dinda Teratu ini sudah dipersiapkan sejak tahun 2024. Hanya saja, baru bisa dirilis pada awal tahun 2025.
"Ini proyek tahun 2024, namun baru dirilis tahun ini (2025)," jelas Andika.
Untuk produksi lagu Maturnuwun Gusti, Aftershine memberikan banyak kontribusi dari pemilihan nada hingga lirik. Sementara Dinda Teratur menyempurnakannya dengan vokal yang selaras Hasan, vokalis Aftershine.
Maturnuwun Gusti pun diketahui bukan kolaborasi pertama dengan Dinda Teratu. Bahkan single ini merupakan hadiah spesial bagi penggemar yang merespons baik cover Afteshine dan Dinda Teratur yang diunggah beberapa waktu sebelumnya.
"Mas Hasan kebetulan punya lagu yang cocok dinyanyikan duet. Jadi (duet sama Dinda Teratu) karena respons dari masyarakat juga bagus," ungkap Andika kembali.
Bersisih dari sana, Aftershine menyampaikan bayangan akan karya-karya di masa depan. Alih-alih mencoba genre baru, Aftershine berkomitmen melestarikan budaya melalui genre mereka, Pop Jawa.
"Kita tetap (genre) Pop Jawa karena kita ingin jadi bagian melestarikan budaya," tambah Andika kepada secara eksklusif kepada Matamata.com.
Terpopuler
-
Mahasiswa Palangka Raya Nyalakan Seribu Lilin untuk Korban Banjir Sumatera
-
211 Titik Blank Spot di Sulsel Segera Teraliri Internet, Pemerintah Targetkan Aktivasi Akhir Tahun
-
Wapres Gibran Janji Percepatan Penanganan Bencana di Sumut
-
Sekjen Liga Muslim Dunia Sampaikan Belasungkawa dan Tawaran Dukungan untuk Korban Banjir Indonesia
-
Mangkir Dua Kali, Selebgram Lisa Mariana Dijemput Paksa Terkait Video Asusila
Terkini
-
Ketika Cerita Bertemu Nada: Inovasi Massive Music yang Mengubah Proses Musikal Film
-
Kolaborasi Netflix dan Dee Lestari: Tiga Novel Ikonis Diadaptasi Menjadi Original Series
-
JAFF Market 2025: Kolaborasi Amar Bank dan JAFF Market, Bawa Semangat Film Indonesia Mendunia
-
Dari Identitas hingga Realita Sosial: MAXstream Studios Hadirkan Film Pendek Terbaik Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
Transformasi Pencarian Musik: Massive Music Tawarkan Solusi Berbasis Data di JAFF Market 2025