Matamata.com - Desainer asal Prancis, Louise de Marcaud, pendiri merek Louise Marcaud, akan memperkenalkan koleksi barunya yang berjudul “Rétrograde” dalam ajang JF3 Fashion Festival 2025. Koleksi ini merupakan perpaduan antara struktur, kepekaan, dan kekuatan gerak, dengan sentuhan tailoring dan arsitektur.
Berasal dari Burgundy, sebuah daerah pedesaan di Prancis, Louise tumbuh dalam lingkungan kreatif. Ayahnya adalah seorang tukang kayu, dan dari bengkel sang ayah, ia mulai mengenal dunia bahan dan kerajinan tangan. Semangat mencipta dan bekerja dengan tangan yang ia pelajari sejak kecil masih hidup dalam setiap karyanya hari ini.
Setelah menempuh pendidikan dalam desain mode dan arahan artistik, Louise mendirikan merek pribadinya di Paris pada tahun 2020. Visi kreatifnya adalah menciptakan busana yang terstruktur, ekspresif, dan bertanggung jawab, dengan setiap potongan sebagai ruang ekspresi sekaligus perlindungan.
Rétrograde, koleksi yang bergerak bersama tubuh
Koleksi “Rétrograde” terinspirasi oleh Bauhaus, garis-garis arsitektural ala Le Corbusier, serta tekstur dari karya Jean Dubuffet, dan juga merujuk pada dunia balap motor dan sepak bola Amerika.
Disiplin ini menggambarkan kecepatan, benturan, dan ketahanan tubuh, dan membentuk dasar visual dan filosofis koleksi ini.
Hasilnya adalah siluet yang kokoh namun dinamis. Bahu yang tegas, volume yang dipahat dengan cermat, serta garis-garis bersih berpadu dengan detail subtil dan gerakan yang mengalir. Pakaian ini melindungi sekaligus mengekspresikan keunikan pemakainya.
Koleksi ini terdiri dari sekitar 20 tampilan, dengan total sekitar 50 potong pakaian. Fokusnya adalah pada struktur dan volume, terutama pada bagian bahu, serta keahlian tailoring yang khas.
Bahan yang digunakan antara lain wol, katun, dan sutra, semuanya berasal dari stok kain mati (deadstock), selaras dengan pendekatan ramah lingkungan dan produksi lokal.
Seluruh koleksi dibuat secara lokal di Paris, di dalam atelier tempat semua proses berlangsung dengan penuh ketelitian dan rasa hormat pada keahlian.
Baca Juga
Beberapa potong akan tersedia untuk pembelian langsung di Jakarta, sebagian lainnya akan tersedia melalui situs web resmi, dan sisanya akan dirilis pada bulan September, baik secara online maupun melalui pemesanan khusus.
Layanan custom dan made-to-measure juga ditawarkan bagi pelanggan yang menginginkan hubungan yang lebih pribadi dengan pakaian mereka.
Louise Marcaud menawarkan mode yang deconstructed, ekspresif, dan tahan lama, di mana setiap pakaian menjadi bentuk bahasa, struktur, dan kehadiran yang nyata. Sebuah cara berpakaian yang memperkuat identitas melalui keindahan dan ketegasan bentuk.
Berita Terkait
-
Influencer dan Fashion Desiner Apresiasi Your Esscentials, melalui Parfum 'Melissea'
-
JF3 Food Festival 2025 Suguhkan Citarasa Nusantara Selama 45 Hari di La Piazza
-
LAKON Indonesia Membawa Warisan dan Inovasi ke Panggung Utama Osaka World Expo
-
URUB: Nyala Pengorbanan, Cahaya Kehidupan
-
Future Loundry x Persona Hadirkan RAGA di JF3 2025: Bukan Sekadar Fashion Show, Tapi Kebangkitan Kolektif
Terpopuler
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
-
Kemenag dan LPDP Kebut Penyaluran Beasiswa Menjelang Batas Akhir Anggaran 2025
Terkini
-
Ketika Cerita Bertemu Nada: Inovasi Massive Music yang Mengubah Proses Musikal Film
-
Kolaborasi Netflix dan Dee Lestari: Tiga Novel Ikonis Diadaptasi Menjadi Original Series
-
JAFF Market 2025: Kolaborasi Amar Bank dan JAFF Market, Bawa Semangat Film Indonesia Mendunia
-
Dari Identitas hingga Realita Sosial: MAXstream Studios Hadirkan Film Pendek Terbaik Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
Transformasi Pencarian Musik: Massive Music Tawarkan Solusi Berbasis Data di JAFF Market 2025