Baktora | MataMata.com
Debat Capres-Cawapres perdana tanpa meja dapat kritikan dari masyarakat dan pengguna media sosial. (YouTube/KPU RI)

Disinggung dua kubu tersebut sudah bekerjasama untuk sepakat membuat Pilpres satu putaran, Aria enggan membeberkan terlalu dalam. Menurutnya masing-masing tim sendiri masih fokus untuk memaksimalkan kampanye.

"Deal gimana?, kalau dia yang menang bagaimana?, kalau saya yang menang gimana?, enggak ada. Kita ingin dua putaran, jadi jangan sampai ada upaya penggiringan opini lewat survei satu putaran," kata dia.

Aria juga mengingatkan bahwa jangan karena paslon nomor urut 2 ingin membuat proses Pemilu yang demokratis, namun isu satu putaran itu hasil dari kerja aparat.

"Ini yang bahaya. Kami sepakat jangan sampai oknum aparat dipakai untuk memobilisasi dukungan dengan pembenaran pra-kondisinya yakni lembaga survei yang dilibatkan," sebut dia.

Isu Pilpres satu putaran memang sudah terendus sejak Prabowo Subianto resmi menggandeng Gibran Rakabuming Raka. Bukan tanpa alasan, proses lolosnya Gibran yang masuk dalam kriteria sebagai cawapres mendapat kritikan di mana ada peran MK untuk memuluskan laju Wali Kota Solo tersebut.

Kendati begitu, isu Pilpres 2024 satu putaran ini banyak ditentang masyarakat menyusul tak sepenuhnya orang akan mendukung Gibran yang berhasil dirangkul Prabowo.

Namun beberapa lembaga survei mengumumkan jumlah elektabilitas masing-masing capres-cawapres. Nama Prabowo-Gibran disebutkan bahwa mereka unggul di urutan pertama, sementara urutan kedua ada Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin di urutan ketiga.

Load More