Baktora | MataMata.com
Debat Capres-Cawapres perdana tanpa meja dapat kritikan dari masyarakat dan pengguna media sosial. (YouTube/KPU RI)

Matamata.com - Isu Pilpres 2024 yang akan berjalan satu putaran mulai menjadi sorotan akhir-akhir ini. Beberapa lembaga survei, menunjukkan kuatnya dukungan suara dan elektabilitas paslon nomor urut 2 yang mengungguli dua lawannya.

Hal itu pun mendapat respon dari dua kubu yakni tim paslon nomor urut 1 dan 3. Kabarnya kedua tim pemenangan masing-masing paslon tersebut menjalin komunikasi untuk membahas isu Pilpres satu putaran yang berkembang di masyarakat.

Aria Bima, salah satu tim pemenangan Ganjar-Mahfud yang juga politikus PDI Perjuangan mengatakan bahwa memang komunikasi itu sudah dilakukan. Bukan tanpa alasan, dua masing-masing kubu sendiri meyakini bahwa Pilpres 2024 nanti berjalan dua putaran.

Baca Juga:
Fuji Pakai Busana Ketat saat Hadiri Acara Ganjar Pranowo, Langsung Dibandingkan dengan Aaliyah Massaid: Gak Sopan

"Putaran kedua saling dinamis, masih dinamis itu. Saya kira untuk melihat putaran kedua, kami yakin dengan 01. Kalau 02 terlalu yakin satu putaran. Kami dengan 01 tidak yakin satu putaran, pasti dua putaran," sebut Aria Bima dikutip Selasa (2/1/2024).

Munculnya isu satu putaran yang diprediksi pada Pilpres 2024 nanti berawal dari sejumlah survei. Aria Bima mengingatkan bahwa lembaga survei tampaknya menjadi salah kaprah saat ini.

"Karena begini, ini kan ada opini publik, dibangun lewat survei. Lalu diglorifikasi satu putaran, nah harusnya survei ini memotret realitas, tapi justru menggiring realitas opini yang ada," katanya.

Baca Juga:
Survei NSN: Prabowo-Gibran Kuat Menang Pilpres Satu Putaran, Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud Bersaing Ketat

Munculnya prediksi satu putaran pada Pilpres nanti tentu mengancam pesta demokrasi yang sejak dulu mengedepankan asas luberjurdil.

"Jadi seakan-akan ada desain dari lembaga survei bahwa Pilpres satu putaran. Jangan sampai membuat kami panik," katanya.

Disinggung dua kubu tersebut sudah bekerjasama untuk sepakat membuat Pilpres satu putaran, Aria enggan membeberkan terlalu dalam. Menurutnya masing-masing tim sendiri masih fokus untuk memaksimalkan kampanye.

Baca Juga:
Elektabilitas Anies-Muhaimin Diklaim Bertambah Pesat, Sosok Ini Dianggap Pemicunya

"Deal gimana?, kalau dia yang menang bagaimana?, kalau saya yang menang gimana?, enggak ada. Kita ingin dua putaran, jadi jangan sampai ada upaya penggiringan opini lewat survei satu putaran," kata dia.

Aria juga mengingatkan bahwa jangan karena paslon nomor urut 2 ingin membuat proses Pemilu yang demokratis, namun isu satu putaran itu hasil dari kerja aparat.

"Ini yang bahaya. Kami sepakat jangan sampai oknum aparat dipakai untuk memobilisasi dukungan dengan pembenaran pra-kondisinya yakni lembaga survei yang dilibatkan," sebut dia.

Isu Pilpres satu putaran memang sudah terendus sejak Prabowo Subianto resmi menggandeng Gibran Rakabuming Raka. Bukan tanpa alasan, proses lolosnya Gibran yang masuk dalam kriteria sebagai cawapres mendapat kritikan di mana ada peran MK untuk memuluskan laju Wali Kota Solo tersebut.

Kendati begitu, isu Pilpres 2024 satu putaran ini banyak ditentang masyarakat menyusul tak sepenuhnya orang akan mendukung Gibran yang berhasil dirangkul Prabowo.

Namun beberapa lembaga survei mengumumkan jumlah elektabilitas masing-masing capres-cawapres. Nama Prabowo-Gibran disebutkan bahwa mereka unggul di urutan pertama, sementara urutan kedua ada Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin di urutan ketiga.

Load More