Matamata.com - Sosok Wakil Presiden pertama, Muhammad Hatta dikenal sebagai pribadi yang disiplin dan adil dalam kehidupannya. Menjadi Wapres pertama di Indonesia bisa dibilang kinerjannya cukup baik bersama Presiden Soekarno saat itu.
Sosok almarhum yang akrab disaba Bung Hatta ini memiliki perjalanan hidup yang inspiratif sebagai pejabat negara. Dikenal adil, antara urusan negara dan pribadi selalu ia utamakan.
Hal itu diungkapkan salah satu anak Bung Hatta, Mutia Hatta saat diwawancarai oleh Najwa Shihab di kanal YouTube Mata Najwa pada 2021 lalu. Kelihaian membedakan urusan negara dan pribadi terlihat sejak kecil.
Hal itu menjadi kebiasaan termasuk memisahkan kendaraan pribadi dengan kendaraan dinas kendaraan ketika beliau bertugas. Bung Hatta hanya mengizinkan istrinya untuk menaiki kendaraan dinas ketika sebagai istri wakil presiden.
"Kalau ibu boleh ikut karena istri wakil presiden, tapi anak-anaknya dilarang ikut," ujar dia dikutip, Kamis (25/1/2024).
Meski begitu ia sudah menyiapkan kendaraan pribadi yang bisa ditumpangi anak-anaknya ketika harus berpergian bersama dalam tugas negara.
Tidak hanya tegas dan disiplin menggunakan fasilitas negara. Memiliki jabatan penting di pemerintahan pun enggan ia gunakan semena-mena. Termasuk hal remeh temeh sekalipun.
"Tante saya pernah meminta bantuan agar bisa mendapatkan telepon di rumahnya. Tapi beliau mengatakan hubungi saja ke Telkom sendiri," terang Mutiara sambil mengenang masa-masa tersebut.
Kedisiplinan Bung Hatta menganggap bahwa bantuan yang diharapkan adiknya adalah kepentingan pribadi, bukan untuk memajukan negara. Maka dari itu ia jauh menolak memberi bantuan meski jabatannya tak main-main saat itu.
Sosok Bung Hatta sendiri juga memiliki keunikan dalam berpikir. Bahkan di dalam kehidupan sehari-harinya tak jarang ia mencatat pengeluaran kesehariannya. Hal itu yang menjadi kedisiplinan yang dicontoh anak-anaknya hingga saat ini.
Kehidupan sebagai pejabat negara memang kerap jadi sorotan masyarakat. Hal ini juga penting sebagai penilaian apakah pemimpin tersebut patut untuk dijadikan teladan.
Membedakan urusan negara dan pribadi sejatinya menjadi polemik yang tak jarang terlihat di kehidupan. Apalagi di level kecamatan atau kabupaten hal itu cukup terlihat, meski tidak banyak dilaporkan.
Berita Terkait
-
Siapa Gustika Jusuf Hatta? Cucu Proklamator yang Berani Kritik Penguasa di HUT RI ke-80
-
Cak Imin Tanggapi Video Salma Salsabil, Sang Anak : Sebenernya Kita Berapa Bersaudara?
-
Pernah Nahkodai Indonesia, Wakil Presiden Ini Ingatkan Pemimpin harus Lihai Jaga Emosi
-
Oesman Sapta Odang Sebut Presiden Harus yang Paling Tinggi dan Wakilnya Pendek, Ini Alasannya
-
Ma'ruf Amin Ingatkan Wapres RI Mendatang Tak Merasa Jadi Presiden dan Bukan Ban Serep, Nyindir Cawapres 2024?
Terpopuler
-
Miliki Wajah Cantik! Donna Angelica dan Vanessa Zahra Kompak Gunakan Marshant
-
Terluka Akibat Pecahan Kaca Gedung TCC, HN Lapor Polisi
-
Operasi Gabungan di Jepara Sita Ratusan Rokok Ilegal dari Sejumlah Toko
-
Legislator Dorong Kreativitas Gen Z Cari Solusi Sampah Jakarta
-
Hampir Sentuh Target, PNBP Tembus Rp444,9 Triliun hingga November 2025
Terkini
-
Operasi Gabungan di Jepara Sita Ratusan Rokok Ilegal dari Sejumlah Toko
-
Legislator Dorong Kreativitas Gen Z Cari Solusi Sampah Jakarta
-
Hampir Sentuh Target, PNBP Tembus Rp444,9 Triliun hingga November 2025
-
Hari Ibu 2025, Megawati Ajak Perempuan Jadi Motor Pelestarian Lingkungan
-
Subsidi dan Kompensasi Tembus Rp345,1 Triliun hingga Akhir November 2025