Elara | MataMata.com
Marcello Tahitoe

Matamata.com - Gonjang-ganjing terkait ancaman boikot terhadap grup musik legendaris Dewa 19 akibat perilaku Ahmad Dhani, kembali menjadi sorotan di tengah jagat hiburan Tanah Air.

Respons menarik pun datang dari Marcello Tahitoe atau yang akrab disapa Ello, vokalis Dewa 19 saat ini. Alih-alih larut dalam panasnya isu, Ello justru mengajak publik untuk memandang musik sebagai wadah pemersatu, bukan pemicu konflik baru.

Seperti yang diketahui, isu boikot ini bergulir setelah Ahmad Dhani, musisi sekaligus pentolan Dewa 19, menuai sorotan karena sikap dan pernyataannya yang dinilai sebagian pihak menimbulkan kontroversi.

Baca Juga:
Nino Fernandez dan Steffi Zamora Curi Perhatian Hadiri Akad Nikah Luna Maya, Potret Kebersamaan Tuai Sorotan"

Tak sedikit grup masyarakat yang secara terbuka menyerukan agar Dewa 19 tidak diundang tampil di sejumlah daerah ataupun acara tertentu. Namun, di tengah ramainya pro dan kontra di media sosial, Ello tampil memberi pandangan yang lebih sejuk.

Dalam keterangannya, Ello menegaskan bahwa musik harusnya menjadi jembatan pemersatu perbedaan, bukan alat perpecahan.

"Menurut aku, musik itu medianya menyatukan semua orang dari berbagai kalangan. Jadi, sebenarnya musik enggak ada hubungannya dengan politik ataupun urusan-urusan lain yang di luar itu," tutur Ello seperti diberitakan InsertLive pada Rabu (8/5/2025).

Marcello Tahitoe (Instagram @marcello_tahitoe)

Ello sendiri juga mengungkapkan bahwa setiap individu, termasuk Ahmad Dhani, memang berhak menyampaikan opini atau pandangannya masing-masing.

Namun, ia berharap masyarakat tetap bisa membedakan antara pernyataan pribadi seorang anggota dengan karya besar yang sudah lama dibangun oleh Dewa 19 sebagai sebuah band.

"Kalau satu orang punya pendapat A, bukan berarti semua orang atau grupnya pasti seperti itu juga. Kadang-kadang orang langsung menggeneralisasi dan menurut saya itu enggak adil," lanjut Ello menanggapi isu yang berkembang.

Musisi kelahiran 1983 itu juga menegaskan, karya-karya Dewa 19 sudah menjadi bagian perjalanan penting musik Indonesia, bahkan banyak generasi yang tumbuh ditemani lagu-lagu mereka.

Baginya, haram hukumnya musik dan karya seni dijadikan alat boikot lantaran satu-dua hal personal yang sebenarnya tidak berkaitan langsung dengan proses kreatif maupun pesan utama dalam musik itu sendiri.

"Karya dan perjalanan panjang Dewa 19 sudah menginspirasi begitu banyak orang. Spirit itulah yang ingin aku jaga, supaya musik tetap menghadirkan kebaikan, bukan malah dipakai untuk menyulut sentimen negatif," ujarnya.

Meskipun tak memungkiri bahwa polemik di luar musik bisa berdampak pada karier bermusik, Ello tetap mengajak semua pihak agar lebih bijak menanggapi serta tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum tentu berlandaskan fakta.

Baginya, peristiwa serupa harus menjadi pelajaran penting bagi para musisi dan penikmat musik agar lebih dewasa dalam melihat perbedaan.

"Harapannya ya, semoga kita semua bisa lebih dewasa dan jangan gampang menghubungkan sesuatu secara berlebihan. Setiap orang punya sisi masing-masing, dan musik biarlah tetap menjadi ruang untuk membawa kedamaian dan inspirasi," pungkas Ello.

Di tengah pro-kontra yang masih berlangsung, suara Ello menawarkan perspektif alternatif; bahwa menghargai karya seni tak harus sama dengan membenarkan seluruh sikap seniman. Isu boikot ini bukan hanya soal Dewa 19, tetapi juga menguji kematangan masyarakat dalam menyikapi perbedaan sudut pandang seorang publik figur.

Load More