Rendy Adrikni Sadikin | MataMata.com
Jennifer Dunn menggelar konferensi pers usai sidang (Suara.com/Sumarni)

Matamata.com - Sidang lanjutan kasus penyalagunaan narkoba dengan terdakwa Jennifer Dunn digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/5/2018) siang.

Agenda sidang mendengarkan saksi Dr Dicky Oktrianda, dokter yang pernah menangani rehabilitasi Jennifer Dunn di Panti Rehabilitasi Natura, 2016 silam.

Dalam sidang tersebut, di depan majelis hakim, saksi membeberkan fakta baru tentang Jennifer Dunn yang tak diketahui publik.

Berikut fakta-fakta tersebut seperti dirangkum Matamata.com, Jumat (4/5/2018):

1. Setop Rehab karena tak punya biaya

Dr. Dicky Oktrianda mengungkap Jennifer Dunn ternyata pernah berobat di Panti Rehabilitas Natura guna menghilangkan ketergantungan obat-obatan terlarang pada dua tahun silam.

"Tiga bulan disepakati untuk rehabilitasi dari 23 April 2016 sampai 23 Juli 2016. Tapi Jennifer Dunn tidak selesai selama tiga bulan. Terakhir dia berobat itu rehab 9 Juni 2016," terang Dr. Dicky Oktrianda.

Setelah itu, Jennifer Dunn memilih berhenti rehabilitasi.

Kata kuasa hukumnya, Pieter Ell, aktris 28 tahun ini terkendala masalah biaya untuk membayar pengobatan.

"Memang komitmen dan kesepakatan awal tiga bulan. Tapi tidak dilanjutkan karena ada pertimbangan beberapa hal termasuk biaya. Karena proses rehab itu tidak ditanggung negara tapi pribadi. Tapi bukan itu salah satu faktor, ada faktor-faktor lain," ujar Pieter Ell.

Sayangnya, Pieter Ell tidak menyebut berapa total uang yang digelontorkan sang klien untuk menjalani rehabilitasi.

"Kan tadi sama dokternya nggak disampaikan berapa biayanya. Pasti pakai rupiahlah," sambungnya.

2. Sempat pakai ekstasi dan obat penenang

Dr. Dicky Oktrianda mengklaim Jennifer Dunn pernah menggunakan narkoba jenis ekstasi.

"Dulu sempat (pakai ekstasi). Saya sudah menanyakan kepada Jennifer Dunn," terang Dr. Dicky Oktrianda kepada Majelis Hakim.

Saat itu, lanjut Dr. Dicky Oktrianda, Jennifer Dunn juga mengaku pakai sabu dan obat penenang.

"Seingat saya cuman dua, dulu sih sih sabu dan obat penenang," ungkap Dr. Dicky Oktrianda.

Hasil tes urine aktris 28 tahun ini juga positif metamfetamin dan amfetamin.

Sayangnya, Jennifer Dunn memilih berhenti pengobatan di tengah jalan.

3. Diet instan

Dr. Dicky Oktrianda mengatakan Jennifer Dunn kedapatan sengaja mengonsumsi narkoba demi menurunkan berat badan.

"Alasannya ada menghindari, melupakan masalah dan untuk diet," ungkap Dr. Dicky Oktrianda.

Kuasa hukumnya, Pieter Ell enggan menerangkan lebih lanjut mengenai alasan kliennya pakai narkoba.

"Ya itu kan keterangan dokter. Tanyakan sama dokter. Itu kan fakta persidangan, tinggal kita catat sebagai fakta persidangan," terang Pieter Ell.

Ketika disinggung kemungkinan tubuh Jennifer Dunn terlihat lebih gemuk gara-gara berhenti konsumsi narkoba, Pieter Ell juga segera membantah.

Ia menekankan aktivitas di sel tahanan yang membuat bobot tubuh Jennifer Dunn naik.

"Kan cuma makan dan tidur, berdoa, ibadah," imbuh Pieter Ell.

4. Lupakan masalah

Tak hanya untuk diet, Jennifer Dunn ternyata menggunakan narkoba untuk menghindari dan melupakan masalah.

Fakta tersebut disebutkan oleh Dr. Dicky Oktrianda dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Alasannya ada menghindari, melupakan masalah dan untuk diet," ungkap Dr. Dicky Oktrianda.

Kendati begitu, tidak diketahui masalah apa yang membuat Jennifer Dunn harus menenggak narkoba untuk melupakannya.

Load More