Sempat Diberitakan Kabur, Anak Nikita Mirzani Masuk Pesantren

Matamata.com - Beberapa hari yang lalu, berita kaburnya anak sulung Nikita Mirzani, Laura Meizani menjadi perbincangan.

Gadis yang akrab dipanggil Lolly ini diberitakan kabur dari rumah dan mengadu ke Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) terkait permasalahan rumah tangga ibunya pada Rabu (31/5) malam.

Namun hari Senin (4/6), permasalahan tersebut sepertinya sudah mereda, bahkan Laura Meizani dikabarkan resmi belajar ilmu agama di sebuah pesantren.

Dilansir dari suara.com, Nikita Mirzani mengungkapkan Lolly masuk salah satu pesantren di bilangan Bekasi, Jawa Barat.

"Lolly sudah tadi masuk pesantren kilat yang ada di Bekasi. Alhamdulilah dia juga mau, tidak ada paksaan," kata Nikita Mirzani di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (4/6).

Nikita Mirzani mengaku bersyukur Lolly masuk pesantren. Ia berharap anaknya yang beranjak remaja tersebut bisa menjadi orang yang lebih baik setelah menimba pendidikan agama Islam di sana.

Terlebih lagi, Nikita Mirzani merasa bersalah setelah anak sulungnya itu kabur dari rumah dan memilih tinggal bersama ayah tirinya, Dipo Latief.

Lolly pun sudah meminta maaf pada ibundanya, karena berita kaburnya berdampak buruk pada imej mereka. Nikita Mirzani dicap sebagai ibu yang tak becus mengurus anak, sementara Loly dianggap anak pembangkang.

Nikita Mirzani yakin Ia sudah berperan sebagai seorang ibu yang baik. Ia sedih dengan penggambaran pribahasa 'buah jatuh tak jauh dari pohonnya' dari netizen.

"Emang gue ngapain? Seburuk-buruknya gue di luar, ketika gue di dalam rumah, gue menjadi ibu yang baik. Sedih aja gitu sama netizen yang ngomong begitu," katanya seperti yang dilansir di Suara.com

Sesudah berita kaburnya Lolly mencuat, Nikita pun langsungmengklarifikasi bahwa sebenarnya Loly bukan kabur melainkan tinggal di rumah suaminya, Dipo Latief di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

Dipo Latief rupanya punya sahabat yang menjadi psikolog di Komnas PA bernama Elizabeth. Dipo kemudian mengajak Loly bertemu Elizabeth untuk melakukan konseling. (*)