Matamata.com - Penghujung 2018 kabar duka kembali menyelimuti dunia musik. Musisi Dian Pramana Poetra meninggal dunia, Kamis (27/12/2018) malam.
MataMata.com melansir Suara.com, kabar itu awalnya beredar di grup Whatsapp wartawan.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah meninggal dunia salalh satu Musisi Indonesia. Dian Pramana Putra bin Hadi Suwito, pada hari ini 27/12/2018 , pukul 20.50 WIB. Jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Tebet Barat VI H no. 3. Tebet. Semoga semua amal ibadahnya diterima Allah SWT, diampuni semua dosa-dosanya, dimaafkan segala salah dan khilafnya, ain ya robbal alamiin," tulis pesan tersebut.
Kemudian berita duka itu dibenarkan oleh rekan duet Dian PP, sapaan akrabnya, Deddy Dhukun.
"Iya benar (Dian Pramana Poetra meninggal). Sekarang jenazah sudah di rumah duka di Tebet," terang Deddy Dhukun.
Ungkapan belasungkawa juga muncul dari rekan-rekan musisi, salah satunya Melly Goeslaw.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.
Selamat jalan mas Dian PP
Semoga amal ibadah diterima olehNya, dan diampuni segala dosa.
Terimakasih sudah melahirkan karya karya indah untuk seni Indonesia. Alfatihah," tulis Melly Goeslaw, Kamis (27/12/2018), sembari memposting foto album Dian PP.
Mengenang Dian Pramana Poetra, berikut MataMata.com rangkum fakta-fakta musisi kelahiran Medan 2 April 1961 ini dari berbagai sumber.
1. Karier
Karier musik Dian PP mulai dilihat sejak ia menjadi juara tiga di ajang festival Lomba Cipta Lagu Remaja 1980. Lagu Pengabdian sebagai bukti kalau dirinya adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu.
Selain bernyanyi solo, Dian PP juga tergabung dalam grup musik. Hingga akhir hayatnya, ia masih dengan grup 2D bersama Deddy Dhukun.
Sebelumnya, ia pernag membentuk trio K3S (Kelompok 3 Suara) bersama Deddy Dhukun dan Bagoes A Ariyanto.
2. Karya
Bicara soal karya, sudah banyak album baik solo, kolaborasi dan grup yang ia lahirkan.
Pada 1983, Dian PP merilis album pertama solonya yang bertajuk Indonesian Jazz Vocal. Lalu secara konsisten ia terus mengeluarkan album. Seperti Intermezzo (1984), Kau Seputih Melati (1986), Biru (1998), 5 Menit Lagi (1988) dan Gadis di Cafetaria (1989).
Kemudian 3 album terkenal Dian PP bersama K3S, 17 1/2 Tahun Keatas (1985), O...Ya (1987) dan Bohong (1988).
Sementara itu album-album Dian PP bersama D2, juga tak kalah meledak. Di antaranya: Keraguan (1987), Masih Ada (1989) dan Sebelum Aku Pergi (1997).
Selain dengan 2D, ia juga pernah berkolaborasi dengan Fariz RM. Juga Dian Mayangsari dengan lagu Cinta itu Terbuka, yang jadi Ost Catatan Si Boy.
Karya-karya Dian PP ini juga pernah dibawakan lagi oleh Tohpati yang diaransemen ulang.
Banyak juga musisi-musisi tanah air yang semakin meroket namanya setelah membawakan karya Dian PP. Antara lain Vina Panduwinata, Memes, Syahrani hingga Rossa.
3. Lahir dari keluarga musisi
Dian Pramana Poetra dikenal sudah punya bakat musik sejak kecil. Bakat ini ia warisi dari sang ayah, Hadi Suwito, yang merupakan pemusik jazz.
Ia juga sudah bisa memainkan alat musik dari gitar hingga piano di usianya yang masih muda.
Selain dari ayah, ibu Dian PP, Sumiati Sutiko juga seorang musisi. Hanya saja berbeda genre dengan ayahnya. Sumiati merupakan penyanyi keroncong.
Dian PP ini juga punya keponakan yang terjun ke dunia musik, yakni penyanyi muda Danilla Riyadi.
4. Kehidupan pribadi
Dian PP menikah dengan Indy. Dari pernikahannya ia dikarunia 5 anak, salah satunya bernama Alana Pramanda Poetri Beilby.
Dalam sebuah tayangan Satu Jam Lebih Dekat pada 2015 yang diposting di YouTube. Dian PP dikenal sebagai sosok yang perfeksionis dan rajin membantu sang ibu di mata keluarga.
Melansir Suara.com, Dian PP juga sosok yang menginspirasi buat anaknya. Dian juga sosok family man.
Si sulung, Alana juga mengungkapkan kalau dia paling anti mengeluh, misalnya soal penyanyitnya. Bahkan ia selalu menolak jika diminta ke rumah sakit.
"Dia memang sakit-sakitan cuma dia orangnya nggak mau cerita detail (soal penyakit) orangnya, nggak mau nyusahin orang gitu," ujarnya.
5. Derita kanker
Dian Pramana Poetra meninggal dunia tutup usia akibat kanker darah stadium 4 yang diidap.
Sebelum akhirnya ambruk dan dirawat di rumah sakit, meski menderita kanker, Dian masih tetap bermusik. Diketahui pada 23 Desember lalu, ia kan manggung di Banyuwangi.
Menurut Deddy, Dian sudah merasakan sakit sejak sekitar seminggu lalu.
"Kalau dirawat di rumah sakit Hermina baru kemarin. Tapi kalau merasakan sakitnya itu sudah sekitar seminggu lalu. Tapi dia nggak pernah mau diajak ke dokter," kata Deddy Dhukun melalui sambungan telepon, Rabu (26/12/2018).
Dian PP pun tak meninggal di rumah sakit. Ia sempat meminta pulang ke rumah dan akhirnya mengembuskan napas terakhirnya di kediamannya.
"Tadi dia minta pulang ke rumah. Harusnya nggak boleh pulang kan. Masih diinfus dia minta pulang. Akhirnya keluarganya mengiyakan dia pulang. Sampai rumah jam 8 lewat 5 meninggal," ungkap Deddy Dhukun.
Selamat jalan Dian Pramana Poetra, terima kasih atas karya-karyanya.
Terpopuler
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
Terkini
-
Bandit Tayang Perdana di JAFF 2025: Drama Aksi tentang Pelarian & Balas Dendam
-
Bukan Sekadar Nostalgia: Ini 3 Alasan Setting Film 'Rangga & Cinta' Tetap di Tahun 2000-an
-
LAKON Indonesia Membawa Warisan dan Inovasi ke Panggung Utama Osaka World Expo
-
Siapa Rachquel Nesia? Aktris Muda yang Baru Resmi Menikah dengan Kevin Royano
-
Tak Perlu Bingung, Ini 5 Tips Mengunjungi Universal Studio Japan Saat Peak Season