Tinwarotul Fatonah | MataMata.com
Oki Setiana Dewi dan Ria Ricis. (Instagram/@riaricis1795)

Matamata.com - Ria Ricis kembali menunjukkan kemampuan aktingnya di film Hayya garapan Warna Pictures. Dengan fasih adik artis Oki Setiana Dewi ini berbahasa Malaysia.

"Di sini menjadi gadis Malaysia. Nggak lama belajarnya sekitar seminggu aja," kata Ricis saat ditemui dikawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (8/9/2019).

Ria Ricis [Suara.com/Evi]

Meski mengaku baru pertama kalinya berakting menggunakan logat melayu, Ricis sapaan akrabnya, bak menyihir seluruh penonton yang berada dalam studio.

Baca Juga:
Ria Ricis Bela Diri soal Makan Gurita Hidup: Cuma Karena Judul

"Dan ini pengalaman pertama aku dialognya nggak pake bahas Indonesia cuma masih berantakan," ungkapnya.

Seperti sang kakak, Ricis rupanya mulai tertarik dengan seni peran. Dia mengaku ingin mencoba segala karakter demi mengasah kemampuan aktinya.

Baca Juga:
Tuai Pro Kontra, 5 Momen Ria Ricis Lahap Makan Gurita Hidup

"Memang kebagiannya itu terus memang pengen menguasai berbagai peran, bahkan masih banyak peran yang belum aku coba. Jadi apapun itu pengennya be the best, totalitas," ucap Ricis.

Oki Setiana Dewi dan Ria Ricis bersama penggemarnya. (istimewa)

Sementara sang kakak Oki Setiana tak mampu menyembunyikan kebahagiannya melihat akting adiknya itu. Dia mengaku bangga karena Ricis berhasil memerankan karakter yang jauh berbeda dari sifat aslinya.

"Senang lah ketika liat hasilnya, saya bangga dengan Ricis karena bisa keluar dari karakternya. Walaupun tetap lucu tapi ada dimana dia menangis gak nyangka lah adek sendiri punya akting kaya gitu," tukas Oki.

Baca Juga:
5 Pose Gokil Ria Ricis Kondangan ke Pernikahan Teman, Kapan Nyusul Cis?

Film "Hayya" bercerita tentang seorang jurnalis bernama Rahmat tentang arti cinta dan keimanan. Rahmat memiliki dosa masa lalu dan kemudian hijrah.

Dalam proses hijrahnya ini, Rahmat menjadi wartawan lepas dan relawan kemanusiaan di berbagai wilayah Indonesia yang terkena bencana.

Dan sampai akhirnya dirinya berpikiran untuk menjadi relawan kemanusiaan di wilayah perbatasan Palestina. (Evi Ariska)

Load More