Linda Rahmadanti Yuliani | MataMata.com
Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion (Suara.com/Wahyu Tri Laksono)

Matamata.com - Ayudia Bing Slamet dan Muhammad Pradana Budiarto alias Ditto Percussion telah menikah sejak 2015. Keduanya dikaruniai seorang putra yang diberi nama Dia Sekala Bumi.

Saat hamil Sekala, Ayu merasa emosinya tak terkontrol karena perubahan hormon. Belum lagi, proses melahirkan dan tanggung jawab untuk menjadi orang tua yang baik sementara mereka masih di usia 24 tahun saat itu. Pengalaman itu lah yang membuat Ayu dan Ditto selama ini sulit untuk menjawab perihal menambah momongan lagi.

"Kita berdua itu ngerasa ngebesarin anak nggak semudah itu, melahirkannya juga. Sama yaitu, rangkaian hormon-hormon yang terjadi memang, ya aku tahu sih, katanya anak kedua memang belum tentu kayak gitu," kata Ayudia ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2020).

Baca Juga:
Di Film Teman Tapi Menikah 2, Ayudia Sempat Ingin Gugurkan Kandungan

"Cuma memang itu yang kita alami, maksudnya seberat itu. Mungkin paling nanti saat kita sudah ngerasa settle banget, sama bisa lebih mengontrol segala sesuatu, mungkin baru bisa nambah (momongan)," katanya lagi.

Meski demikian, dalam kesempatan yang sama, Ditto, menuturkan bahwa ia dan sang istri juga ingin menambah momongan. Mereka mengaku tak menunda dan senatural mungkin menjalani.

Baca Juga:
Bayinya Kayak Sekala, Intip 7 Potret Transformasi Ayudia Bing Slamet Yuk!

"Kemarin sempet kepikiran, gue nggak mau Ayu sampe umur 30 nih, kasihan fisiknya. Jadi, kayak, 'wah kalau bisa ada rezekinya'. Kita juga nggak yang... Ayu nggak pakai spiral juga, dia nggak pakai pil KB. Kita jalanin aja cuma memang ada hal-hal di mana kadang itu jadi komunikasi kita berdua sebenernya itu," ujar Ditto.

Sebagai informasi, kesulitan Ayu dan Ditto pada awal pernikahan hingga melahirkan disajikan film Teman Tapi Menikah 2. Film yang diproduksi Falcon Pictures itu bakal tayang mulai 27 Februari mendatang.

Baca Juga:
Tinggalkan Ibu Kota, Ayudia Bing Slamet dan Suami Mantap Menetap di Bali

Load More