Matamata.com - Ashanty mengabarkan kalau ternyata dirinya nyaris kena tipu pasutri yang akan membeli rumahnya.
Identitas diduga pelaku penipuan yang berniat membeli rumah Anang Hermansyah dan Ashanty pun akhirnya terkuak.
Pelaku merupakan pasangan suami istri (pasutri) Haduri Wijaya bin H. Mustofa dan Rita Hapsari Ningtyas.
Baca Juga:
Lihat Perubahan Millendaru, Ashanty: Aku Takut Sama Kamu
Ini bukan kali pertama Haduri yang sempat dijuluki 'Sultan dari Jember' melakukan penipuan, yang nyaris memakan korban pasangan Anang-Ashanty.
Sebelumnya, pasutri itu juga 'mengadali' pihak Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur dan PMI Cabang Jember.
Mereka secara simbolis memberikan bantuan donasi sebesar Rp 200 miliar untuk PMI Jatim dan PMI Jember sebesar Rp 16 miliar pada tahun 2019.
Baca Juga:
Millen Cyrus Datang ke Rumah, Anak Bungsu Ashanty Ketakutan
Bahkan acara tersebut turut dihadiri pejabat setempat. Namun hingga kekinian bantuan itu belum diterima sama sekali oleh pihak PMI Jember.
Hal ini sebagaimana diungkapkan Humas PMI Jember Ghufron Eviyan Efendi saat dihubungi SuaraJatim.id, Sabtu (18/7/2020).
Ghufron menceritakan, awal mula pasutri ini berniat memberikan donasi pada PMI Jember, akhir 2019 lalu.
Baca Juga:
Bikin Nyesek, Ashanty Hampir Ketipu Jual Rumah Mewahnya Rp 35 M
Pasutri tersebut lebih dulu mengenal Imam Utomo, yakni ketua PMI Jawa Timur yang kemudian mengenalkan kepada pengurus PMI Jember.
Imam Utomo menyampaikan terobosan PMI Jember cukup bagus dan menyarankan mengunjungi langsung.
Pada Oktober 2019, Haduri datang ke markas PMI Jember mengendarai mobil Xenia dan berpenampilan sederhana.
Baca Juga:
Ada yang Dijadikan Gudang, 3 Potret Rumah Mewah Ashanty Beralih Fungsi
Kepada pengurus PMI Jember ia menceritakan kesibukannya dan niat untuk memberikan bantuan.
"Datang itu naik mobil xenia (warnanya) buluk, penampilannya sederhana. Tapi sangat meyakinkan, saat berbicara itu sangat santai, tidak terlihat sedang berbohong. Mungkin memang kelas penipuannya bagus," kata Ghufron.
Kepada pengurus PMI Jember, Haduri mengaku sebagai pengusaha tambang di Papua, memiliki 300 hotel di berbagai negara.
Ia sendiri tinggal di Surabaya namun lebih sering ke luar negeri karena pekerjaan.
Kunjungan tersebut hanya satu kali hingga pada Desember 2019 pada sebuah acara PMI dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis.
PMI Jember dijanjikan mendapat donasi Rp 16 miliar sedangkan PMI Jawa Timur senilai Rp 200 miliar.
Namun donasi tersebut tidak pernah benar diterima oleh PMI.
Pemberitaan yang telah telanjur beredar di berbagai media tersebut justru dijadikan pasutri penipu untuk meyakinkan calon korbannya.
"Saya baru menyadari, rasanya nama PMI dimanfaatkan. Karena dengar-dengar kita disebut saat ngobrol sama Ashanty. Diceritakan soal ngasih bantuan itu. Untungnya benar langkah Ashanty klarifikasi langsung," kata Ghufron.
Karena itu PMI merasa perlu memberi klarifikasi terkait bantuan Rp 16 M untuk PMI Jember tersebut. Sebab secara publikasi pemberian bantuan sangat meyakinkan.
"Memang sangat meyakinkan secara simbolis sudah diserahkan Rp 16 miliar, ada MoU ada fotonya di sana ada Pak Imam (ketua PMI Jawa Timur) dan bupati. Kita takutnya masyarakat menilai uangnya benar kami terima padahal tidak," jelas Gufron.
Selanjutnya Gufron menegaskan PMI Jember akan transparan pada setiap bantuan yang diterima baik uang maupun barang.
Ashanty Kena Prank
Diberitakan sebelumnya, lewat Insta Story, Ashanty menyinggung nama PMI Jember sebagai korban dari penipuan 'Sultan Jember' itu yang berniat membeli rumahnya dan Anang.
Diketahui pasangan Anang Hermansyah dan Ashanty berniat menjual rumahnya di kawasan Cinere.
Setelah enam bulan ditawarkan, muncul lah pasutri yang mengaku berasal dari Jember berniat membeli secara tunai rumah tersebut tanpa proses tawar-menawar.
Merasa curiga, Anang tidak mau melepas surat-surat rumah hingga mendapat informasi tentang calon pembelinya.
Ia pun mengetahui pasangan penipu tersebut pernah diberitakan memberikan bantuan dalam jumlah fantastis kepada PMI yang ternyata tidak pernah direalisasikan.
"Saya percaya ibu dan bapak akan bayar tunai rumah kita, tapi pas saya cek ke PMI (Jember) mereka di prank kalian. Bantuan 200 M hanya ilusi, bahkan berani foto depan ibu bupati," tulis Ashanty, Jumat (17/7/2020).
Ghufron sendiri membenarkan pihak Ashanty menghubungi PMI Jember untuk mengonfirmasi terkait bantuan tersebut yang tak kunjung terealisasi hingga kini.
"Memang Mbak Ashanty menghubungi saya. Saya tegaskan, sampai sekarang kami di PMI Jember tidak menerima uang yang katanya mau disumbangkan tersebut. Sampai saat ini kami tidak terima sepeser pun," jelasnya.
Hingga saat ini, pihak Ashanty belum memberikan update lagi terkait pelaku. (Nurul Aini)
Berita Terkait
-
Diduga Cueki Mamah Dedeh saat Tedhak Siten, Keluarga The Hermansyah Tuai Pro Kontra
-
Ashanty Disebut Curi 'Posisi' Aurel Hermansyah di Tedhak Siten Azura, Netizen Kesal: Please Deh Ngalah Bentar
-
Bangga Pamer Foto Bareng Anang dan Dua Anaknya, Ashanty Malah Dicibir: Gegara Selalu Diganggu Anak Sambung?
-
Setelah 4 Tahun Berpacaran, Akhirnya Azriel Hermansyah Lamar Sarah Menzel
-
Lamar Sarah Menzel di Usia 24, Azriel Hermansyah Tak Perlu Pusing Biaya Nikah, Anang: Tinggal ke KUA
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Rizky Febian dan Mahalini Ramaikan Konser Lifetime Tribute To Chrisye
-
Konser Mozart dari Madras, AR Rahman Pindah Lokasi dari Candi Prambanan ke Jakarta
-
Lewat Event Wonderlab, Genexyz Membuka Portal di Jakarta ke Dunia Baru
-
Jadi Bridesmaid di Pernikahan Beby Tsabina, Penampilan Syifa Hadju Paling Bersinar
-
Aurel Hermansyah Hadiri Lamaran Thariq dan Aaliyah, Auranya Mahal Kayak Ibu Pejabat