Linda Rahmadanti | MataMata.com
Dinar Candy (MataMata.com/Alfian Winanto)

Matamata.com - Usai jual celana dalam bekas, Dinar Candy kini jatuh sakit. Melalui unggahannya di Instagram baru-baru ini, ia memperlihatkan wajahnya yang lesu. Di bagian dahi dan pelipis juga terdapat koyo putih yang menempel. 

Ia mengatakan sakit yang dialaminya itu tak berselang lama setelah menjual celana dalam bekas. "Jadikan sakit abis jual kancut," kata Dinar Candy di Insta Story, Sabtu (26/9/2020). Kendati sakit, namun Dinar Candy masih memenuhi kewajibannya untuk melakukan berbagai endorse produk.

Unggahan Dinar Candy [Instagram/@dinar_candy]

Di Instagram, aktris 27 tahun itu berusaha menunjukkan kondisi primanya. termasuk saat mempromosikan single terbaru. Seperti diketahui, Dinar Candy baru saja berhasil menjual celana dalam bekasnya kepada YouTuber bernama Bobby Tria Sanjaya.

Tidak tanggung-tanggung, celana dalam bekas itu dijual seharga Rp 50 juta kepada sang YouTuber. Menyusul keberhasilannya ini, ada pula seseorang dari Malaysia yang menawar bra sang female DJ ini seharga Rp 100 juta.

Nahas, tak berselang lama Dinar Candy justru mengaku mendapat teror santet. Ia menerima sebungkus serbuk kayu bekas, diduga barang tersebut biasa digunakan untuk hal mistis. "Nih guys jadi pas aku bangun tidur, buka pintu ada yang naburin ini nih, serbuk kayu," kata Dinar Candy di Insta Story, Jumat (25/9/2020).

Dinar Candy (Youtube.com/DeddyCorbuzier)

Seorang laki-laki yang berada di samping Dinar Candy pun menuturkan serbuk kayu itu memiliki aroma yang berbeda. "Jenis kayu buat guna-guna. Ini wangi," ujarnya kepada Dinar Candy.

Dinar Candy menuturkan ia telah mengetahui siapa pengirim santet tersebut. Hanya saja pemilik nama lengkap Dinar Miswari ini enggan mengungkap ke publik dan hanya menyebut inisialnya.

"Nenek-nenek mo**** pengin banget tag namanya dan ribut," tulis Dinar Candy. "Udah tua mendingan tobat aja deh. Daripada lo main berondong terus, bayar utang. Bukan ngirim santet, mo****. Sebel gue," ucap Dinar Candy lagi. (Rena Pangesti)

Load More