Dituding Paksa Bayinya Berenang, Shandy Aulia Beri Balasan Menohok

Matamata.com - Shandy Aulia kembali dihujat netizen gara-gara mengunggah video anaknya, Claire, berenang. Claire, yang belum genap setahun, digendong Shandy Aulia di kolam renang. Tidak berada di permukaan air, melainkan nyaris di dasar.

Hebatnya lagi, aksi tersebut dilakukan Claire tanpa bantuan alat pernapasan. Wajahnya pun terlihat riang saat berada di kolam renang.

"Kamu sangat cantik sayangku. Memesona dalam hal apapun," tulis Shandy Aulia di Instagram, Rabu (2/12/2020).

Hanya saja hal ini yang kemudian menuai protes dari netizen. Shandy Aulia dianggap membahayakan putrinya karena memaksakan kehendak.

"Nggak tega liat anak jadi pelampiasan kemauan emaknya yang harus gini-gitu. Kalo tu anak bisa ngomong, mungkin bilang 'mak aku nggak sanggup.' Btw, kurus banget Claire ya," tulis netizen.

Tidak terima dengan protes dan cibiran pada anaknya, Shandy Aulia memberikan balasan pedas.

"Karena semua asupan larinya ke otak. Jadinya pintar, bisa menguasai renang," kata Shandy Aulia.

Lawan main Samuel Rizal ini menambahkan, "Kalau kamu sudah bisa apa aja mba? Btw, kamu kok gemuk sih nggak langsing."

Ada pula yang membandingkan diri mereka dengan kemampuan ekonomi yang dimiliki Shandy Aulia. Ia bisa memberi fasilitas spesial yang mungkin tak bisa dilakukan masyarakat biasa.

"Yaelah mba, nggak usah sebegitunya ngomong kali. Mungkin uang kami nggak sebanyak kau yang bisa kursusin anak berenang biar keliatan wow," ujar netizen lainnya.

"Menurutmu mungkin biasa saja. Tapi buat kami yang nggak sekaya itu, berlebihan namanya. Jangan jutek-jutek mba, ini sekadar sharing aja," imbuhnya.

Shandy Aulia juga tak ingin tinggal diam dengan komentar netizen tersebut. Ia mengatakan uang bukan faktor utama mendidik anak.

"Cukup banyak membaca, Googling, sama nonton YouTube mba. Tidak perlu jadi orang kaya untuk belajar," jawab ibu satu anak ini.

Shandy Aulia bukan kali pertama diprotes warganet terkait cara dia mengasuh anak. Apapun yang dilakukan pada anaknya kerap dianggap salah.