Ditanya Nafkah Kiwil usai Cerai, Rochimah: Sebesar Apapun, Saya Terima

Matamata.com - Rochimah tak mau ambil pusing saat disinggung soal nafkah Kiwil untuk anak-anaknya setelah resmi bercerai.

Dia tidak pernah menuntut uang bulanan dari Kiwil untuk anak-anak mereka. Rochimah tak ingin bikin Kiwil susah.

"Saya sudah bilang bang Kiwil, saya terima dia mau berikan berapa aja ke anak-anak, saya terima," ujar Rochimah ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Rabu (10/3/2021).

Baca Juga:
Kiwil Tak Hadiri Sidang Cerai, Rochimah Duga di Rumah Istri Muda

"Sebesar apapun, dia memberikan uang untuk anak-anak ke saya, saya terima. Saya tidak menyebutkan nominal dan tidak mau memberatkan kiwil. Saya mau semuanya baik baik aja," lanjutnya.

Alih-alih fokus urus nafkah dari Kiwil, Rochimah hanya berharap segera diputus cerai oleh Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

"Saya berharap dia datang ke sidang ini, karena memang keputusnnya dari mulut dia. Karena dia nggak datang saya sedih. Karena saya pikir hari ini kelar proses cerai saya," tutur Rochimah.

Baca Juga:
Eva Bellissima Hadiri Sidang Cerai Kiwil dan Rochimah: Tebus Rasa Bersalah!

Dia ingin Kiwil tak menggantung status mereka. Pasalnya, Rochimah sudah mantap buat bercerai.

"Saya sih berharap bang Kiwil untuk tidak menggantung saya. Kasih saya keputusan yang matang. Saya bener-bener sudah tidak mau kembali. Karena memang kehidupan bang Kiwil sendiri masih ada poligami. Jadi saya nggak mau udah capeklah," sambung Rochimah.

Seperti diberitakan sebelumnya, ketidakhadiran Kiwil saat sidang pada Rabu (10/3/2021) membuat putusan cerainya dengan Rochimah ditunda hingga dua pekan.

Baca Juga:
Rochimah Kecewa Sidang Putusan Cerai Ditunda Gara-gara Ini

Rochimah sendiri cukup kecewa. Dia merasa Kiwil menggantungkan statusnya saat ini.

Secara agama, Kiwil dan Rochimah sendiri sebetulnya sudah cerai. Mereka bahkan sudah pisah rumah.

Rochimah gugat lelaki yang menikahinya selama 22 tahun itu gara-gara tak mau lagi dipoligami.

Baca Juga:
Mantan Istri Kiwil Datangi Rochimah di Pangadilan, Kenapa?