Tinwarotul Fatonah | MataMata.com
Film Religi. (IMDb)

Matamata.com - Satu lagi momen yang harus dijalani dengan berbeda di saat pandemi, yaitu Idul Adha. Momen hari raya kurban yang biasanya penuh suka cita, tahun ini harus dilaksanakan dengan sepi dan jauh dari perayaan. Tetapi hal ini tentu saja untuk kebaikan bersama terutama dalam situasi pandemi seperti sekarang.

Meski tidak bisa merayakan Idul Adha dengan meriah, bukan berarti momen hari raya ini menjadi sia-sia. Hal ini justru akan menambah rasa syukur atas segala kenikmatan yang sudah Tuhan berikan. Salah satunya adalah kesehatan. Tak hanya itu, di momen ini berkumpul bersama keluarga di rumah juga menjadi pilihan paling bijak.

Supaya waktu berharga bersama keluarga ini tidak jadi membosankan, Matamata.com sudah merangkum rekomendasi film religi yang bisa jadi pilihan untuk mengisi waktu saat Hari Raya Idul Adha. Penasaran apa saja film religi yang cocok ditonton saat Iduladha? Simak ulasannya berikut ini!

1. Muhammad: The Messenger of God (2015)

Film Religi. (IMDb)

Film ini menceritakan tentang kisah masa kecil Nabi Muhammad SAW. Muhammad: The Messenger of God disutradarai oleh Majid Majidi ini dibuka dengan peristiwa Tahun Gajah. Film ini menggambarkan peristiwa saat Abraha menyerang Ka'bah. Film ini mengambil setting waktu pada tahun ke-6 Masehi. Suasana Arab pra Islam sangat kental dalam film ini.

Kehidupan masa kecil Nabi Muhammad diceritakan sampai beliau berusia 13 tahun. Film ini berhasil menjadi Box Office dengan peringkat 7.5 dari 10 poin di situs IMDb. Film ini juga berhasil menyabet satu penghargaan yaitu Asia Pasific Screen Awards 2016.

2. Haji Backpacker (2014)

Film Religi. (IMDb)

Dibintangi nama-nama besar seperti Abimana Aryasatya, Dewi Sandra, Laura Basuki, Laudya Cynthia Bella dan banyak lainnya. Haji Backpacker menjadi salah satu film religi yang wajib ditonton. Film Haji Backpacker ini menceritakan kisah pemuda bernama Mada yang marah pada hidup. Ibunya meninggal dan kekasihnya pun pergi meninggalkannya. Kehilangan itu membuatnya hancur. Ia pun mulai menjauhi keluarga dan sahabatnya. Bahkan ia juga mulai meninggalkan semua kewajibannya sebagai seorang muslim.

Kontributor: Safitri Yulikhah
Load More