Isu Dicopot dari BA Produk Kecantikan, Shirin Safira Klarifikasi

Matamata.com - Beredar kabar jika pesinetron cantik Shirin Safira diberhentikan jadi brand ambassador (BA) salah satu produk kecantikan akibat kabar dirinya jadi perebut laki orang atau pelakor.

Isu ini beredar setelah produk kecantikan tersebut mengumumkan bahwa Shirin sudah tidak lagi bekerja sama dengan pihak mereka melalui akun Instagram resminya.

“Berkaitan dengan issue yang beredar, kami menyatakan bahwa Shirin Safira sudah tidak menjadi brand ambassador NBS Skincare. Demikian pernyataan dari management NBS Skincare berkaitan dengan issue tentang Shirin Safira yang beredar. Terima kasih,” bunyi pernyataan tersebut, yang diunggah Senin (26/7/2021).

Baca Juga:
Shirin Safira Akan Tempuh Jalur Hukum Usai Dituding Jadi Pelakor

Shirin Shafira memberi klarifikasi terkait hal tersebut melalui unggahan Instagram Story pada Rabu (28/7/2021).

Wanita 27 tahun tersebut meluruskan bahwa dia sudah tidak menjadi BA dari produk kecantikan tersebut karena memang kontrak mereka sudah habis per tanggal 25 Juli 2021.

"Anyway banyak berita aku diberhentikan jadi BA NBS karena masalah ini. Maaf, aku kasih tau ya biar pada ga asal bikin berita. Kontrak aku dengan NBS memang SUDAH HABIS per tanggal 25 Juli 2021 kemarin," tulisnya.

Baca Juga:
Sering Dijadikan Brand Ambassador, Segini Bayaran Kerja Sama dengan BTS

Karena banyak berita yang menyangkutpautkan isu pelakor dengan lepasnya gelar BS itu, malah membuatnya tertawa. 

"Jadi bukan diberhentikan tapi memang kontrak yang sudah habis, karena waktunya pas banget sama masalah ini jadilah disambung-sambungin (emoji tertawa). Sekian dan terima kasih," tandasnya.

 Shirin Shafira kekinian memang berencana melaporkan ke jalur hukum usai mendapat tudingan tidak benar terkait dirinya menjadi pelakor oleh pemilik akun bernama Osama Argubi. 

Baca Juga:
BTS Ditunjuk Jadi Brand Ambassador Coway, Ini Alasannya

Saat ini, Shirin sudah menggandeng seorang pengacara dan mereka sedang mengevaluasi konten TikTok Osama Argubi untuk mengetahui apakah terdapat tindak pidana di dalamnya.