Yohanes Endra Yuliani | MataMata.com
Captain Vincent Raditya. (Instagram/vincentraditya)

Matamata.com - Captain Vincent Raditya terciduk memamerkan mobil hasil bermain trading platform Oxtrade. Imbasnya, ia disebut-sebut bakal menjadi orang selanjutnya yang diperiksa polisi terkait affiliator binary option.

Menilik video yang beredar di akun gosip, Vincent Raditya, yang memakai seragam pilot, menyapa para followersnya. Ia pun menunjukkan mobil mewah berwarna putih yang disebutnya didapat dari hasil bermain Oxtrade.

Captain Vincent Raditya. (Instagram/vincentraditya)

"Hai guys, hari ini kita akan melakukan aktivitas yang cukup padat. Tadinya kita mah naik mobil ini nih yang kita dapatkan hasil dari Oxtrade," kata Vincent Raditya dikutip dari @rumpi_gosip, Kamis (10/3/2022).

Baca Juga:
Vanessa Khong Bantah Terima Duit Rp 2 Miliar dari Indra Kenz

Mobil tersebut tampak terparkir di halaman rumahnya. Meski akhirnya ia tak jadi memakai mobil tersebut karena kurang leluasa untuk membawa barang-barang.

Aksi pamer Vincent Raditya itu dinilai sebagai aksi bunuh diri oleh netizen. Pasalnya, saat ini kepolisian tengah menyelidiki para affiliator binary option. Meski tak diketahui kapan video tersebut dibuat oleh Vincent.

Gaya Captain Vincent Raditya di samping BMW i8. (Instagram/@vincentraditya)

"Ini namanya bunuh diri, pamer jadinya terexpose, orang-orang yang rugi ikutan trading ini melihat, jadinya merasa nggak terima dan dilaporkan," kata the*****20

Baca Juga:
Doni Salmanan dan Indra Kenz Ngaku Susah Senang Bareng: Ogah Miskin Sendiri?

"Berikutnya," kata ju*****16 berkomentar.

"Olympus tertawa melihat orang-orang treding pada kalah," komentar iru*****9 membalas.

Captain Vincent Raditya. (Instagram/vincentraditya)

"Yupz tepat tadinya seh mau ngumpet, eh gatel pengin pamer hasil nyuri, tunggu aja," zazk*****08 menambahkan.

Baca Juga:
Deddy Corbuzier Ngamuk Dituding Sempat Cicipi Uang Panas Indra Kenz

Sebelumnya, Vincent Raditya bersama sejumlah orang seperti Indra Kenz dan Doni Salmanan dipanggil Satgas Waspada Investasi (SWI) pada 10 dan 14 Februari 2022. Pemanggilan tersebut dilakukan karena waktu itu mereka diduga memfasilitasi produk binary opition dan broker ilegal.

Load More