Mawar AFI dan Mantan Suami Ribut Perkara Sekolah Anak, Isi Chatnya Terkuak!

Matamata.com - Mawar AFI dan mantan suami masih berselisih. Belum selesai perkara hak asuh, kini mantan pasangan suami istri tersebut meributkan masalah sekolah anak.

Hal itu terungkap dari unggahan terbaru Mawar AFI di Instagram. Yang mana, ia membagikan chat dari mantan suaminya, Steno Ricardo, yang ngotot perihal lokasi sekolah anak mereka.

Mawar AFI menunjukkan beberapa bukti obrolan dengan Steno Ricardo perkara sekolah anak. Steno tampak selalu menolak membicarakan sekolah anak dan beralasan sibuk.

Mawar AFI yang merasa terus digantungkan perkara sekolah anak lantas mendaftar dengan biaya sendiri. Namun lokasi sekolah anak nyatanya menjadi perkara baru, Steno tidak menyetujuinya.

"Saya maunya di Depok, dari awal juga gitu. Pilihan ke Bintaro kan hak bebas kamu, tapi bawa anak sekolah di sana bukan hak kamu, belum ada putusan dan sedang proses pengadilan tinggi," tulis Steno Ricardo melalui obrolan WhatsApp.

Steno Ricardo juga menegaskan bisa merawat anak-anaknya tanpa baby sitter. Pernyataan itu membuat Mawar AFI menyentil soal pernikahan kedua Steno dengan mantan baby sitter anak-anak mereka, Susi Latifah.

"Kalau tanpa baby sitter ya gak mungkin.. Itu kan bekas baby sitter 2,5 bulan yang dinikahin," sindir Mawar AFI pedas.

Mawar AFI beranggapan apabila pengajuan banding Steno Ricardo bukan untuk kepentingan anak, melainkan semata membersihkan nama baik.

Sementara itu, Mawar AFI dan Steno Ricardo kembali memperebutkan hak asuh anak. Sebelumnya hak asuh Arayi Altair, Mireya Althea, dan Kiraya Altera telah jatuh ke tangan Mawar sebagai ibu.

Namun baru-baru ini, Mawar AFI harus kembali harus berurusan dengan hukum setelah mengetahui Steno Ricardo mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi. Permohonan banding baru diajukan Steno pada Senin (4/7/2022) lalu.

"Gak apa.. Ada cerita baru buat nanti diceritakan ke anak-anak saat mereka sudah bisa mencerna dengan baik," tulis Mawar AFI sambil membagikan data di sistem informasi penelusuran perkara, Rabu (6/7/2022).