Yohanes Endra | MataMata.com
Potret Rara Istiati Wulandari (Instagram/rara_cahayatarotindigo)

Matamata.com - Mbak Rara Pawang Hujan hadir menjadi bintang tamu di podcast milik Dokter Richard Lee. Dalam kesempatan tersebut, Mbak Rara memamerkan kebolehannya menghentikan hujan di area perusahaan batu bara dalam waktu kurang dari 15 menit yang dilaporkan timnya melalui WhatsApp.

Dokter Richard Lee lantas menantang Mbak Rara untuk mengubah cuaca di lokasi podcast mereka. Namun Mbak Rara menolaknya dengan alasan khusus.

Baca Juga:
Aksi Mesra Sambo-Putri Disorot, Rara Pawang Hujan Akui Cek BMKG

"Jadi kita tidak boleh memainkan cuaca, menggeser-geser tanpa tujuan. Kalo ini kan saya tujuannya baik di tambang batu bara," ungkap Mbak Rara dalam tayangan pada Rabu (31/8/2022).

Dengan tujuan baik tersebut, hati Mbak Rara akan tersentuh sehingga bisa membantunya mengatur cuaca. Mbak Rara langsung menanyakan harga saat Dokter Richard Lee terus memaksa memberikan pembuktian langsung.

"Ya bisa, tapi kan kembali lagi. Ngapain kita.. berani bayar berapa Dok?" tantang Mbak Rara. "Berapa kamu mau? Saya paling suka kalo kayak gini," jawab Dokter Richard Lee.

Baca Juga:
Rara Pawang Hujan Sebut Bergaji Ratusan Juta Sekali Event: Ada Nomor Induk Bisnisnya

Lokasi syuting podcast Dokter Richard Lee dan Mbak Rara saat itu sedang cerah. "10 menit hujan, 500 juta," tantang Dokter Richard Lee.

Potret Rara Istiani Wulandari (Instagram/@rara_cahayatarotindigo)

Sayangnya Mbak Rara tetap menolak. Menurut Mbak Rara, mengatur cuaca tidak bisa sembarangan dan butuh persiapan cukup panjang.

"Saya bukannya tidak mau uang dari Pak Dokter. Jadi ketika kita program satu hari minta cerah, itu harus continue. Jadi kalo Pak Dokter nantang saya ya besok," ujar Mbak Rara.

Baca Juga:
Rara Pawang Hujan Blak-blakan Bongkar Gaji Karyawan, Ada yang Tembus Dua Digit!

Bahkan Mbak Rara terang-terangan juga butuh melihat BMKG. "Karena sebelum matahari terbit, saya akan minta cerah di batu bara, hujan di lokasi lain. Saya juga ngeliat BMKG juga," tandas Mbak Rara.

Kontributor: Neressa Prahastiwi
Load More