Kasus Narkoba, Ilhoon eks BTOB Dijatuhi Hukuman 2 Tahun Penjara

Matamata.com - Terkait kasus penyalahgunaan narkoba yang menjeratnya, penyanyi Korea Selatan, Ilhoon eks BTOB divonis 2 tahun penjara. Hal itu diputuskan dalam sidang yang digelar pada Kamis (10/6/2021).

Dilansir dari Koreaboo, Yang Cheol Han selaku hakim senior dari Pengadilan Distrik Pusat Seoul menilai pemilik nama asli Jung Ilhoon itu terbukti bersalah atas penggunaan ganja. Oleh karena itu, Ilhoon eks BTOB wajib membayar denda 133 juta won atau setara dengan Rp 1,6 miliar. 

Dia bahkan memerintahkan petugas untuk segera mengamankan Ilhoon eks BTOB. Pasalnya dikhawatirkan sang idola melarikan diri.

Baca Juga:
Profil Ilhoon Eks BTOB, Rapper Berbakat dan Pekerja Keras

Sebetulnya, vonis hakim ini lebih rendah dari tuntutan jaksa. Diketahui sebelumnya, pihak jaksa menuntut hukuman empat tahun penjara untuk Ilhoon eks BTOB.

Pengacara Ilhoon memohon keringanan hukuman selama persidangan. Mereka menyatakan Jung Ilhoon mengalami masa sulit sebagai seorang idola.

"Terdakwa merenungkan secara mendalam tindakannya. Dia takut karena itu adalah percobaan dan penyelidikan pertama dalam hidupnya. Dia bekerja di industri hiburan di usia yang begitu muda dan dia mencoba menghilangkan stres dengan cara yang salah," kata pengacara Ilhoon eks BTOB.

Baca Juga:
Ilhoon eks BTOB Akui Pakai Ganja di Sidang Pertama: Saya Minta Maaf!

Seperti diketahui, Ilhoon eks BTOB didakwa bersama tujuh orang lainnya. Mereka sama-sama diadili terkait kasus penyalahgunaan narkoba jenis ganja.

Sebelumnya, mereka dicurigai membeli dan merokok ganja bersama-sama. Ketujuh orang itu menghabiskan uang sekira 130 juta won atau Rp 1,6 miliar untuk membeli 826 gram ganja.

Pembelian itu terjadi selama rentang waktu 30 bulan mulai dari Juli 2016 sampai Januari 2019. Mereka dituding menggunakan ganja sebanyak 161 kali.

Baca Juga:
Ilhoon Keluar dari BTOB usai Terjerat Kasus Narkoba

Ilhoon langsung memutuskan mundur dari grup yang membesarkan namanya, BTOB gara-gara kejadian ini. Dia juga memilih langsung menjalani wajib militer.