Matamata.com - Dalam babak penyisihan pertandingan cabang olahraga voli di Asian Games 2018, ada satu atlet yang mencuri perhatian. Dialah Aprilia Manganang, atlet voli asal Sulawesi Utara yang berperawakan seperti laki-laki alias tomboi.
Jika kamu pertama kali melihat sosok pemilik nama lengkap Aprilia Santini Manganang ini, mungkin kesan pertama adalah seorang laki-laki kekar berparas tegas. Tapi jangan salah, Aprilia ini seratus persen wanita tulen lho.
Karena penampilannya yang seperti laki-laki itulah Aprilia Manganang sering mendapat cibiran, bahkan diprotes lawan mainnya.
Kamu mau kenalan sama sosok atlet voli berprestasi yang terkenal tomboi ini? Yuk cekidot!
1. Aprilia Manganang lahir pada 27 April 1992 di Pulau Siau, tapi besar di Sangir, Sulawesi Utara. Alasannya bermain voli adalah untuk membantu ekonomi keluarga. Dia makin yakin saat melihat kakaknya, Amasya Manganang yang bisa mendapatkan penghasilan dari voli.
2. Penampilan fisiknya yang tomboi abis membuat Aprilia sering diragukan status gendernya. Bahkan banyak yang memintanya tes feminitas sebelum bertanding lho. Astaga!
3. Pada saat perhelatan SEA Games 2015, tim Filipina bahkan sempat protes karena menganggap Indonesia menyelundupkan laki-laki dalam tim voli perempuan. Untuk itu Aprilia diharuskan tes jenis kelamin. Ya ampun!
4. Sebelum itu di tahun 2011, tim Popsivo Polwan di Liga Bola Voli Indonesia bahkan nggak mau bertanding lawan tim Alko Bandung yang diperkuat Aprilia karena hasil tes gendernya belum keluar.
5. Meski awalnya sempat putus asa, tapi Aprilia Manganang tidak menyerah. Dia tetap fokus mencetak prestasi daripada menghiraukan anggapan-anggapan negatif orang lain. Salut!
Tetap semangat ya Aprilia Manganang. Tetaplah berusaha yang terbaik untuk Indonesia :)
Tag
Berita Terkait
-
Miss Tourism International Indonesia 2024, Nagia Halisa Meriahkan 'Safari Bazaar Putaran 16'
-
Sabtu Penentuan, Indonesia Bidik Tambahan Emas di SEA Games 2025 Thailand
-
Putin kepada Prabowo: Rusia Siap Bantu Indonesia Bangun PLTN dan Perkuat Kerja Sama Strategis
-
RI Tegaskan Negosiasi Tarif dengan AS Tetap Berjalan, Isu Pembatalan Dibantah
-
Dapat Penghargaan dari VinFast Indonesia, Musisi David Bayu Merasa Tertantang di Industri Ekonomi Kreatif
Terpopuler
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar
-
Lupa Daratan, Uji Nyali Ernest Prakasa Membongkar Ego Seorang Bintang lewat Vino G. Bastian
-
Miss Tourism International Indonesia 2024, Nagia Halisa Meriahkan 'Safari Bazaar Putaran 16'
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia