Matamata.com - Tahu nggak guys, kalau Presiden ke-3 Indonesia BJ Habibie punya cucu yang jago masak? Ia tak ingin mengikuti jejak sang kakek sebagai seorang insinyur atau kepala negara, cucunya ini memilih jalan hidupnya di dunia kuliner.
Yap, perkenalkan nama lengkapnya Marini Putri Habibie yang dikenal sebagai guru masak selebriti hingga pejabat.
Mendengar nama belakang perempuan cantik ini tentu akan mengingatkan Anda dengan salah seorang mantan presiden, yaitu BJ Habibie.
Sejak kecil perempuan berusia 26 tahun ini memang senang memasak. Bahkan ia telah belajar masak sejak kelas 4 di bangku sekolah dasar.
Putri Habibie mengakui bakat memasaknya turun dari sang ibunda yang senang menjajal berbagai resep makanan.
''Jadi dari kecil itu aku suka banget ikut mama masak. Dan mama nggak pernah ngelarang aku untuk ikut ke dapur,'' ujar Putri dalam peluncuran bukunya beberapa waktu lalu.
Putri Habibie bercerita bahwa makanan yang kali pertama menjadi kelinci percobaannya di dapur adalah cookies. Meski bentuknya tak sesuai ekspektasi, Putri Habibie tak menyerah untuk menjajal aneka resep hingga mendapatkan formula yang paling sempurna.
Nama Sisca Soewitomo yang harum di dunia masak memasak turut mempengaruhi ketertarikan Putri dalam dunia memasak. Hingga akhirnya pada 2014, Putri Habibie mendirikan Lady Bake Cooking Class yang memiliki banyak klien dari berbagai kalangan mulai dari anak muda, selebriti hingga pejabat.
Meski membuka kelas memasak, Putri Habibie tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang kuliner. Ilmu memasak yang ia dapatkan berasal dari kelas-kelas masak yang diikuti dengan para master, sembari menjajal sendiri beragam resep masakan untuk menemukan yang terbaik.
Lagi pula, Lady Bake Cooking Class ini, juga berbeda dengan kelas masak kebanyakan. Putri Habibie ingin melalui kelas memasak yang didirikannya bisa diikuti para pemula yang ingin mencoba belajar memasak dengan resep-resep rumahan yang sederhana dan mudah diterapkan.
''Yang ikut kelas aku kebanyakan mereka home cook, mau belajar masak, mau jualan, dan demi anak. Segmen ini terasa sangat besar dan aku kaget banyak oma-oma juga yang ikut kelas aku ngajak cucunya biar bisa masak,'' jelas perempuan yang menyelesaikan masternya di Binus Business School ini.
Nama-nama besar seperti Raisa, Tina Toon, Citra Kirana hingga Aurel dan Ashanty merupakan beberapa sosok murid Putri Habibie. Ia pun tak menampik bahwa sosok selebriti dan sederet pejabat yang menggunakan jasanya turut meningkatkan popularitas Lady Bake Cooking Class.
Meski demikian, Putri Habibie menolak disebut dengan panggilan chef. Ia lebih senang disebut sebagai home cook yang berbagi pengalaman memasak.
''Aku merasa terlalu wow untuk mendapatkan predikat chef, karena aku hanya suka masak. Sedangkan untuk predikat chef ada sekolahnya dan aku merasa nggak kuat menghadapi pressure di sana,'' ujar Putri Habibie tertawa.
Putri Habibie mengatakan memiliki nama belakang Habibie seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi sangat memudahkan bagi dirinya saat menjalin relasi, namun di sisi lain menjadi tanggung jawab tersendiri untuk membawa nama baik keluarga.
Namun setidaknya, lanjut dia, nama belakang ini yang membuatnya ingin turut memajukan Indonesia meski dengan ranah yang berbeda.
''Sama seperti eyang aku ingin memajukan Indonesia di mata dunia tapi aku lewat aktivitas memasak di dapur,'' ucap Putri Habibie yang dikenal sebagai guru masak selebriti hingga pejabat menutup perbincangan.
Suara.com/Firsta Nodia
Berita ini sudah dipublikasikan sebelumnya di Suara.com.
Berita Terkait
-
Dua Ibu, Satu Anak: Citra Kirana Dihadapkan dengan Cinta dan Kehilangan di Air Mata di Ujung Sajadah 2
-
Resmi Tayang Hari Ini, 'Air Mata di Ujung Sajadah 2' Siap Hadirkan Kisah Dua Kali Lebih Menyayat Hati
-
Menguras Emosi Penonton! Titi Kamal Ungkap Kesulitan jadi Ibu di Film 'Air Mata di Ujung Sajadah 2'
-
Citra Kirana Ungkap Kasih Sayang Ibu di Film 'Air Mata di Ujung Sajadah 2'
-
KPK Beberkan Dua Skema Lelang Mobil Habibie yang Belum Lunas Dibeli Ridwan Kamil
Terpopuler
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
-
Kemenag dan LPDP Kebut Penyaluran Beasiswa Menjelang Batas Akhir Anggaran 2025
-
Bupati Aceh Timur Minta Hunian Darurat untuk Korban Banjir Lokop
-
Mahasiswa Palangka Raya Nyalakan Seribu Lilin untuk Korban Banjir Sumatera
Terkini
-
Ketika Cerita Bertemu Nada: Inovasi Massive Music yang Mengubah Proses Musikal Film
-
Kolaborasi Netflix dan Dee Lestari: Tiga Novel Ikonis Diadaptasi Menjadi Original Series
-
JAFF Market 2025: Kolaborasi Amar Bank dan JAFF Market, Bawa Semangat Film Indonesia Mendunia
-
Dari Identitas hingga Realita Sosial: MAXstream Studios Hadirkan Film Pendek Terbaik Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
Transformasi Pencarian Musik: Massive Music Tawarkan Solusi Berbasis Data di JAFF Market 2025