Matamata.com - Roy Kiyoshi selama ini dikenal dengan gaya busananya yang nyentrik. Rupanya dia terinspirasi dari style leader boyband K-Pop, G-Dragon BIGBANG lho.
"Sebenernya nggak ada spesifik boyband dari Korea kalau masalah style. Tapi aku selalu mindsetnya role model-nya G-Dragon BIGBANG," ujar Roy Kiyoshi pada Suara.com di kawasan Alam Sutera, Tangerang Selatan, Rabu (15/5/2019).
Maklum, lelaki 32 tahun ini mengaku sudah lama ngefans dengan pelantun 'Fantastic Baby' tersebut.
"Iya dong ngefans sama dia. Cuma belum sama sekali nonton konsernya. Ntar kalau ada, gue langsung beli," sambung Roy Kiyoshi.
Yang pasti, pembawa acara Karma ini selalu nyaman menggunakan busana-busana nyentrik seperti G-Dragon. Dia suka sesuatu yang unik.
"Pokoknya kalau bicara soal penampilan aku suka yang aneh-aneh. Benar-benar kayak Jepang Korea style itu saya campur," pungkas Roy Kiyoshi.
Suara.com/Sumarni
Berita Terkait
-
Dikabarkan akan Wamil, I.M MONSTA X Buka Suara
-
Ahn Hyo Seop akan Gelar Konser Perdana di Jakarta
-
Tampil di HUT SCTV, Ahn Hyo Seop Terkesan dengan Alat Musik Angklung, Mie Goreng dan Kue Putu
-
Seunghan Eks 'RIIZE' Gunakan Nama Xnghan di Debut Solonya
-
Rampung Wamil, Ini Janji Hyungwon MONSTA X untuk Penggemar Setianya
Terpopuler
-
BGN Perketat SOP MBG, Distribusi Makanan Kini Hanya Sampai Depan Pagar Sekolah
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar
-
Lupa Daratan, Uji Nyali Ernest Prakasa Membongkar Ego Seorang Bintang lewat Vino G. Bastian
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia