Matamata.com - Siti Badriah dan suaminya, Krisjiana Baharudin bertolak ke tanah suci untuk umrah.
Hal ini diketahui saat keduanya tampak mengunggah pengalaman selama berada di tanah suci.
Penampilan Siti Badriah dengan hijab pun mencuri perhatian, terlebih saat menggunakan cadar.
Penasaran kan? Simak selengkapnya rangkuman Matamata.com :
1. Bercadar
Potret Siti Badriah saat pakai cadar di tanah suci, ramai dikomentari netizen nih.
2. Wajah cantik natural
Potret cantik natural tak bermakeup dan mengenakan mukena, memikat ya.
3. Digandeng suami
Potret Siti Badriah saat sedang digandeng oleh sang suami, duh romantisnya.
4. Berpose
Manisnya Siti Badriah saat berpose dengan suami, adem banget lihatnya.
5. Candid
Potret candid pasangan serasi yang satu ini keliatan manis abis deh.
Berita Terkait
-
UU Haji dan Umrah Disahkan, Wamen PANRB: Langkah Strategis Tingkatkan Pelayanan Jamaah
-
RUU Haji Disepakati, DPR Sebut Terobosan Baru Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah
-
HNW: Kementerian Haji Harus Terbentuk Maksimal 30 Hari Usai UU Disahkan
-
DPR Setuju, BP Haji Akan Bertransformasi Jadi Kementerian
-
DPR Terima Surpres untuk Bahas Perubahan UU Haji dan Umrah
Terpopuler
-
Bisnis Kuliner Dibakar di TMP Kalibata, A. Hadiansyah Lubis Desak Pihak Terkait Usut Tuntas
-
Tim Gabungan Tangkap Tiga Terduga Pemburu Rusa di Pulau Komodo
-
Prabowo Jenguk Korban Kecelakaan Mobil Pengantar MBG di RSUD Koja
-
Atalia Praratya Dijadwalkan Hadiri Sidang Perdana Gugatan Cerai di PA Bandung
-
Polri Bidik Korporasi Pembalakan Liar Penyebab Banjir Sumut dengan Jerat Pidana Lingkungan dan TPPU
Terkini
-
100,000 Lebih Penonton Sudah Hadapi Bunda Corla di Bioskop, Film 'Mertua Ngeri Kali' Disambut Hangat Penonton
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola