Matamata.com - Roy Marten pernah mendapat hukuman ditampar 17 kali karena telat ke lokasi syuting.
Peristiwa itu terjadi saat dirinya membintangi Film Badai Pasti Berlalu karya sutradara Teguh Karya pada 1977.
Dalam sebuah adegan, Roy diceritakan mau mencium Christine Hakim, tapi malah ditampar. Adegan tersebut kata Roy diulang sampai 17 kali atas permintaan sang sutradara.
"Jadi ada adegan saya cium Christine Hakim ceritanya. Terus Christine Hakim tampar saya, itu udah nggak tidur, 17 kali saya ditampar," kata Roy Marten saat berbincang dengan Helmy Yahya di channel Youtube-nya yang diunggah baru-baru ini.
Menurut Roy Marten, pengulangan adegan tersebut hingga 17 kali sebagai teguran dari Teguh karena dirinya sering datang terlambat ke lokasi syuting.
"Dia (Teguh Karya) bales pakai tangannya Christine," ujar Roy.
"Datang terlambat tapi bukan karena tidak disiplin, saya orangnya disiplin. Tapi karena saya masih syuting di tempat lain," katanya lagi.
Menurut Roy Marten, Teguh Karya adalah sutradara yang memiliki cara unik untuk mendidik para aktor dan aktris yang diarahkan.
Waktu itu, Roy memang tak pernah dimarahi oleh Teguh. (Herwanto)
Berita Terkait
-
Christine Hakim Beberkan Alasan Syahrini Bisa Hadir di Red Carpet Cannes: Bukan karena Beli Tiket
-
Christine Hakim Bantah Kontroversi Syahrini, soal Tiket 'Festival Film Cannes 2025'
-
Roy Marten Angkat Suara tentang Kedekatan Gisel dan Cinta Brian, Sosok Aktor Muda yang Kini Jadi Sorotan
-
Prisia Nasution Jadi Hakim di Film 'Sang Pengadil': Melakukan Hal Tidak Biasa untuk Mengungkap Kebenaran
-
Berakting di Film 'Dul Muluk Dul Malik' Part 2, Ini Kata Anwar Fuady
Terpopuler
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
Terkini
-
Ketika Cerita Bertemu Nada: Inovasi Massive Music yang Mengubah Proses Musikal Film
-
Kolaborasi Netflix dan Dee Lestari: Tiga Novel Ikonis Diadaptasi Menjadi Original Series
-
JAFF Market 2025: Kolaborasi Amar Bank dan JAFF Market, Bawa Semangat Film Indonesia Mendunia
-
Dari Identitas hingga Realita Sosial: MAXstream Studios Hadirkan Film Pendek Terbaik Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
Transformasi Pencarian Musik: Massive Music Tawarkan Solusi Berbasis Data di JAFF Market 2025