Matamata.com - Tak hanya berkarier di dunia entertainment, beberapa artis tanah air memiliki bisnis kuliner.
Restoran Jepang pun menjadi salah satu pilihan yang diambil oleh beberapa artis ini.
Sangat mewah bernuansa kayu, lihat yuk penampakan resto Jepang milik artis.
Simak di bawah ini :
1. Afgan - Hatchi
Penyanyi Afgan jadi salah satu artis yang memiliki restoran Jepang di bilangan Jakarta. Restoran milik Afghan ini bernuansa kayu dan modern loh.
2. Uya Kuya - J Steak
Restoran steak Jepang milik Uya Kuya mengusung konsep bernuansa hitam dan merah. Mereka pun menggunakan furnitur kayu bernuansa khas Jepang.
3. Ayu Dewi - Twelve
Ayu Dewi baru saja launching restoran Jepang dengan nuansa yang mewah abis. Nggak harus ke Jepang, kamu bisa menikmati nuansa saat berada di negeri Sakura ini.
Menurutmu gimana nih setelah lihat restoran Jepang milik artis? Mewah abis ya!
Berita Terkait
-
Usai Pulang Haji, Afgansyah Reza Akui jadi Selektif Pilih Teman
-
Uya Kuya dan Sherina Sepakat Damai soal Polemik Kucing
-
Sudah Dinonaktifkan! Publik Desak Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Uya Kuya Mundur dari DPR
-
Afgan Jalani Ibadah Haji Diam-diam, Tinggalkan Madinah Menuju Makkah Jelang Puncak Haji
-
Rizky Febian dan Mahalini Ramaikan Konser Lifetime Tribute To Chrisye
Terpopuler
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar
-
Lupa Daratan, Uji Nyali Ernest Prakasa Membongkar Ego Seorang Bintang lewat Vino G. Bastian
-
Miss Tourism International Indonesia 2024, Nagia Halisa Meriahkan 'Safari Bazaar Putaran 16'
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia