Matamata.com - Adik Gracia Indri, Gisela Cindy diketahui melanjutkan pendidikannya ke negeri orang, Canada. Sejak itu dia lama tak muncul di layar kaca dan melanjutkan kerja di sana.
Perjuangan berkarier di Canada pun diakui Gisela Cindy tak mudah. Dia juga kangen main sinetron dan pengen nggak jauh-jauh dari orangtua, tapi kalau nggak sekarang kapan lagi?
"Apa ya sebenarnya, kalau ngelihat jaman waktu aku masih di dunia entertain, aku merasa aku sudah melakukan itu sejak lama, kalau aku ngelakuin itu aku nggak akan berhenti karena sesuka itu sama dunia perfilman. Kalau aku nggak pindah ke Canada sekarang terus kapan lagi? Aku dapat dukungan yang besar dari ibu dan kakak aku," ujar Gisela Cindy di akun YouTube terbarunya yang diunggah belum lama ini. Yuk kepoin jejak karier Gisela Cindy di Canada di bawah ini:
1. Pelayan Restoran
Gisela Cindy pernah menjadi pelayan restoran awal-awal kerja di Canada. Penghasilan tambahan tersebut lumayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
"Buat yang nggak tahu, aku itu pernah bekerja sebagai pelayan restoran selama satu tahun. Itu aku dapat gaji plus juga tips, jadi lumayan uang jajannya tuh," ungkapnya saat Q and A bersama penggemar.
2. Sales
Usai jadi pelayan restoran, Gisela Cindy terus berusaha menambah pengalaman kerjanya. Perempuan 25 tahun ini bekerja menjadi sales, yang lalu menumbuhkan kecintaannya pada dunia retail.
"Setelah itu aku dapat kerjaan juga sebagai sales associate di tempat baju. Nah di situ aku mulai merasa jatuh cinta yang namanya retail," lanjutnya.
3. Asisten Manajer
Gisela Cindy terus memperjuangkan kariernya di negeri orang dengan tak kenal lelah. Dia lalu ditunjuk sebagai asisten manajer di sebuah brand besar.
"Terus abis gitu aku move my way up di company dan juga aku mendapatkan kesempatan untuk bekerja di salah satu brand yang lebih besar menjadi asisten manajer," sambungnya.
4. Jadi Manajer Toko Sepatu
Toko yang dulu tutup, Gisela Cindy pindah kerja lagi. Di toko sepatu ini lah dia bekerja sampai sekarang sebagai manajer toko.
"Setelah dua tahun di company itu aku memutuskan untuk pindah karena store-nya tutup sebenarnya. Aku mendapatkan kesempatan sebagai store manajer sampai saat ini di toko sepatu," beber Gisela Cindy.
5. Alami Rasisme
Gisela Cindy juga mengalami hal-hal yang berbau rasis di Canada. Bintang sinetron Bidadari pernah diremehkan aksennya karena orang Asia.
"Pengalamannya up and down, ya udahlah jangan diambil hati. Banyak momen di luar sana nge-treat kita tak sesuai dengan yang kita harapkan. Aku punya pengalaman racism juga. Karena mereka tahu aku Asia, aku punya aksen yang sangat kuat, mereka memberikan komentar seperti, 'Ew, i actually don't understand what you're saying and just want to speak another speak to another white lady'," curhat Gisela Cindy.
Berita Terkait
-
Cindy Fatikasari Perdana Rayakan Canada Day, Makanannya Tetap Bihun Goreng dan Tahu Isi
-
7 Potret Gracia Indri Pulang ke Indonesia, Kangen-kangenan dengan Keluarga dan Sahabat
-
10 Potret James Nguyen Pacar Gisela Cindy, Wajahnya Disebut Feminin
-
Inara Rusli Bingung Dimiripin Zaskia Gotik, Putri Anne Sentil Arya Saloka
-
Akhirnya Dipamerin, Wajar Pacar Baru Gisela Cindy Dikomentari Gara-gara Terlihat Feminin
Terpopuler
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
Terkini
-
Ketika Cerita Bertemu Nada: Inovasi Massive Music yang Mengubah Proses Musikal Film
-
Kolaborasi Netflix dan Dee Lestari: Tiga Novel Ikonis Diadaptasi Menjadi Original Series
-
JAFF Market 2025: Kolaborasi Amar Bank dan JAFF Market, Bawa Semangat Film Indonesia Mendunia
-
Dari Identitas hingga Realita Sosial: MAXstream Studios Hadirkan Film Pendek Terbaik Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
Transformasi Pencarian Musik: Massive Music Tawarkan Solusi Berbasis Data di JAFF Market 2025