Matamata.com - Irene Red Velvet memiliki banyak penggemar di tanah air. Talenta dan penampilan Irene Red Velvet kerap mencuri perhatian para penggemarnya.
Selalu tampil apik di belakang panggung, bagaimana polah Irene Red Velvet saat di belakang panggung?
Melansir Suara.com, simak sederet potret Irene Red Velvet di belakang panggung berikut ini.
1. Irene merupakan idol kpop yang lahir di Daegu, Korea Selatan pada 29 Maret 1991
2. Tak terlihat dari parasnya, Irene ternyata telah menginjak usia 30 tahun lho
3. Di belakang panggung, ia tak ragu untuk berpose konyol bersama teman-temannya
4. Setelah pose konyol, begini kalau Irene lagi tampil anggun. Pesonanya kuat banget ya?
5. Tampil dengan rambut pendek, banyak yang terkejut dengan style Irene yang satu ini
Itulah sederet potret Irene Red Velvet saat di belakang panggung. Mana foto yang paling kamu suka?
Tag
Berita Terkait
-
Muncul Rumor Tak Sedap dari Red Velvet, Irene, Joy dan Yeri Diduga Berlaku Kasar pada Pramugari
-
4 Artis Korea Tetap Eksis setelah Skandal, Ada Aktor Squid Game
-
Majalah ELLE Korea Dituduh Anggap Irene Bukan Member Red Velvet
-
5 Visual Member Red Velvet di Teaser Comeback Queendom, Kelewat Menawan!
-
Bak Kakak Adik, 5 Idol KPop ini Disebut Mirip dengan Irene Red Velvet
Terpopuler
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar
-
Lupa Daratan, Uji Nyali Ernest Prakasa Membongkar Ego Seorang Bintang lewat Vino G. Bastian
-
Miss Tourism International Indonesia 2024, Nagia Halisa Meriahkan 'Safari Bazaar Putaran 16'
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia