Matamata.com - Di hadapan Deddy Corbuzier, Prabowo Subianto secara blak-blakan mengungkap alasannya bergabung menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Padahal, saat pemilihan presiden atau Pilpres 2019 lalu, keduanya saling bersaing.
"Saya itu penasaran pengin nanya ini ke pak Prabowo dan saya yakin banyak yang mau tanya. Kok bapak mau? Kan bapak waktu bersaing di pemilihan Presiden dengan bapak Jokowi," tanya Deddy Corbuzier membuka perbincangan.
"Terus tiba-tiba bapak diangkat jadi Menham, banyak orang kecewa, banyak orang kesal, kok bapak mau gitu? Kok bapak nggak ‘udah gue terus aja lawan pak Jokowi’ kok bapak bisa jadi Menham?" sambungnya lagi.
Pertanyaan Deddy Corbuzier tampaknya sudah sering didengar Prabowo. Ia merasa bingung, mengapa banyak orang yang mempertanyakan alasannya mengalah masuk ke dalam pemerintahan Presiden Jokowi.
"Jadi saya juga nggak mengerti kok orang banyak yang bertanya seperti itu," timpal Prabowo.
Prabowo kemudian menganalogikan persaingannya dengan Presiden Jokowi seperti pertandingan adu lari dan sepakbola di sekolah. Menurutnya, kalah bulan berarti berontak.
"Karena bagi saya, kita rival dalam suatu kompetisi. Apakah rival dalam satu kompetisi itu harus jadi lawan? Coba kita ingat waktu kita di sekolah, kita ikut adu lari ada yang menang ada yang kalah, ok lo dapat piala," jelas Prabowo.
"Gue main sepak bola tim gue kalah apa kita main gebuk-gebukan? Ya itu adalah menurut saya IQ yang sangat rendah," imbuhnya.
Satu hal yang disadari, ia dan Presiden Jokowi memiliki tujuan sama untuk mengabdi pada negara Indonesia. Demi mencapai tujuan itu dibutuhkan kerja sama antara dua belah pihak.
"Jadi satu, beliau ingin jadi Presiden. Gue ingi jadi Presiden. Dia mau jadi Presiden untuk apa? Kan untuk mengabdi, untuk berbakti, untuk apa? Untuk Indonesia kan, saya juga begitu. Saya juga mau berbakti untuk Indonesia," tegas Prabowo.
"Kalau sama-sama mau mengabdi untuk Indonesia kok harus melawan. Kan lebih baik dua-duanya kerja sama untuk mengabdi untuk merah putih," tambahnya.
Berita Terkait
-
Muzani Sambangi Istana, Tutup Rapat Agenda Pembahasan dengan Presiden
-
280 Pengemudi Becak di Banyumas Terima Becak Listrik Bantuan Presiden Prabowo
-
Presiden Prabowo Janji Perbaiki Rumah dan Infrastruktur Pengungsi di Padang Pariaman
-
Prabowo Ingatkan Pemda Waspada Perubahan Iklim saat Tinjau Lokasi Banjir
-
Koalisi Sipil Mendesak Presiden Tetapkan Status Darurat Bencana Nasional
Terpopuler
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
Terkini
-
Ketika Cerita Bertemu Nada: Inovasi Massive Music yang Mengubah Proses Musikal Film
-
Kolaborasi Netflix dan Dee Lestari: Tiga Novel Ikonis Diadaptasi Menjadi Original Series
-
JAFF Market 2025: Kolaborasi Amar Bank dan JAFF Market, Bawa Semangat Film Indonesia Mendunia
-
Dari Identitas hingga Realita Sosial: MAXstream Studios Hadirkan Film Pendek Terbaik Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
Transformasi Pencarian Musik: Massive Music Tawarkan Solusi Berbasis Data di JAFF Market 2025