Matamata.com - Menjelang bulan Ramadhan, ziarah kubur menjadi amalan baik yang kerap dilakukan oleh umat Islam. Ketika berziarah, biasanya umat muslim akan memanjatkan doa dan dzikir untuk memohon keselamatan dan ampunan kepada Allah SWT bagi keluarga yang telah meninggal. Terdapat bacaan doa ziarah kubur dan tata cara yang dianjurkan.
Anjuran untuk ziarah ini diriwayatkan dari hadits Imam Ahmad, Imam Nasa'i, dan Imam Malik yang berbunyi sebagai berikut:
"Dari Aisyah, ia berkata, "Rasulullah keluar pada suatu malam. Aku pun mengutus Barirah untuk mengikuti beliau agar memerhatikan ke mana beliau pergi. Ternyata beliau berjalan menuju Baqi' Al-Garqad. Beliau berdiri dekat Baqi lalu mengangkat kedua tangannya lalu pergi. Keesokan harinya, aku bertanya kepada Nabi. Aku berkata, "Wahai Rasulullah, ke mana engkau pergi tadi malam? Beliau menjawab, 'Aku diperintahkan menuju ke penghuni kuburan Baqi' untuk mendoakan mereka."
Menurut Rasulullah SAW, terdapat banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil dari membacakan doa ziarah kubur. Salah satunya yaitu untuk mengingatkan manusia yang masih hidup terhadap kematian dan akhirat. Harapannya, agar mereka yang masih hidup dapat meningkatkan amal ibadah sebagai bekal di akhirat kelak.
Untuk membaca doa ziarah kubur dan tata cara sebenarnya tidak ada patokan waktu. Akan tetapi, masyarakat sering kali membacanya saat melakukan ziarah menjelang bulan puasa atau Ramadan. Lantas bagaimana bacaan doa dan caranya? Simak selengkapnya dalam ulasan di bawah ini.
Doa Ziarah Kubur dan Tata Cara
Dikutip dari laman NU Online, berikut bacaan doa ziarah kubur lengkap dengan tata caranya:
1. Mengucap salam
Assalamu'alaìkum dara qaumìn mu'mìnîn wa atakum ma tu'adun ghadan mu'ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun
Artinya: "Assalamuallaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian."
2. Duduk di sebelah makan dan membaca Istighfar
Astaghfirullah hal adzim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaihi.
Artinya: "Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepadaNya."
3. Membaca Al-Fatihah
4. Membaca surat pendek, terutama suarat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas
5. Membaca ayat kursi
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa biidznih.
Ya'lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa'. Wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya'uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal 'aliyyul 'adhiim.
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya?"
"Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah maha tinggi lagi maha besar."
6. Membaca surah Yasiin
7. Membaca tahlil, dzikir dan sholawat
Laailaaha Illallah
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah."
Laa ilaaha illa anta subhaanaka innii kuntu minazh-zhaalimiin
Artinya: "Tidak ada Tuhan melainkan engkau ya Allah, maha suci Engkau, sesungguhnya aku ini adalah dari golongan yang aniaya."
Allaahumma shalli'alaa sayyidinaa muhammmadin shalaatar ridhaa wardha'an ashhaabihir ridhar ridhaa
Artinya: "Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas junjungan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridai, dan ridailah daripada sahabat-sahabat sekalian."
8. Membaca doa ziarah kubur
Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhii wa'fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi' madholahu, waghsilhu bil maa'i watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aidzhu min adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fì qabrihi wa nawwir lahu fihi.
Artinya: "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikan lah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikan lah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari istrinya. Masukkan lah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkan lah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya."
Demikian bacaan doa ziarah kubur dan tata cara sesuai sunnah Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat dan menambah pahala. (Putri Ayu Nanda Sari)
Berita Terkait
-
Menag Ajak Santri Seluruh Indonesia Doakan Korban Musibah Gedung Ambruk di Ponpes Al Khoziny
-
Doa Mustajab untuk Meluluhkan Hati Bos yang Keras di Tempat Kerja
-
Dua Anak Jadi Korban Perusakan Rumah Doa, Menteri PPPA Soroti Dampak Psikologis
-
Pamer Foto Diinfus, Jessica Iskandar Minta Doa Kesembuhan
-
Pernah Alami Kehamilan Kosong, Kini Patricia Gouw Minta Doa: Tolong Doakan
Terpopuler
-
Zulhas Optimistis TPST Bantargebang Bersih Sampah dalam Dua Tahun lewat Skema WTE
-
Mentan Laporkan 44 Ribu Ton Beras Bantuan untuk Sumatera, Presiden Beri Apresiasi
-
BRIN Siap Produksi X-Ray Peti Kemas Berfitur RPM untuk Perkuat Pengawasan Bea Cukai
-
Kepala BGN Laporkan Insiden Mobil MBG di Jakut kepada Presiden Prabowo
-
KPK Duga Muhammad Chusnul Terima Rp12 Miliar dari Pengaturan Proyek Jalur Kereta DJKA
Terkini
-
100,000 Lebih Penonton Sudah Hadapi Bunda Corla di Bioskop, Film 'Mertua Ngeri Kali' Disambut Hangat Penonton
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola