Matamata.com - Budi Pekerti menjadi salah satu film Indonesia yang sangat dinantikan untuk segera tayang di bioskop. Film ini merupakan karya sutradara Wregas Bhanuteja, yang sebelumnya sukses besar dengan Penyalin Cahaya.
Plot cerita film Budi Pekerti disebut terinspirasi dari beberapa kisah viral di media sosial. Jajaran pemeran utamanya adalah Sha Ine Febriyanti, Angga Yunanda, Prilly Latuconsina hingga Dwi Sasono.
Film produksi Rekata Studio dan Kaninga Pictures ini dijadwalkan tayang pada 2 November 2023 mendatang. Untuk lebih lengkapnya, simak sinopsis dan beberapa fakta menarik film Budi Pekerti.
Sinopsis Budi Pekerti
Budi Pekerti menceritakan tentang Bu Prani (Sha Ine Febriyanti), seorang guru BK yang tiba-tiba viral setelah video perselisihannya dengan pengunjung pasar beredar di media sosial. Ternyata viralnya video Bu Prani berbuntut panjang.
Tindakannya dinilai tidak mencerminkan pribadi seorang guru. Alhasil Bu Prani dan keluarganya dibully habis-habisan. Selain sumpah serapah, kesalahan Bu Prani dicari-cari sehingga dia terancam kehilangan pekerjaan.
Masalahnya, Bu Prani adalah kepala keluarga karena suaminya, Pak Didit (Dwi Sasono) merupakan seorang pengangguran. Anak-anaknya juga belum memiliki pekerjaan yang tetap.
Putri sulungnya, Tita (Prilly Latuconsina), memilih untuk bermusik karena memang terampil memainkan alat musik dan menciptakan lagu. Sedangkan Muklas (Angga Yunanda), anak bungsunya, suka membuat konten di media sosial.
Terinspirasi dari Fenomena Cyber Bullying
Wregas Bhanuteja terinspirasi dari fenomena cyber bullying yang banyak ditemuinya ketika melakukan riset. Saat itu Wregas menemukan banyak kasus cyber bullying akibat video yang viral di dunia maya.
Melalui film Budi Pekerti, sutradara asal Yogyakarta itu ingin mengajak para penonton untuk merefleksikan dan mendiskusikan lagi tentang dampak cyber bullying di media sosial.
Totalitas Para Pemain Budi Pekerti
Para pemain Budi Pekerti harus belajar dan latihan berbahasa Jawa secara intens selama sekitar tiga bulan karena banyak dialog dalam film yang memakai bahasa Jawa. Sha Ine Febriyanti juga mempelajari bagaimana ekspresi dan cara orang Jawa bersikap.
Prilly Latuconsina mempelajari karakter Tita secara teliti karena kepribadian mereka yang sangat bertolak belakang. Sedangkan Angga Yunanda melakukan transformasi brutal demi karakter Muklas yang berprofesi sebagai content creator.
Tayang di Berbagai Festival Internasional
Budi Pekerti terpilih untuk tayang di Toronto International Film Festival (TIFF) 2023 dalam program Discovery. Film ini tayang perdana secara internasional di festival film tersebut pada 9 September 2023.
Tak hanya itu, Budi Pekerti juga tayang dan berkompetisi di SXSW Sydney 2023 Screen Festival yang akan berlangsung pada 15-22 Oktober 2023 mendatang di Sydney, Australia. Film ini juga akan berkompetisi di Jakarta Film Week (JFW) 2023 pada 25-29 Oktober 2023.
Pemirsa Indonesia akan bisa menyaksikan Budi Pekerti di bioskop tanah air pada 2 November 2023 mendatang.
Berita Terkait
-
Perjalanan Inspiratif Shenina Cinnamon: Dari Bangku SMK Jurusan Film Menuju Gemerlap Layar Lebar
-
Dapat Bunga dari Pernikahan Shenina dan Angga Yunanda, Prilly Latuconsina Dikabarkan akan Menyusul
-
Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon Pemotretan di Korea Selatan untuk Majalah Ternama, Berasa Preweding: Aku Kira V BTS
-
Keren! Angga Yunanda Punya Cerita di Balik Keakrabannya dengan Lisa BLACKPINK
-
Setelah Foto Bareng Lisa, Annga Yunanda Kenang Momen Nonton Konser BLACKPINK
Terpopuler
-
Satgas PKH Selidiki 31 Perusahaan Terkait Banjir Bandang di Tiga Provinsi Sumatera
-
Prabowo: Penanganan Bencana di Sumatra Hasil Gotong Royong Semua Pihak
-
Ulama Aceh Minta Presiden Tetapkan Bencana Nasional di Tiga Provinsi Sumatera
-
PPN 2026 Masih Dikaji, Menkeu Tunggu Arah Pertumbuhan Ekonomi
-
KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau Terkait Penyidikan Kasus Abdul Wahid
Terkini
-
Akhirnya Bertemu Bunda Corla di Layar Lebar Lewat Film 'Mertua Ngeri Kali', Tayang Mulai Hari Ini
-
Dari Instagram ke Layar Lebar: Kisah Bunda Corla, Si Ratu Jreng yang Kini Jadi 'Mertua Ngeri Kali'
-
Film Dokumenter Gestures of Care Tayang di JAFF 2025, Tingkatkan Kesadaran tentang Kebakaran Hutan di Kalimantan
-
Review Film Kuyank: Saatnya Horor Berbicara soal Realita Kultural, Bukan Hiperbola
-
Becoming Human Raih Golden Hanoman di Penutup JAFF20: Festival Dua Dekade yang Tegaskan Posisinya di Sinema Asia