Matamata.com - BASE Entertainment kembali menggebrak dunia perfilman dengan proyek terbaru yang penuh dengan haru, kejutan dan kolaborasi internasional. Setelah sukses dengan karya-karya yang mendapatkan pengakuan internasional, seperti serial ikonik Gadis Kretek, film Perempuan Tanah Jahanam dan Malam Pencabut Nyawa, BASE Entertainment siap dengan proyek terbarunya, film Mothernet.
Dalam memproduksi Mothernet, BASE Entertainment berkolaborasi dengan Beacon Films, yang didirikan oleh Dian Sastrowardoyo dan Refinery Media, sebuah rumah produksi dari Singapura. Selain itu, dalam projek ini BASE Entertainment juga menggandeng Winnie Lau, seorang produser berbasis di Vietnam, yang sebelumnya memproduseri serial netflix, The Thai Cave Rescue. Dian Sastrowardoyo juga menjadi salah satu produser dari proyek ini.
Shanty Harmayn, Pendiri dan Ko-CEO BASE Entertainment mengungkapkan rasa antusiasnya tentang proyek ini. “Mothernet adalah proyek yang sangat dekat dengan hati kami. Kami berharap cerita ini bisa menginspirasi, relevan dan menyentuh hati banyak orang, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain,” ungkapnya.
Baca Juga:
Kemegahan Gaung Gamelan Menutup Festival Internasional Yogyakarta Gamelan Festival 2024
Film ini disutradarai oleh Wi Ding Ho, sutradara asal Malaysia yang berbasis di Taiwan. Wi Ding sebelumnya meraih penghargaan Sutradara Baru Terbaik di Golden Horse Awards 2010 lewat karya debutnya, Pinoy Sunday. Ia juga menyutradarai Cities of Last Things yang berhasil mendapatkan banyak penghargaan dan tayang perdana di Festival Film Internasional Toronto 2018. Film tersebut memenangkan Platform Prize, penghargaan untuk film-film dengan nilai artistik tinggi dan dengan visi penyutradaraan yang kuat.
Mothernet adalah sebuah drama keluarga dengan latar belakang teknologi dan isu perubahan iklim. Film ini mengisahkan tentang perjalanan Rama, seorang remaja 16 tahun, yang harus menghadapi kenyataan setelah kecelakaan tragis yang membuat ibunya koma. Dengan bantuan Artificial Intelligence (AI), Rama dan ayahnya berusaha untuk menghadapi kenyataan baru mereka.
Dian Sastrowardoyo, yang sebelumnya dikenal melalui peran-peran kuatnya termasuk di serial Gadis Kretek, kali ini memerankan sosok ibu. Ringgo Agus Rahman, yang telah memikat hati penonton dalam film-film seperti Keluarga Cemara dan Jatuh Cinta Seperti di Film-Film, akan memerankan sosok bapak. Sementara Ali Fikry, yang dikenal melalui perannya dalam 24 Jam Bersama Gaspar, akan menghidupkan karakter sang anak bernama Rama. Film ini akan menjadi momen kembalinya Dian Sastrowardoyo sebagai pemeran utama wanita setelah perannya di Guru-Guru Gokil pada 2020 lalu.
Baca Juga:
Jadi Mahasiswi Psikologi, Ini Cerita Menarik Shanice Margaretha
Dian Sastrowardoyo tidak hanya memerankan karakter utama perempuan dalam Mothernet,
tetapi juga turut berperan sebagai produser di belakang layar. Aktris yang baru dinobatkan sebagai nominasi Aktris Terbaik di Seoul Drama Awards 2024 ini berbagi arti mendalam proyek ini bagi dirinya. “Mothernet adalah film ini sangat istimewa karena menjadi debut Beacon Film dan sebagai pemeran saya kembali mendapatkan tantangan baru untuk memerankan ibu dengan perspektif yang berbeda dan pendekatan karakter yang lebih detail dan mendalam,” ujar Dian.
Mothernet akan menjadi produksi bersama pertama antara BASE dan Refinery Media yang adalah produser terkemuka acara realitas dan gaya hidup yang populer seperti Asia’s Next Top Model. Film ini akan memanfaatkan teknologi mutakhir di X3D Studio milik Refinery yang baru diluncurkan, studio Virtual Production terbesar di Asia Tenggara. Adegan virtual dalam film ini akan diambil di Singapura, sementara sebagian besar adegan lainnya akan dilakukan di lokasi di Indonesia.
BASE Entertainment, yang dikenal lewat kesuksesan global dengan serial Netflix, Gadis Kretek, terus menghadirkan produksi berkualitas tinggi yang penuh emosi dan menyentuh hati penonton di seluruh dunia. Mothernet yang diproduksi pada kuartal ketiga tahun 2024, dijadwalkan akan tayang pada tahun 2025. Jangan lewatkan momen untuk menyaksikan
keajaiban sinema ini di tahun depan.
TENTANG BASE ENTERTAINMENT
BASE ENTERTAINMENT adalah studio berbasis di Indonesia dan Singapura. Didirikan oleh Shanty Harmayn, Aoura Lovenson Chandra, Tanya Yuson dan Ben Soebiakto, BASE Entertainment berfokus pada kerja sama dengan talenta kreatif papan atas untuk membawa cerita dari Asia ke dunia. Proyeknya mencakup film serta serial untuk berbagai platform. Beberapa portofolio BASE Entertainment adalah film Perempuan Tanah Jahanam (Impertigore) karya Joko Anwar, yang diputar perdana di Sundance Film Festival dan memenangkan Festival Film Indonesia, dan Gadis Kretek (Cigarette Girl), serial pertama Netflix dari Indonesia yang mencapai posisi 10 besar dalam serial global.
Selain itu, BASE memproduksi Trese: The Animated Series, pelopor animasi dari Asia Tenggara untuk Netflix; dan menjadi ko-produksi Petualangan Sherina 2, yang memecahkan rekor box office di Indonesia.
Baca Juga:
Menarik! Sheila Dara, Rifky Balweel hingga Adi Bing Slamet Bintangi Film 'Start Up Never Give Up'
TENTANG BEACON FILM
BEACON FILM adalah rumah produksi yang berbasis di Jakarta, didirikan oleh Dian
Sastrowardoyo, salah satu aktris Indonesia yang paling dikenal saat ini. Selain karier aktingnya yang gemilang, termasuk dalam film ikonik Ada Apa Dengan Cinta?, Dian juga mulai merambah dunia produksi dengan karya seperti Guru-Guru Gokil, yang tayang perdana di Netflix. Pada tahun 2023, Dian bergabung dengan Rio Pasaribu dan Hizkia Nararya untuk mendirikan BEACON FILM, membuka babak baru yang menjanjikan bagi perfilman Indonesia. Mothernet, proyek perdana mereka, akan menampilkan bakat dan visi mereka untuk membawa film-film berkualitas Indonesia ke dunia internasional.
TENTANG REFINERY MEDIA
Refinery Media, yang berbasis di Singapura, adalah produser terkemuka acara realitas dan gaya hidup yang populer di Asia. Beberapa prestasi yang telah dicapai, memenangkan penghargaan “Best General Entertainment” dan “Best Adaptation of an Existing Format” untuk Asia's Next Top Model di Asian Academy Creative Awards 2018 dan 2019. Refinery juga meraih penghargaan “Best Non-Scripted Entertainment” untuk musim pertama The Apprentice: ONE Championship Edition di Asian Academy Creative Awards 2021. Baru-baru ini, Refinery juga mendapatkan penghargaan “Best Editing” dan “Best General Entertainment Game/Quiz Programme” untuk SupermodelMe Revolution di Asian Academy Creative Awards 2022. Pada tahun 2024, Refinery Media memperluas jaringannya dengan meluncurkan X3D Studio, studio Virtual Production terbesar di Asia Tenggara dan studio pertama di dunia yang diakreditasi oleh ARRI, berlokasi di Singapura.
Berita Terkait
-
Dian Sastrowardoyo Bicara Inspirasi di Balik Film Pendek Kotak
-
Review Film: Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film
-
Jalani Syuting Film 'Lintrik', Karina Icha Ingin Beradu Akting dengan Luna Maya dan Dian Sastrowardoyo
-
Biodata dan Agama Adiguna Sutowo, Mertua Dian Sastro
-
Intip Foto Haru Geng Cinta AADC di Momen Ulang Tahun Dian Sastrowardoyo
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Muda dan Bergerak: Pameran Moda-Modif Dipersembahkan di Galeri Rumah DAS
-
Next Generation Visinema: Michael Rainheart dan Febri Darmayanti, Wajah Baru Perfilman Indonesia Lewat 'Hutang Nyawa'
-
Cine-Concert Samsara: Sebuah Simfoni Cahaya dan Suara
-
Kenali Ciri-ciri Pasangan Red Flag Seperti Arya yang Diperankan Ibrahim Risyad, Jangan Sampai Terjebak dan Menyesal!
-
Identitas Sinema Asia Terjawab di JAFF 2024: Yohanna Sabet 5 Piala, Happyend Bawa Pulang Golden Hanoman