Matamata.com - Masyarakat Jabodetabek kerap kali menjadikan Bendungan Katulampa sebagai 'patokan informasi' terkait potensi banjir karena menjadi jalur aliran air Ciliwung. Namun, warga Katulampa sendiri sudah terbiasa dengan perubahan tinggi permukaan air Ciliwung, sehingga mereka dapat memperingatkan bahaya banjir lebih awal.
Selain itu, warga di sekitar Bendungan Katulampa ingin mengubah citra wilayahnya yang selama ini hanya dikenal sebagai tempat pemantauan banjir, dengan menjadikannya sebagai destinasi wisata alam yang aman, bersih, dan bermanfaat bagi masyarakat lokal.
Wahana Ngalun Katulampa, merupakan satu-satunya destinasi wisata alam di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat. Kampung Wisata Binaan Astra Daihatsu itu berada di RT 4 RW 9, berdampingan dengan Bendungan Katulampa.
Baca Juga:
Apa itu VPN dan Manfaatnya untuk Keamanan Online
Wahana Ngalun Katulampa, yang berada di Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, menjadi objek wisata alam yang bertujuan bukan hanya untuk rekreasi, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang kebersihan lingkungan dan pentingnya gotong royong untuk membantu ekonomi kemasyarakatan.
Komarudin, atau Komeng, selaku pengelola, mengatakan bahwa awalnya Wahana Ngalun dibangun dengan bahan-bahan daur ulang yang sederhana, namun berkat dukungan Astra Daihatsu, fasilitasnya kini semakin lengkap.
Komeng bercerita, Wahana Ngalun mulanya dibuat dengan penuh kesederhanaan, dari barang-barang bekas daur ulang hingga akhirnya bertransformasi ke fasilitas yang lebih baik dan aman bagi para pengunjung.
Baca Juga:
Rayakan HUT Pernikahan ke-10, Raffi Ahmad Ingin Tambah Momongan
"Awalnya kita pakai bambu bekas, palet bekas dari daur ulang. Berjalannya waktu, dari Media Sosial juga rame, alhamdulillah untuk Wahana cukup dikenal. Batuan Astra Daihatsu alhamdulillah bisa mencukupi untuk perlengkapan fasilitas dan lainnya," kata Komeng kepada MataMata.com.
Gotong Royong Jaga Ekosistem Ciliwung
Sebagai masyarakat yang langsung merasakan turunnya air dari Bendungan Katulampa, Komeng juga mengajak masyarakat menjaga ekosistem air Ciliwung melalui program ini. Di samping meningkatkan kebersihan sungai, kegiatan ini sekaligus memberikan contoh bagi generasi muda agar peduli pada lingkungan. Tentu, ajakan itu bermula dari adanya Wahana Binaan Astra Daihatsu itu.
Baca Juga:
Menunjang Gaya Hidup Digital, Pentingnya VPN dan Manfaatnya untuk Keamanan Online
Bukan tanpa alasan, aliran sungai Ciliwung itu mulanya tidak mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat. Masyarakat Katulampa belum melihat sisi ekonomis dan pentingnya menjaga lingkungan secara berkala.
"Itu tanah kosong, tidak diurus, kuta kerja bakti dengan masyarakat, kita buat wahana," jelas dia.
Pengelola hingga warga berbondong melakukan pembersihan rutin di jalur air Ciliwung, berbekal wisata berbasis sumber daya alam yang bersih dan sehat. Selain membuat wisatawan nyaman, kesadaran masyarakat soal pentingnya menjaga lingkungan juga semakin tumbuh.
Baca Juga:
Penutupan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024: Jathilan Hingga Sendratari Ramaikan Suasana
"Kita bekerjasama dengan sekolah untuk kebersihan air, mengajak masyarakat, ada juga anak sekolah SMP dan SMA, kita ajak bebersih bersama. Itu dilakukan untuk edukasi dan contoh generasi yang akan datang bahwa mereka sudah berbuat untuk kebersihan air dan lingkungan," jelas dia.
Sikap Gotong Royong itu juga dipererat dengan kontribusi income Wahana Ngalun Katulampa yang diperuntukkan dengan kegiatan dan keperluan sosial masyarakat sekitar. Pengelola Wahana Ngalun itu berkomitmen menjaga lingkungan bersama masyarakat dengan membagi keuntungan mereka.
"Pendapatan alhamdulillah, minimal omset bersih Rp2 juta, dari dana tersebut kita bagi lagi untuk kepentingan sosial, seperti perbaikan fasilitas umum, fasilitas kegiatan keagaamaan hingga santunan yatim setiap tahun," jelas dia.
Menurut penuturan Komeng, Wisata Ngalun Katulampa itu berhasil membawa kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan secara bersama dan memberi kesadaran pentingnya gotong royong dan membantu antar sesama manusia.
Ekonomi Kerakyatan Tumbuh
Selain berdampak pada kesadaran masyarakat atas pentingnya gotong royong dan menjaga lingkungan, Wahana Ngalun Katulampa membuat ekonomi masyarakat sekitar juga cukup tertolong.
Tengok saja, wisata Ngalun Katulampa itu dilewati oleh jalan tikus atau jalan pintas anti macet untuk masyarakat yang hendak ke Puncak. Sehingga, wajar saja jika pengunjung wisata tersebut didominasi oleh warga di luar Bogor baik yang bertujuan untuk ke wisata tersebut atau untuk hanya transit dan beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Puncak.
Warga setempat ramai-ramai mendapatkan keuntungan berkat adanya orang-orang yang berwisata ke Wahana Ngalun maupun transit di Wahana Ngalun. Setelah adanya Wisata Ngalun, UMKM makan ringan hingga berat menjadi keuntungan tersendiri bagi masyarakat. Pengunjung tentu tidak hanya melihat bersihnya air Ciliwung di Katulampa, tapi juga sembari menyeruput kopi dan memakan makanan hangat dinginnya cuaca Bogor.
"Sebelumnya nggak ada UMKM di sini, jujur aja ada Wahana Ngalun itu pengaruhnya cukup besar apalagi kuliner," kata Komeng.
Ditambah, harga tiket Wahana Ngalun dan dagangan masyarakat yang ekonomis, membuat pengunjung semakin betah berlama-lama bermain air atau sekedar melihat air bersih yang tak pernah mereka lihat di Jakarta dan sekitarnya.
"Tiket itu kita kenakan Sabtu dan minggu, dewasa Rp5 ribu, untuk anak gratis. Nanti untuk sewa ban ada yang Rp5 sampai Rp15 Ribu," jelas dia.
"Apalagi pengelola di sini dikelola oleh buruh harian lepas, jadi cukup membantu untuk perekonomian mereka," lanjutnya.
Penuh rasa syukur, Komeng berujar bahwa Wahana Ngalun bisa merebak ke sejumlah sektor hingga mempengaruhi ekonomi masyarakat. Ia pun berharap Wahana Ngalun terus memberikan manfaat bagi masyarakat Katulampa.
"Ekonomi masyakarat tumbuh, kesadaran pentingnya gotong royong dan menjaga lingkungan juga tumbuh bersamaan, alhamdulillah," jelas dia.
Pemanfaatan CSR Astra untuk Bekerlanjutan Warga Katulampa
Irwansyah, selaku Lurah Katulampa, mengaku CSR Astra telah memberikan manfaat-manfaat ekonomis dan kemanusiaan di wilayahnya. Sudah dua tahun, Astra telah memberikan CSR meraka ke Kelurahan Katulampa.
Di tahun 2023, CSR Astra mengintervesi pengembangan Wahana Ngalun yang hingga saat ini dirasakan keberadaannya oleh masyarakat setempat.
"2023, Intervensi di Wahana Ngalun. Alhamdulillah berjalan hingga saat ini," kata Irwansyah.
Pada tahun 2024, Astra kembali memberikan CSR nya dengan cakupan luas, mulai dari sektor kesehatan hingga kebersihan lingkungan masyarakat melalui septic tank komunal.
"2024 ini ditingkatkan untuk CSR nya, diantaranya untuk meningkatkan sarana Prasarana Wahana Ngalun, buat septic tank komunial untuk kebersihan di sekitar Wahana Ngalun, ketiga buat posyandu Mawar 3 di RW 14 dan perbaikan Posyandu Mawar 2 di RW 21," jelas dia.
Menurut penjelasan Irwansyah, komitmen Astra dalam memberikan CSR mereka, telah tepat sasaran dan tepat penggunaan untuk kepentingan publik.
Irwansyah berharap, Astra terus memberikan inovasi dan perbantuan bagi masyarakat Katulampa baik di sektor ekonomi masyarakat maupun sektor kebutuhan fasilitasi umum.
"Ke depan, karena kemiskinan ekstrem di sini cukup banyak, ke depan kita ingin menggandeng satra untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya di bidang usaha UMKM," tutup dia.
Berita Terkait
-
Kampung Berseri Astra Keputih Hijaukan Lingkungan Surabaya
-
Pelestarian Sendang Tirto Wiguno, Mengangkat Potensi Wironanggan Lewat Program Kampung Berseri Astra
-
Program Beasiswa Kampung Berseri Astra, Harapan Baru bagi Anak-anak di Palembang
-
Harapan Warga Gang Durian: Dukungan Astra dalam Budidaya Ikan Nila Berkelanjutan
-
Perjalanan Tanpa Batas, Tips Memilih Rental Mobil untuk Mudik Lebaran
Tag
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Muda dan Bergerak: Pameran Moda-Modif Dipersembahkan di Galeri Rumah DAS
-
Next Generation Visinema: Michael Rainheart dan Febri Darmayanti, Wajah Baru Perfilman Indonesia Lewat 'Hutang Nyawa'
-
Cine-Concert Samsara: Sebuah Simfoni Cahaya dan Suara
-
Kenali Ciri-ciri Pasangan Red Flag Seperti Arya yang Diperankan Ibrahim Risyad, Jangan Sampai Terjebak dan Menyesal!
-
Identitas Sinema Asia Terjawab di JAFF 2024: Yohanna Sabet 5 Piala, Happyend Bawa Pulang Golden Hanoman