Matamata.com - Dalam hubungan, setiap orang tentu menginginkan pasangan yang bisa memberikan rasa nyaman dan mendukung. Namun, bagaimana jika cinta yang diharapkan justru berubah menjadi lingkaran manipulasi dan tekanan? Melalui film Sampai Nanti, Hanna!, kita diajak untuk lebih peka mengenali tanda-tanda pasangan "red flag" yang dapat membawa hubungan ke arah yang salah, seperti yang dilakukan Arya (Ibrahim Risyad) kepada Hanna (Febby Rastanty).
Apa Itu Pasangan Red Flag?
Istilah "red flag" merujuk pada tanda-tanda peringatan awal bahwa seseorang mungkin memiliki sifat atau perilaku yang berpotensi merusak hubungan. Dalam kasus Hanna, Arya adalah seseorang yang pada awalnya terlihat sempurna. Ia memberikan perhatian, perlindungan, dan rasa aman, sesuatu yang sangat dirindukan Hanna setelah bertahun-tahun hidup dalam pola asuh yang menekan. Namun, setelah menikah, sisi manipulatif dan kekerasan verbal Arya mulai muncul, mengubah kehidupan Hanna menjadi mimpi buruk.
Baca Juga:
Dian Sastrowardoyo Bicara Inspirasi di Balik Film Pendek Kotak
Ciri-Ciri Laki-Laki Red Flag seperti Arya
1. Sikap Posesif dan Mengontrol
Arya menunjukkan sifat posesif yang mengarah pada kontrol berlebihan atas kehidupan Hanna. Ia ingin segala sesuatu berjalan sesuai kehendaknya, tanpa memberi ruang bagi Hanna untuk mengambil keputusan sendiri.
Baca Juga:
Agus Terancam Pidana karena Diduga Menyalahgunakan Duit Donasi, Resmi Dilaporkan ke PPATK
2. Kekerasan Verbal dan Gaslighting
Salah satu ciri khas Arya adalah penggunaan kata-kata yang melukai, disertai gaslighting, membuat Hanna merasa bersalah atas situasi yang sebenarnya tidak sepenuhnya ia sebabkan. Ini membuat Hanna merasa terjebak dan kehilangan rasa percaya diri.
3. Manipulatif
Baca Juga:
JAFF Market, Bukti Nyata Kolaborasi Lintas Disiplin Melalui Film Market Pertama di Indonesia
Arya menggunakan kebaikannya di awal hubungan sebagai senjata untuk membuat Hanna merasa berhutang budi. Ini membuat Hanna sulit untuk membayangkan
kehidupan di luar hubungan tersebut, meskipun itu menyakitkan.
4. Kurangnya Rasa Empati
Seseorang yang red flag sering kali menunjukkan kurangnya empati terhadap perasaan atau kebutuhan pasangannya. Dalam kasus Arya, ia lebih fokus pada keinginannya
sendiri tanpa mempertimbangkan apa yang dirasakan Hanna.
Baca Juga:
Pamer Senyum Semringah, Putri Zulhas Umumkan Tanggal Pernikahan dengan Zumi Zola
5. Membuat Pasangan Merasa Tidak Berdaya
Arya secara perlahan meruntuhkan kepercayaan diri Hanna, membuatnya merasa tidak mampu bertahan hidup tanpa dirinya. Ini adalah bentuk manipulasi emosional yang
sering terjadi dalam hubungan tidak sehat.
Pelajaran dari Hanna: Jangan Takut untuk Keluar
Melalui karakter Hanna, Sampai Nanti, Hanna! mengajarkan pentingnya mengenali tanda-tanda hubungan yang tidak sehat dan memiliki keberanian untuk keluar sebelum semuanya terlambat. Hanna awalnya merasa bahwa menikah dengan Arya adalah jalan keluar dari masa lalunya yang kelam. Namun, pernikahan itu justru menjadi penghalang baginya untuk meraih kebahagiaan sejati.
Film ini juga menunjukkan bahwa ada harapan di balik luka. Pertemuan kembali Hanna dengan Gani (Bio One), seorang pria yang mencintainya dengan tulus dari kejauhan, mengingatkan kita bahwa cinta sejati tidak pernah melukai, tetapi justru memberikan kekuatan untuk bangkit.
Jangan Lewatkan Sampai Nanti, Hanna! di Bioskop
Sampai Nanti, Hanna! adalah film yang tidak hanya menyuguhkan cerita cinta, tetapi juga menjadi pengingat tentang pentingnya memilih pasangan yang sehat secara emosional. Karakter Arya adalah representasi nyata dari bahaya laki-laki red flag, sementara perjalanan Hanna adalah simbol keberanian untuk melawan dan menemukan kebebasan.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan kisah ini di layar lebar mulai 5 Desember 2024. Sampai Nanti, Hanna! adalah cerita tentang cinta, luka, dan kekuatan untuk menemukan kebahagiaan sejati. Jangan sampai terjebak seperti Hanna, kenali tanda-tanda red flag, dan beranilah untuk memilih kebahagiaan. Untuk informasi terbaru, kunjungi Instagram @sampainantihanna.
Berita Terkait
-
Sedih! Berurai Air Mata, Asri Welas Sesali Keputusannya untuk Bercerai dengan Galiech
-
Next Generation Visinema: Michael Rainheart dan Febri Darmayanti, Wajah Baru Perfilman Indonesia Lewat 'Hutang Nyawa'
-
Voucer Tiket Film 'Sorop' Digelapkan, MD Pictures Laporkan Dua Orang Oknum Percetakan
-
Jadi Putri Keraton, Happy Asmara Mencintai Anak Tukang Sapu: Menyalahi Aturan
-
Cine-Concert Samsara: Sebuah Simfoni Cahaya dan Suara
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Next Generation Visinema: Michael Rainheart dan Febri Darmayanti, Wajah Baru Perfilman Indonesia Lewat 'Hutang Nyawa'
-
Cine-Concert Samsara: Sebuah Simfoni Cahaya dan Suara
-
Identitas Sinema Asia Terjawab di JAFF 2024: Yohanna Sabet 5 Piala, Happyend Bawa Pulang Golden Hanoman
-
Euforia JAFF MARKET 2024: Pasar Film Pertama di Indonesia Rengkuh Capaian Memuaskan
-
Review Film Crocodile Tears: Cinta Hadir Dalam Bentuk yang Beragam