Yohanes Endra Shevinna Putti | MataMata.com
Karya Kolaborasi Reza Rahadian Bersama Empat Seniman dan Kreator Tanah Air Dipamerkan di ArtJog 2025. [ist]

Matamata.com - Untuk menandai dua dekade kariernya di dunia seni peran, Reza Rahadian menghadirkan sebuah karya instalasi melalui program spotlight di ArtJog 2025. Karya ini menjadi bentuk kontemplasi atas perjalanan panjangnya sebagai aktor.

Pria berusia 38 tahun tersebut menamai instalasinya Eudaimonia, mencerminkan kecintaannya pada filsafat dan makna kebahagiaan yang terkandung dalam istilah itu.

"Kenapa Eudaimonia? Karena saya melihat bahwa saya suka filsafat. Eudaimonia sendiri definisinya bahagia dan saya akhirnya mendefinisikan bahagia itu menjadi ya indefinitif. Karena saya percaya perjalanan batin tiap orang itu berbeda," ujar Reza Rahadian saat ditemui di ArtJog 2025, Selasa 1 Juli 2025.

Baca Juga:
Insentif Motor Listrik Berlanjut, Pemerintah Siapkan Rp250 Miliar untuk 2025

Dalam filosofi Yunani kuno, Eudaimonia merujuk pada kebahagiaan yang diperoleh dari pencapaian makna hidup yang mendalam.

Bagi Reza, konsep tersebut merepresentasikan harmoni antara hal-hal yang diinginkan dan yang dibutuhkan, juga keseimbangan antara perilaku pribadi dan peran yang dimainkan, serta antara keramaian dan ketenangan.

Sebagai aktor, ia menyadari pentingnya mengasah tubuh, pikiran, bakat, dan imajinasi secara berkelanjutan—sebuah perjalanan tanpa akhir yang sarat pembelajaran dan transformasi. Tubuh pun ia pandang sebagai wadah dinamis yang terus bereaksi dan merasakan.

Baca Juga:
Ketua DPD RI Ajak Mahasiswa Indonesia di China Pulang Bangun Negeri

Melalui proses kontemplatif yang mendalam, Reza menelaah perjalanan emosional serta refleksi atas arti kebahagiaan yang ia temukan dalam dua dekade terakhir.

"Saya melihat definisi bahagia selama 20 tahun terkahir, pertumbuhan saya sebagai seorang aktor. Ya ini amalan saya. Ini (memiliki karya instalasi di ArtJog) salah satu mimpi terbesar saya," kata Reza Rahadian.

Dengan karya ini, Reza tidak lagi tampil sebagai tokoh dalam lakon, melainkan menampilkan jati dirinya yang paling otentik.

Baca Juga:
FLPP Terserap Rp18,8 Triliun, Pemerintah Siapkan Tambahan Anggaran untuk Rumah Subsidi

Ia memilih untuk tampil apa adanya dalam sebuah video berdurasi lima menit tanpa riasan dan hanya mengenakan sehelai kain, sebagai wujud kejujuran ekspresif.

"Di sini saya bukan memperlihatkan diri sebagai aktor, tapi diri sendiri tanpa polesan make up dan sedikit helai kain saja," ujarnya.

Reza juga menegaskan bahwa instalasi tersebut sepenuhnya lahir dari pengalaman pribadinya, bukan dari inspirasi eksternal mana pun.

Baca Juga:
Permen ESDM Baru: Legalkan Sumur Rakyat, Tekan Praktik Kilang Ilegal

Karya tersebut merekam rekaman spiritual dan emosionalnya selama dua puluh tahun berkarya, dan menjadi wadah untuk menyampaikan cerita secara tulus.

"Karena itu, saya menampilkan benar-benar pure skin dan berbagai macam perasaan dalam video 5 menit itu," ujar Reza Rahadian.

Dalam proses kreatifnya, Reza menggandeng sejumlah seniman lintas disiplin, termasuk fotografer dan videografer Davy Linggar, arsitek Andra Matin, sutradara Garin Nugroho, koreografer Siko Setyanton, dan komposer Kasiym alias Aditya Surya Taruna.

Instalasi Eudaimonia dapat disaksikan di Jogja National Museum (JNM) selama ArtJog 2025 berlangsung, dari 20 Juni hingga 31 Agustus 2025.

Load More